Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Merombak Mahkamah Konstitusi

31/10/2023 05:00

SAAT ini Mahkamah Konstitusi sedang mengalami krisis terburuknya. Kondisinya kritis. Muruah, integritas, sekaligus kredibilitas lembaga yang terhormat itu hancur berkeping-keping gara-gara akrobat sang ketua, Anwar Usman, yang ia tunjukkan saat mengadili perkara uji materi terkait dengan batas usia calon presiden dan calon wakil presiden.

MK yang mestinya steril, nyatanya malah terjebak kepentingan politik. Lembaga yang seharusnya independen, bahkan superindependen itu justru tampak nyaman berada di bawah ketiak kekuasaan. Kepercayaan masyarakat pun turun drastis. Lantas, dalam kondisi yang compang-camping seperti itu, masih punya legitimasikah MK untuk menangani perkara sengketa Pemilu Legislatif 2024 ataupun Pilpres 2024?

Pertanyaan itu sesungguhnya merupakan kegundahan publik yang menyaksikan anjloknya muruah MK sampai ke titik terendah. Publik melihat para penghuni lembaga penjaga konstitusi itu sudah kehilangan independensi sehingga tak lagi layak dipercaya. Mereka khawatir ketika nanti MK menangani perkara sengketa pemilu, kecenderungan untuk memenangkan kepentingan penguasa atau yang dekat dengan kekuasaan bakal terulang dan terulang lagi.

Karena itu, munculnya wacana untuk merombak orang-orang yang ada di barisan terdepan MK, yakni para hakim konstitusi, kiranya patut dipertimbangkan. Apalagi bila yang melontarkan usulan perombakan itu ialah salah satu hakim MK yang saat ini masih menjabat, yakni Arief Hidayat. Itu artinya, di dalam internal lembaga itu sendiri sejatinya ada kekhawatiran besar bahwa integritas MK tidak akan mudah pulih tanpa dilakukan langkah radikal, yakni perombakan.

Sebetulnya, ada cara lain yang lebih elegan yakni para hakim mengundurkan diri secara sukarela. Walaupun terdapat pendapat berbeda dari empat hakim, publik terlanjur melihat MK mengalami infiltrasi politik. Karena itu, mereka layak untuk mundur sebab lewat putusan mereka telah tersemai benih-benih penjegalan terhadap independensi lembaga yudikatif demi kepentingan eksekutif.

Namun, narasi agar mereka mengundurkan diri tentu tak lebih dari sekadar imbauan. Semua tergantung pada kesadaran mereka masing-masing. Maka, langkah yang paling rasional saat ini ialah mendesak perombakan di tubuh MK. Mesti dilakukan pembesihan besar-besaran untuk mengembalikan wibawa MK sekaligus kepercayaan publik sebelum pilar-pilar mereka benar-benar runtuh.

Harus ada perbaikan kinerja dan independensi MK sebelum mereka akan melakukan kerja besar mengadili sengketa pemilu. Sungguh tak terbayangkan bila para punggawa MK yang masih bercokol saat ini pada akhirnya akan memutus perkara sengketa pemilu yang, tentu saja, sangat-sangat politis.

Tidak ada jaminan bahwa mereka akan terbebas dari infiltrasi politik kekuasaan. Pun tidak ada garansi mereka tak bakal menggadaikan kredibilitas dan reputasi lembaga ketika intervensi kekuasaan begitu kuat menekan mereka. Jika itu yang terjadi, dilihat dari sudut mana pun, sangat membahayakan demokrasi sekaligus berpotensi membuat masa depan bangsa ini menjadi gelap.

Sesungguhnya rakyat tak rela kehilangan satu lagi lembaga negara yang bisa dipercaya. Apalagi, ini MK, lembaga yang disebut sebagai benteng terakhir penjaga konstitusi, sebagai penafsir tunggal konstitusi. Sekali kepercayaan itu jatuh, bukan perkara mudah bagi MK untuk mengembalikannya. Untuk mencapai level sebagai lembaga yang dipercaya lagi, tentu amat sulit dan butuh waktu panjang.

MK harus berjuang keras untuk mengangkat kembali harga diri sekaligus muruah mereka yang saat ini terbenam di dasar jurang. Karena itu, mesti ada langkah segera untuk mereformasi atau merombak lembaga itu secara total. Tidak saja untuk mengembalikan kepercayaan publik, tapi juga untuk menjaga wibawa konstitusi sebagai pedoman dan dasar kita dalam berbangsa dan bernegara.

 



Berita Lainnya
  • asasf

    28/6/2025 19:24

    asfsafasf

  • Jangan Loloskan Calon Titipan

    02/8/2024 05:00

    PANITIA Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah kunci

  • Teladan Netralitas Jangan Omon-Omon

    01/8/2024 05:00

    Namun, seruan Menko Polhukam itu bak membuka kembali lembaran-lembaran pelanggaran yang terjadi pada masa lalu.

  • Hadirkan Keadilan untuk Dini

    31/7/2024 05:00

    VONIS bebas terdakwa Gregorius Ronald Tannur telah mencederai pemenuhan hak atas keadilan korban Dini Sera Afrianti beserta keluarga.

  • Jalan Akhir Tegakkan Muruah KPU

    30/7/2024 05:00

    SETELAH menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPU RI sejak 4 Juli 2024, Mochammad Afifuddin resmi menjadi Ketua KPU RI definitif periode 2022-2027 mulai kemarin.

  • Negara Jangan Kalah Lawan Judol

    29/7/2024 05:00

    SEBARAN racun judi daring atau judi online (judol) kian mengerikan.

  • Rumah Sakit Penilap Duit

    27/7/2024 05:00

    MEMALUKAN, amat memalukan.

  • Pertaruhan Pemberantasan Korupsi

    26/7/2024 05:00

    HARUS tegas dikatakan bahwa tekad bangsa ini untuk memberantas korupsi berada di ambang gawat darurat.

  • Setop Legislasi Transaksional

    25/7/2024 05:00

    PERIODE Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masa bakti 2019-2024 tinggal hitungan bulan lagi.

  • Harta, Takhta, Pilkada

    24/7/2024 05:00

    SEMAKIN dekat pada pemilihan umum, rakyat negeri ini sudah biasa melihat manuver politik yang makin menjadi. Lawan menjadi kawan, begitu pula sebaliknya.

  • Kejaksaan di Puncak Kepercayaan

    23/7/2024 05:00

    ADA pepatah populer bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Dari usaha yang keras akan dipanen hasil yang memuaskan.

  • Habis Tapera Terbitlah Asuransi

    22/7/2024 05:00

    FRASA gotong royong kembali dipakai untuk menjadi dalih dan alasan bagi negara untuk mengutip uang dari rakyat.

  • Utak-atik Anggaran Makanan Bergizi

    20/7/2024 05:00

    PROGRAM makan siang gratis merupakan janji politik pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang sedari awal membetot perhatian.

  • Wakil Menteri Muluskan Transisi

    19/7/2024 05:00

    PRESIDEN Joko Widodo melantik tiga wakil menteri sekaligus untuk membantu kerja menteri-menteri bidang ekonomi, kemarin.

  • Setop Pilih Pemimpin Korup

    18/7/2024 05:00

    PEMILIHAN kepala daerah (pilkada) akan digelar serentak pada November mendatang, dari wali kota, bupati, hingga gubernur.

  • Indonesia Darurat Rasuah

    17/7/2024 05:00

    MASYARAKAT Indonesia terpotret semakin permisif terhadap perilaku korupsi. Perbuatan lancung yang dahulu dianggap tabu itu perlahan-lahan mulai dianggap biasa dan ditoleransi