Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Gimik Politik Suka-Suka Gas Melon Langka

26/7/2023 21:00

PERTEMUAN antara Presiden Joko Widodo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ercik Thohir semakin intensif akhir-akhir ini. Pertemuan itu dimaknai sebagian kalangan sebagai sinyal dukungan Jokowi ke duet bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Prabowo-Erick pada Pemilu 2024.

Di tengah pertemuan secara khusus di Istana Bogor dan sejumlah kunjungan kerja ketiganya tersebut, kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kg menyeruak sejak Juni lalu. Antrean warga tengah menunggu gas elpiji menjadi pemandangan jamak terlihat di banyak daerah. Kelangkaan itu tentu meresahkan dan menyusahkan warga pengguna gas yang diembel-embeli tulisan ‘hanya untuk masyarakat miskin’ itu.

Sejauh ini belum terlihat upaya yang tepat dari pemerintah menata ulang distribusi gas subsidi sehingga kerap terjadi kelangkaan. Padahal, skema distribusi gas elpiji yang tepat sasaran sangat dibutuhkan karena melibatkan jutaan rumah tangga.

Yang ada justru kebijakan yang merepotkan dan bisa memicu pertikaian di tingkat bawah meski tujuannya baik. Pembelian gas elpiji dengan KTP dan kartu keluarga (KK) misalnya. Banyak agen bertikai dengan warga karena kebijakan itu.

Kekarut-marutan tata niaga gas bersubsidi harus segera diselesaikan. Rakyat miskin sudah menjerit karena jatah mereka sudah diserobot konsumen elpiji nonsubsidi. Belum lagi pelaku usaha nakal yang mengoplos gas 3 kg ke tabung gas 12 kg. Jadilah gas melon tersebut seperti bunga yang dinantikan kumbang-kumbang.

Seyogianya Presiden Jokowi di sisa akhir jabatannya fokus mengatasi berbagai masalah yang dihadapi rakyatnya. Jangan sibuk menebar kode-kode dukungan terhadap bacapres/bacawapres tertentu. Ibarat pepatah guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Para pembantunya yang siap berkontestasi dalam pilpres tentu akan lebih agresif lagi memasarkan diri mereka kepada masyarakat.

Jika hal itu terjadi, rakyat yang seharusnya menikmati kue pembangunan menjadi terabaikan. Contohnya, kelangkaan gas epiji 3 kg sulit teratasi. Pemerintah tidak terlihat menyelesaikan masalah itu secara fundamental. Jurus andalan pemerintah hanya bersifat ad hoc, yakni operasi pasar.

Bila melihat curhat konsumen di lapangan, Presiden Jokowi menunjuk ke Erick sebagai induk dari Pertamina untuk menjawabnya. Yang ditunjuk pun hanya bisa mengangguk tanpa berucap sepatah kata pun. Erick seharusnya fokus bekerja untuk memenuhi hajat hidup orang banyak, seperti membuat jurus cespleng menuntaskan kelangkaan elpiji bersubsidi. Repotnya, menteri yang pengusaha itu banyak urusannya, seperti mengurus rumput Jakarta International Stadium (JIS) karena memiliki makna politis. Dia memang menjabat Ketua Umum PSSI. Urusan di BUMN saja bejibun, termasuk tata kelola gas bersubsidi, malah mengurus PSSI, dan kini siap berkontestasi sebagai bacawapres Pemilu 2024.

Presiden Jokowi harus berkomitmen menyelesaikan tugas sebaik-baiknya. Begitu pula para menterinya. Fokus pada pekerjaan masing-masing. Jangan sibuk memoles diri menuju kontestasi. Amanah harus ditunaikan, jangan diabaikan, apalagi dikhianati.



Berita Lainnya
  • asasf

    28/6/2025 19:24

    asfsafasf

  • Jangan Loloskan Calon Titipan

    02/8/2024 05:00

    PANITIA Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah kunci

  • Teladan Netralitas Jangan Omon-Omon

    01/8/2024 05:00

    Namun, seruan Menko Polhukam itu bak membuka kembali lembaran-lembaran pelanggaran yang terjadi pada masa lalu.

  • Hadirkan Keadilan untuk Dini

    31/7/2024 05:00

    VONIS bebas terdakwa Gregorius Ronald Tannur telah mencederai pemenuhan hak atas keadilan korban Dini Sera Afrianti beserta keluarga.

  • Jalan Akhir Tegakkan Muruah KPU

    30/7/2024 05:00

    SETELAH menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPU RI sejak 4 Juli 2024, Mochammad Afifuddin resmi menjadi Ketua KPU RI definitif periode 2022-2027 mulai kemarin.

  • Negara Jangan Kalah Lawan Judol

    29/7/2024 05:00

    SEBARAN racun judi daring atau judi online (judol) kian mengerikan.

  • Rumah Sakit Penilap Duit

    27/7/2024 05:00

    MEMALUKAN, amat memalukan.

  • Pertaruhan Pemberantasan Korupsi

    26/7/2024 05:00

    HARUS tegas dikatakan bahwa tekad bangsa ini untuk memberantas korupsi berada di ambang gawat darurat.

  • Setop Legislasi Transaksional

    25/7/2024 05:00

    PERIODE Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masa bakti 2019-2024 tinggal hitungan bulan lagi.

  • Harta, Takhta, Pilkada

    24/7/2024 05:00

    SEMAKIN dekat pada pemilihan umum, rakyat negeri ini sudah biasa melihat manuver politik yang makin menjadi. Lawan menjadi kawan, begitu pula sebaliknya.

  • Kejaksaan di Puncak Kepercayaan

    23/7/2024 05:00

    ADA pepatah populer bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Dari usaha yang keras akan dipanen hasil yang memuaskan.

  • Habis Tapera Terbitlah Asuransi

    22/7/2024 05:00

    FRASA gotong royong kembali dipakai untuk menjadi dalih dan alasan bagi negara untuk mengutip uang dari rakyat.

  • Utak-atik Anggaran Makanan Bergizi

    20/7/2024 05:00

    PROGRAM makan siang gratis merupakan janji politik pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang sedari awal membetot perhatian.

  • Wakil Menteri Muluskan Transisi

    19/7/2024 05:00

    PRESIDEN Joko Widodo melantik tiga wakil menteri sekaligus untuk membantu kerja menteri-menteri bidang ekonomi, kemarin.

  • Setop Pilih Pemimpin Korup

    18/7/2024 05:00

    PEMILIHAN kepala daerah (pilkada) akan digelar serentak pada November mendatang, dari wali kota, bupati, hingga gubernur.

  • Indonesia Darurat Rasuah

    17/7/2024 05:00

    MASYARAKAT Indonesia terpotret semakin permisif terhadap perilaku korupsi. Perbuatan lancung yang dahulu dianggap tabu itu perlahan-lahan mulai dianggap biasa dan ditoleransi