Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AKANKAH Pemilu 2024, terutama pilpres, berlangsung jujur dan adil (jurdil)? Kita tentu berharap demikian. Akan terwujudkah harapan itu? Semua bergantung pada orang nomor satu di negeri ini, Presiden Jokowi.
Ketidakjujuran dan ketidakadilan selalu membayangi setiap kompetisi demokrasi. Bayang-bayang itu semakin gelap ketika orang yang bertanggung jawab untuk memastikan pemilu jujur dan adil punya keberpihakan, tidak netral. Ketika dia imparsial saja, kecurangan pasti ada, apalagi jika parsial.
Itulah yang menjadi pertanyaan sekaligus kekhawatiran akan sejujur apa, seadil apa, pilpres mendatang. Pertanyaan itu wajar, sangat wajar, kian menguat karena ada indikasi Presiden tidak netral. Kekhawatiran itu sah-sah saja lantaran Jokowi kian terang menunjukkan keberpihakan.
Memang, berulang kali Presiden berjanji akan netral. Berulang kali pula dia memerintahkan seluruh aparatur negara untuk bersikap yang sama. Pun kepada TNI-Polri yang berada langsung di bawah kendalinya, Jokowi menegaskan hal serupa.
Janji itu, instruksi itu, penegasan itu bagus, tetapi tidak cukup. Ia hanya akan punya arti jika tidak berhenti sebatas kata-kata, tetapi diwujudkan dalam realitas. Ia akan menjadi vitamin kontestasi jika antara ucapan dan tindakan selaras di lapangan, sebaliknya bakal menjadi racun kalau berseberangan.
Sayangnya, semua itu cuma seharusnya, hanya idealnya. Faktanya, ada potensi besar bahwa yang diucapkan akan berbeda dengan yang dilakukan. Presiden berjanji akan netral, tetapi situasi sangat memungkinkan dia tidak netral. Keberadaan sang putra sulung, Gibran Rakabuming Raka, sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto ialah penyebabnya.
Bagaimana kita percaya 100% bahwa Presiden tidak akan berpihak jika anaknya menjadi pemain? Belum lagi pengalaman menunjukkan tidak jarang dia inkonsisten menjelang kompetisi. Dia pernah menyatakan tak akan cawe-cawe, tapi kemudian bilang akan cawe-cawe, bahkan sudah cawe-cawe.
Jokowi pernah mengatakan anaknya tak logis untuk ikut berkontestasi sebagai cawapres, tapi kenyataannya kemudian Gibran mencalonkan diri. Pencalonannya kental dengan dugaan ketidaknetralan, ketidakjujuran. Gibran bisa maju setelah dihamparkan karpet merah oleh sang paman, eks Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, dan Jokowi merestui.
Terkini, baru dalam hitungan hari berjanji untuk netral, Jokowi lagi-lagi mempertontonkan keberpihakan. Dia menyinggung pemimpin yang kuat dalam sebuah acara yang dihadiri Prabowo, capres yang didampingi anaknya.
Jujur atau tidaknya, adil atau tidaknya, pilpres memang tanggung jawab semua pihak. Namun, dia akan sangat bergantung pada presiden, sosok yang mengendalikan segala sumber daya dan aparat negara. TNI-Polri yang dipimpin 'jenderal-jenderal kelompok Solo' pasti netral jika Presiden benar-benar netral. Aparatur negara tidak akan berpihak jika Presiden betul-betul tak berpihak.
Kalah atau menang ialah hal biasa dan bisa lebih mudah diterima jika kompetisi demokrasi bergulir jujur dan adil. Jika sebaliknya, ia akan menyisakan bara. Kunci jurdil itu ada di tangan Jokowi.
PANITIA Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah kunci
Namun, seruan Menko Polhukam itu bak membuka kembali lembaran-lembaran pelanggaran yang terjadi pada masa lalu.
VONIS bebas terdakwa Gregorius Ronald Tannur telah mencederai pemenuhan hak atas keadilan korban Dini Sera Afrianti beserta keluarga.
SETELAH menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPU RI sejak 4 Juli 2024, Mochammad Afifuddin resmi menjadi Ketua KPU RI definitif periode 2022-2027 mulai kemarin.
SEBARAN racun judi daring atau judi online (judol) kian mengerikan.
HARUS tegas dikatakan bahwa tekad bangsa ini untuk memberantas korupsi berada di ambang gawat darurat.
PERIODE Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masa bakti 2019-2024 tinggal hitungan bulan lagi.
SEMAKIN dekat pada pemilihan umum, rakyat negeri ini sudah biasa melihat manuver politik yang makin menjadi. Lawan menjadi kawan, begitu pula sebaliknya.
ADA pepatah populer bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Dari usaha yang keras akan dipanen hasil yang memuaskan.
FRASA gotong royong kembali dipakai untuk menjadi dalih dan alasan bagi negara untuk mengutip uang dari rakyat.
PROGRAM makan siang gratis merupakan janji politik pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang sedari awal membetot perhatian.
PRESIDEN Joko Widodo melantik tiga wakil menteri sekaligus untuk membantu kerja menteri-menteri bidang ekonomi, kemarin.
PEMILIHAN kepala daerah (pilkada) akan digelar serentak pada November mendatang, dari wali kota, bupati, hingga gubernur.
MASYARAKAT Indonesia terpotret semakin permisif terhadap perilaku korupsi. Perbuatan lancung yang dahulu dianggap tabu itu perlahan-lahan mulai dianggap biasa dan ditoleransi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved