Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Demokrasi Erosi tanpa Oposisi

07/8/2023 21:00

DEMOKRASI akan berjalan baik jika fungsi kontrol dan penyeimbang (checks and balances) terhadap pemegang mandat kekuasaan berfungsi dengan baik. Cabang-cabang kekuasaan negara saling mengontrol dan saling koreksi untuk menjaga keseimbangan kekuasaan.

Dengan adanya mekanisme checks and balances ini setiap lembaga negara dapat mengawasi dan mengimbangi kekuasaan lembaga lainnya demi terciptanya penyelenggaraan negara yang jauh dari kesewenang-wenangan dan otoritarianisme.

Mekanisme checks and balances merupakan salah satu tuntutan reformasi. Salah satu tujuan utama mekanisme ini ialah untuk menghindari pemusatan kekuasaan pada satu lembaga saja sehingga dapat mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh aparat penyelenggara negara.

Sebaliknya, demokrasi akan amburadul jika salah satu cabang kekuasaan terkooptasi oleh cabang kekuasaan lainnya. Misalkan Dewan Perwakilan Rakyat hanya menjadi 'tukang stempel' dari kekuasaan legislatif, maka jalannya eksekutif akan cenderung tanpa kontrol dan penyeimbang.

Potensi inilah yang dikhawatirkan banyak pihak atas pandangan bakal calon presiden yang diusung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya Prabowo Subianto yang seakan meniadakan fungsi check and balances.

Prabowo yang juga Menteri Pertahanan berjanji akan merangkul semua pihak jika terpilih menjadi presiden dalam Pemilu 2024, termasuk lawan politiknya, untuk bergabung dan bersatu dalam pemerintahannya.

Sebuah visi pemerintahan yang berjalan tanpa oposisi, yakni ketika partai politik dirangkul masuk kabinet sehingga perpanjangan tangan mereka di parlemen kehilangan nyali untuk mengawasi pemerintahan. Semua kebijakan pemerintah mulus disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

Memang dalam sistem pemerintahan presidensial seperti di Indonesia, tidak dikenal konsep oposisi. Fungsi kontrol dan penyeimbang dilakukan oleh lembaga legislatif. Namun, lembaga ini potensial lumpuh fungsinya jika induk mereka, yakni partai politik, terkooptasi kekuasaan eksekutif.

Memang, semakin banyak parpol yang dirangkul semakin mulus jalan pemerintah dalam mengambil berbagai kebijakan. Namun, perilaku tersebut berpotensi merugikan rakyat banyak karena pemerintahan potensial berjalan sesuka hati.

Ketiadaan oposisi jelas bakal memupuk tumbuhnya sifat penguasa yang cenderung otoriter. Penguasa semacam itu akan selalu merasa benar karena tidak ada pihak yang mampu dan berani tampil mengoreksi kebijakannya secara kritis.

Untuk itulah, dalam konteks pelaksanaan Pemilu 2024 sebagai sarana kontestasi demokrasi, sebaiknya semua kandidat pemimpin mesti sadar akan pentingnya peran oposisi sehingga tidak perlu memakai janji-janji 'merangkul semua' dengan tujuan mengerdilkan fungsi oposisi.

Pemilu sebaiknya juga dilihat sebagai sarana untuk memilih pemimpin secara demokratis serta menentukan partai politik apa yang keluar sebagai pemenang dan berhak memerintah. Adapun partai politik yang kurang mendapatkan dukungan secara otomatis berada di luar pemerintahan sebagai oposisi.

Oposisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan menjadi salah satu fondasi negara demokrasi. Kekuatan oposisi yang seimbang akan membuat pemerintah yang berkuasa eling dan menyadari ada pihak lain yang bisa saja memberikan tawaran kebijakan yang lebih baik.

Kelompok oposisi disebut sebagai keniscayaan yang bertujuan mengawasi jalannya pemerintah. Bahkan, oposisi diperlukan pemegang mandat kekuasaan untuk menjadi stimulus dalam meningkatkan kinerja.



Berita Lainnya
  • asasf

    28/6/2025 19:24

    asfsafasf

  • Jangan Loloskan Calon Titipan

    02/8/2024 05:00

    PANITIA Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah kunci

  • Teladan Netralitas Jangan Omon-Omon

    01/8/2024 05:00

    Namun, seruan Menko Polhukam itu bak membuka kembali lembaran-lembaran pelanggaran yang terjadi pada masa lalu.

  • Hadirkan Keadilan untuk Dini

    31/7/2024 05:00

    VONIS bebas terdakwa Gregorius Ronald Tannur telah mencederai pemenuhan hak atas keadilan korban Dini Sera Afrianti beserta keluarga.

  • Jalan Akhir Tegakkan Muruah KPU

    30/7/2024 05:00

    SETELAH menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPU RI sejak 4 Juli 2024, Mochammad Afifuddin resmi menjadi Ketua KPU RI definitif periode 2022-2027 mulai kemarin.

  • Negara Jangan Kalah Lawan Judol

    29/7/2024 05:00

    SEBARAN racun judi daring atau judi online (judol) kian mengerikan.

  • Rumah Sakit Penilap Duit

    27/7/2024 05:00

    MEMALUKAN, amat memalukan.

  • Pertaruhan Pemberantasan Korupsi

    26/7/2024 05:00

    HARUS tegas dikatakan bahwa tekad bangsa ini untuk memberantas korupsi berada di ambang gawat darurat.

  • Setop Legislasi Transaksional

    25/7/2024 05:00

    PERIODE Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masa bakti 2019-2024 tinggal hitungan bulan lagi.

  • Harta, Takhta, Pilkada

    24/7/2024 05:00

    SEMAKIN dekat pada pemilihan umum, rakyat negeri ini sudah biasa melihat manuver politik yang makin menjadi. Lawan menjadi kawan, begitu pula sebaliknya.

  • Kejaksaan di Puncak Kepercayaan

    23/7/2024 05:00

    ADA pepatah populer bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Dari usaha yang keras akan dipanen hasil yang memuaskan.

  • Habis Tapera Terbitlah Asuransi

    22/7/2024 05:00

    FRASA gotong royong kembali dipakai untuk menjadi dalih dan alasan bagi negara untuk mengutip uang dari rakyat.

  • Utak-atik Anggaran Makanan Bergizi

    20/7/2024 05:00

    PROGRAM makan siang gratis merupakan janji politik pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang sedari awal membetot perhatian.

  • Wakil Menteri Muluskan Transisi

    19/7/2024 05:00

    PRESIDEN Joko Widodo melantik tiga wakil menteri sekaligus untuk membantu kerja menteri-menteri bidang ekonomi, kemarin.

  • Setop Pilih Pemimpin Korup

    18/7/2024 05:00

    PEMILIHAN kepala daerah (pilkada) akan digelar serentak pada November mendatang, dari wali kota, bupati, hingga gubernur.

  • Indonesia Darurat Rasuah

    17/7/2024 05:00

    MASYARAKAT Indonesia terpotret semakin permisif terhadap perilaku korupsi. Perbuatan lancung yang dahulu dianggap tabu itu perlahan-lahan mulai dianggap biasa dan ditoleransi