Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Menahan Efek Domino Pelemahan Global

27/7/2023 05:00
Menahan Efek Domino Pelemahan Global
Ilustrasi MI(MI/Seno)

KABAR kurang sedap menjadi oleh-oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani seusai menghadiri pertemuan Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G-20 di Gujarat, India, pekan lalu. Pada pertemuan itu, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara anggota G-20 sepakat kondisi ekonomi global belum kembali ke kondisi normal.

Alih-alih bangkit, ekonomi global malah melemah. Bahkan ekonomi negara maju yang selama ini menjadi lokomotif ekonomi dunia juga sedang loyo.

Hal itu terlihat dari data Purchasing Managers' Index (PMI) negara maju yang banyak mengalami kontraksi. Sebut saja Jerman, Inggris, Jepang, Prancis, dan Italia. Begitu pula Afrika Selatan, Brasil, Singapura, dan Malaysia. Negara-negara itu bagian dari 61,9% negara-negara di dunia yang mengalami kontraksi PMI.

Ada pula negara-negara yang manufakturnya mengalami ekspansi, tetapi lajunya sudah melambat. Jumlahnya sekitar 23,8%, antara lain Tiongkok, Thailand, Filipina, India, dan Rusia.

Kita boleh berbangga diri karena Indonesia bukan bagian dari 61,9% itu. Dalam survei PMI, manufaktur Indonesia masih masuk ke 14,3% negara-negara di dunia yang mengalami ekspansi, bahkan terus terakselerasi.

Namun, tetap perlu diwaspadai, para raksasa manufaktur yang tengah goyah itu ialah negara-negara yang selama ini memiliki pengaruh besar pada perdagangan dunia. Mau sedikit atau banyak, situasi mereka tetap menentukan kinerja perekonomian global.

Pemerintah mesti mewaspadai efek domino dari pelemahan ekonomi global tersebut. Jika mau jujur, efek itu sebenarnya sudah mulai terasa sejak akhir tahun lalu, saat tren surplus neraca perdagangan mulai menurun.

Hingga Juni 2023, Indonesia memang berhasil mempertahankan surplusnya neraca dagang selama 38 bulan berturut-turut. Namun, saat harga-harga komoditas utama mulai menuju titik normal pada paruh kedua 2022, nilai surplus terus turun hingga kini.

Per Juni 2023, ekspor kita turun 21,2% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi US$20,61 miliar. Impor juga turun 18,3% menjadi US$17,15 miliar.

Hal itu tak lepas dari situasi ekonomi dunia yang melemah, permintaan atas barang ekspor yang menurun, termasuk harga komoditas yang mulai turun.

Pekan lalu, Asian Development Bank (ADB) telah mengingatkan pertumbuhan ekspor Indonesia diperkirakan melambat pada tahun ini. Rendahnya permintaan global diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir tahun.

ADB juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini mentok di 4,8%, turun jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 5,31%. Normalisasi kegiatan masyarakat, lewat pencabutan status dari pandemi menjadi endemi covid-19, juga tak banyak mendongkrak permintaan domestik.

Dalam laporan ADB pula, pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara diperkirakan melambat ke 4,6% pada tahun ini dan 4,9% tahun depan.

Pemerintah tentunya harus mencari formula jitu untuk menghadapi suramnya situasi saat ini. Misalnya saja, dengan mencari pasar baru sebagai negara tujuan ekspor kita. Indonesia tak bisa melulu mengharapkan negara-negara besar sebagai mitra dagangnya karena ekonomi mereka sedang lesu.

Jika berani, pemerintah mengambil langkah radikal, beralih dari export-led growth menjadi domestic demand-led growth.

Pemerintah juga harus mencari dan menggenjot sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru. Mulai hilirisasi sumber daya alam yang memiliki nilai tambah tinggi, penggunaan produk lokal, akselerasi ekonomi digital, ekonomi hijau, hingga penguatan UMKM.

Sebuah upaya berat bagi pemerintah tentunya, apalagi di tahun politik seperti saat ini. Semua mahfum, para menteri yang berasal dari parpol saat ini juga dituntut fokus untuk memenangkan partai pada Pemilu 2024.

Namun demikian, para pembantu presiden harus tetap menomorsatukan kerja di kabinet sesuai sumpah jabatan. Membendung laju pelemahan ekonomi global perlu kerja keras para menteri, khususnya di bidang ekonomi. Jika tidak sanggup, angkat bendera putih dan mundur dari jabatan.



Berita Lainnya
  • asasf

    28/6/2025 19:24

    asfsafasf

  • Jangan Loloskan Calon Titipan

    02/8/2024 05:00

    PANITIA Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah kunci

  • Teladan Netralitas Jangan Omon-Omon

    01/8/2024 05:00

    Namun, seruan Menko Polhukam itu bak membuka kembali lembaran-lembaran pelanggaran yang terjadi pada masa lalu.

  • Hadirkan Keadilan untuk Dini

    31/7/2024 05:00

    VONIS bebas terdakwa Gregorius Ronald Tannur telah mencederai pemenuhan hak atas keadilan korban Dini Sera Afrianti beserta keluarga.

  • Jalan Akhir Tegakkan Muruah KPU

    30/7/2024 05:00

    SETELAH menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPU RI sejak 4 Juli 2024, Mochammad Afifuddin resmi menjadi Ketua KPU RI definitif periode 2022-2027 mulai kemarin.

  • Negara Jangan Kalah Lawan Judol

    29/7/2024 05:00

    SEBARAN racun judi daring atau judi online (judol) kian mengerikan.

  • Rumah Sakit Penilap Duit

    27/7/2024 05:00

    MEMALUKAN, amat memalukan.

  • Pertaruhan Pemberantasan Korupsi

    26/7/2024 05:00

    HARUS tegas dikatakan bahwa tekad bangsa ini untuk memberantas korupsi berada di ambang gawat darurat.

  • Setop Legislasi Transaksional

    25/7/2024 05:00

    PERIODE Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masa bakti 2019-2024 tinggal hitungan bulan lagi.

  • Harta, Takhta, Pilkada

    24/7/2024 05:00

    SEMAKIN dekat pada pemilihan umum, rakyat negeri ini sudah biasa melihat manuver politik yang makin menjadi. Lawan menjadi kawan, begitu pula sebaliknya.

  • Kejaksaan di Puncak Kepercayaan

    23/7/2024 05:00

    ADA pepatah populer bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Dari usaha yang keras akan dipanen hasil yang memuaskan.

  • Habis Tapera Terbitlah Asuransi

    22/7/2024 05:00

    FRASA gotong royong kembali dipakai untuk menjadi dalih dan alasan bagi negara untuk mengutip uang dari rakyat.

  • Utak-atik Anggaran Makanan Bergizi

    20/7/2024 05:00

    PROGRAM makan siang gratis merupakan janji politik pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang sedari awal membetot perhatian.

  • Wakil Menteri Muluskan Transisi

    19/7/2024 05:00

    PRESIDEN Joko Widodo melantik tiga wakil menteri sekaligus untuk membantu kerja menteri-menteri bidang ekonomi, kemarin.

  • Setop Pilih Pemimpin Korup

    18/7/2024 05:00

    PEMILIHAN kepala daerah (pilkada) akan digelar serentak pada November mendatang, dari wali kota, bupati, hingga gubernur.

  • Indonesia Darurat Rasuah

    17/7/2024 05:00

    MASYARAKAT Indonesia terpotret semakin permisif terhadap perilaku korupsi. Perbuatan lancung yang dahulu dianggap tabu itu perlahan-lahan mulai dianggap biasa dan ditoleransi