Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KESERUAN debat pertama calon presiden (capres) pada Pemilu 2024, Selasa (12/12) lalu, menyisakan cela karena ulah calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. Gibran yang duduk di bangku pendukung kandidat idak mampu menahan emosi saat mendengarkan perdebatan antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Ia berdiri lalu memprovokasi para pendukung pasangan calon nomor urut 2 dengan mengayun-ayunkan tangannya berulang kali. Ia mengajak hadirin untuk bersorak guna mendukung capresnya, sembari riuh memberikan tekanan psikologis pada lawan debat capres.
Gibran mungkin lupa atau pura-pura lupa kalau panggung debat bukanlah lapangan bola yang penontonnya bisa seenaknya berteriak, mengompori kawan atau lawannya dari pinggir lapangan. Ia mungkin tidak paham atau berlagak tidak paham bila pertandingan di arena debat sejatinya ialah pertandingan intelektual, bukan emosional. Pertarungan gagasan, bukan adu pacu gas-gasan.
Sesungguhnya, dalam sebuah perdebatan atau adu argumen, terbawa emosi merupakan hal yang wajar. Boleh saja emosi, sepanjang dia mampu mengontrol dan mengelolanya. Pengelolaan emosi itulah yang menjadi salah satu ukuran kematangan seseorang.
Dengan tindakannya itu, Gibran seperti sedang mengonfirmasi pandangan sinis sebagian masyarakat yang menyebut dia belum matang dan terlalu dipaksakan untuk maju menjadi salah satu kontestan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Kalaupun secara kecerdasan intelektual dia dianggap (diklaim) sudah siap, tidak begitu dengan kecerdasan emosionalnya. Malam itu, nyata-nyata terlihat Gibran belum siap secara emosi. Dia mungkin tidak sadar perilakunya tidak saja menyepelekan kewibawaan debat, tapi juga sejatinya merusak wibawanya sendiri sebagai cawapres.
Lantas, apakah lantaran dia masih muda, aksi provokatif itu bisa dimaklumi? Mestinya tidak. Nyatanya, banyak di luar sana anak-anak milenial yang mungkin usianya lebih muda daripada Gibran, lebih mampu mengontrol dan mengelola emosi saat berdebat.
Karena itu, kiranya sudah tepat KPU memberikan peringatan atau teguran kepada Gibran atas perilakunya di pinggir panggung debat itu. Peringatan bukan hanya penting sebagai evaluasi agar dalam pelaksanaan debat-debat berikutnya pelanggaran semacam itu bisa dinihilkan. Lebih dari itu, peringatan mesti diberikan untuk memberi pelajaran kepada siapa pun yang melakukan aksi tidak terpuji di forum debat.
Debat capres-cawapres merupakan forum terhormat yang mesti dijaga kewibawaannya karena di forum itulah publik bisa menguji dan menilai integritas, kapabilitas, kualitas, baik intelektual maupun emosional, calon-calon pemimpinnya. Jangan sampai publik malah jadi skeptis memandang debat gara-gara ulah salah satu kandidat yang mengedepankan emosi sesaat.
PANITIA Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah kunci
Namun, seruan Menko Polhukam itu bak membuka kembali lembaran-lembaran pelanggaran yang terjadi pada masa lalu.
VONIS bebas terdakwa Gregorius Ronald Tannur telah mencederai pemenuhan hak atas keadilan korban Dini Sera Afrianti beserta keluarga.
SETELAH menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPU RI sejak 4 Juli 2024, Mochammad Afifuddin resmi menjadi Ketua KPU RI definitif periode 2022-2027 mulai kemarin.
SEBARAN racun judi daring atau judi online (judol) kian mengerikan.
HARUS tegas dikatakan bahwa tekad bangsa ini untuk memberantas korupsi berada di ambang gawat darurat.
PERIODE Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masa bakti 2019-2024 tinggal hitungan bulan lagi.
SEMAKIN dekat pada pemilihan umum, rakyat negeri ini sudah biasa melihat manuver politik yang makin menjadi. Lawan menjadi kawan, begitu pula sebaliknya.
ADA pepatah populer bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Dari usaha yang keras akan dipanen hasil yang memuaskan.
FRASA gotong royong kembali dipakai untuk menjadi dalih dan alasan bagi negara untuk mengutip uang dari rakyat.
PROGRAM makan siang gratis merupakan janji politik pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang sedari awal membetot perhatian.
PRESIDEN Joko Widodo melantik tiga wakil menteri sekaligus untuk membantu kerja menteri-menteri bidang ekonomi, kemarin.
PEMILIHAN kepala daerah (pilkada) akan digelar serentak pada November mendatang, dari wali kota, bupati, hingga gubernur.
MASYARAKAT Indonesia terpotret semakin permisif terhadap perilaku korupsi. Perbuatan lancung yang dahulu dianggap tabu itu perlahan-lahan mulai dianggap biasa dan ditoleransi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved