Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PERJAMUAN makan siang Presiden Joko Widodo dengan ketiga calon presiden, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, serta arahannya kepada aparatur sipil negara dan penjabat kepala daerah agar bersikap netral dalam Pemilu 2024 tampaknya sia-sia ketika Presiden Jokowi tak bisa melepaskan diri dengan relawannya yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Presiden Jokowi menemui relawan pendukungnya yang tergabung dalam Arus Bawah Jokowi di sela-sela kunjungan kerja di Bali, Selasa (31/10).
Dalam pertemuan itu, pihak Arus Bawah Jokowi juga mengutarakan bahwa mereka mendukung Prabowo-Gibran pada Pemilihan Presiden 2024. Alasannya, kata relawan Arus Bawah Jokowi, Gibran akan membuka pintu bagi anak-anak muda untuk berkiprah di dunia politik.
Tak hanya itu, kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Bali juga diwarnai pencopotan baliho pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD oleh aparatur setempat. Bantahan, sanggahan, serta imbauan berbusa-busa Jokowi kepada pejabat negara agar netral jelas tidak tergambar di lapangan. Justru fakta-fakta sebaliknya yang makin mengental.
Misalkan, Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni, yang membuat postingan terkait kunjungan dinasnya ke Kupang, Nusa Tenggara Timur, di akun X beberapa waktu lalu. Pada postingan itu, ia mengabarkan tujuan ke Kupang untuk membagikan sertifikat PTSL dan wakaf dengan disertai hastag Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Belum lagi aksi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Trasmigrasi (Wamendes PDTT) Paiman Raharjo yang memimpin sebuah rapat untuk memenangkan Gibran. Ajakan ini dinilai tidak etis, mengingat jabatannya sebagai bagian dari pemerintah.
Karena itu, patut dipertanyakan tujuan ancaman Jokowi yang akan memberikan sanksi bagi pejabat yang tidak netral. Jika serius untuk menghukum pejabat 'miring-miring' itu, copot dulu para pembantu presiden yang terang-terangan mengampanyekan Prabowo-Gibran.
Tidak perlu lagi Jokowi berpidato panjang lebar soal netralitasnya. Upaya menyelamatkan demokrasi lebih butuh aksi, bukan sekadar narasi. Jokowi tidak perlu lagi merawat relawan pendukungnya yang jelas-jelas menjadi kelompok terdepan mengusung Prabowo-Gibran.
Presiden harus menyadari bahwa akar masalah yang akan merusak demokrasi ialah politik dinasti yang mengangkangi konstitusi sehingga Mahkamah Konstitusi pun diduga diperalat untuk memuluskan sang anak, Gibran Rakabuming Raka, menuju kontestasi Pilpres 2024.
Nama Wali Kota Solo di pentas Pilpres 2024 itu jelas menjadi pertaruhan netralitas Kepala Negara. Presiden Jokowi yang mestinya tegak lurus untuk berada di atas semua kandidat capres/cawapres justru terbebani dengan kandidasi anaknya. Politik dinasti dan nepotisme ialah sami mawon. Keduanya kanker bagi sebuah negara demokrasi.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.
PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.
SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.
EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.
BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.
MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.
Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.
ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.
KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.
Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.
KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.
KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.
NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.
Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.
EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved