Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Sinyal Restu Jokowi untuk Prabowo

10/7/2023 21:00
Sinyal Restu Jokowi untuk Prabowo
Ilustrasi MI(MI/Seno)

POSISI kepala negara yang seharusnya netral dalam kontestasi demokrasi tampaknya kini telah bergeser fungsi dan makna menjadi magnet suara. Bukannya ditopang untuk tegak berdiri di tengah semua kandidat, dukungan seorang presiden menjelang Pemilihan Umum 2024 kini justru malah diperebutkan.

Betapa tidak, dua kandidat calon presiden, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, seakan berebut efek bandul dukungan Presiden Joko Widodo untuk merebut suara. Restu Jokowi seolah merupakan mantra mujarab untuk menggiring arah dan pilihan para pendukung dan relawan.

Kini arah dukungan Jokowi ke Prabowo semakin terlihat, arah berbeda dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai yang membesarkannya. Jokowi seakan memiliki kekuatan dan arus sendiri di politik.

Kecondongan Jokowi ke Prabowo makin terlihat saat memperhatikan beberapa elemen relawan Jokowi yang mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo. Misalnya saja, Jokowi Mania, Jokpro, Projo, dan masih banyak lagi yang tidak bisa dianggap enteng.

Namun, kecenderungan Jokowi ke Prabowo jelas akan membuat poros PDI Perjuangan yang mengusung Ganjar bakal meradang karena tidak bisa dimungkiri akan ada insentif atau benefit elektoral buat Prabowo di satu sisi, pada sisi lain dapat menggerus suara Ganjar.

Seperti teori bandul, kalau bandul berat sebelah, sebelahnya akan berkurang. Jokowi merupakan bandul magnet suara bagi dua bakal capres tersebut. Dengan kecondongan ke Prabowo, daya tarik Jokowi akan ikut menambah elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut.

Apalagi dalam berbagai survei, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto selalu berada pada posisi dua teratas. Fluktuasi elektabilitas atau suara akan sangat dipengaruhi dinamika politik, termasuk endorse Jokowi. Sekecil apa pun benefitnya, itu akan membuat perbedaan di antara dua kandidat ini.

Apalagi jika kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Jokowi tetap tinggi hingga Pemilu 14 Februari 2024, restu Jokowi sangat relevan dengan upaya menaikkan elektabilitas kandidat.  Artinya, capres yang direstui Jokowi pasti akan memiliki keuntungan politik elektoral.

Sejumlah survei menyebut tingkat kepuasan publik pada pemerintahan Presiden Joko Widodo terbilang tinggi, berkisar 70-80%. Dalam posisi seperti itu, sangat wajar jika bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden berupaya memperebutkan restu politik dari Presiden Jokowi.

Namun, sekali lagi publik melihat dukungan Jokowi sama saja melihat ketidaknetralan seorang presiden. Manuver Jokowi dan relawan jelas bukan sebagai bentuk politik negara, tetapi lebih politik untuk mencari penerus programnya.

Publik jelas berharap jangan sampai dukungan Presiden Joko Widodo terhadap kandidat calon presiden hanya bergantung pada kesediaan mereka untuk menggaransi kepentingannya, baik itu keberlanjutan program-program pemerintahannya maupun karier politik keluarganya.

Sebagai seorang negarawan, pertimbangan kepentingan politik praktis semacam ini semestinya dikesampingkan. Kepentingan daulat rakyat yang semestinya diutamakan, pertimbangan atas nama demokrasi yang seharusnya dikedepankan.

 



Berita Lainnya
  • asasf

    28/6/2025 19:24

    asfsafasf

  • Jangan Loloskan Calon Titipan

    02/8/2024 05:00

    PANITIA Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah kunci

  • Teladan Netralitas Jangan Omon-Omon

    01/8/2024 05:00

    Namun, seruan Menko Polhukam itu bak membuka kembali lembaran-lembaran pelanggaran yang terjadi pada masa lalu.

  • Hadirkan Keadilan untuk Dini

    31/7/2024 05:00

    VONIS bebas terdakwa Gregorius Ronald Tannur telah mencederai pemenuhan hak atas keadilan korban Dini Sera Afrianti beserta keluarga.

  • Jalan Akhir Tegakkan Muruah KPU

    30/7/2024 05:00

    SETELAH menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPU RI sejak 4 Juli 2024, Mochammad Afifuddin resmi menjadi Ketua KPU RI definitif periode 2022-2027 mulai kemarin.

  • Negara Jangan Kalah Lawan Judol

    29/7/2024 05:00

    SEBARAN racun judi daring atau judi online (judol) kian mengerikan.

  • Rumah Sakit Penilap Duit

    27/7/2024 05:00

    MEMALUKAN, amat memalukan.

  • Pertaruhan Pemberantasan Korupsi

    26/7/2024 05:00

    HARUS tegas dikatakan bahwa tekad bangsa ini untuk memberantas korupsi berada di ambang gawat darurat.

  • Setop Legislasi Transaksional

    25/7/2024 05:00

    PERIODE Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masa bakti 2019-2024 tinggal hitungan bulan lagi.

  • Harta, Takhta, Pilkada

    24/7/2024 05:00

    SEMAKIN dekat pada pemilihan umum, rakyat negeri ini sudah biasa melihat manuver politik yang makin menjadi. Lawan menjadi kawan, begitu pula sebaliknya.

  • Kejaksaan di Puncak Kepercayaan

    23/7/2024 05:00

    ADA pepatah populer bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Dari usaha yang keras akan dipanen hasil yang memuaskan.

  • Habis Tapera Terbitlah Asuransi

    22/7/2024 05:00

    FRASA gotong royong kembali dipakai untuk menjadi dalih dan alasan bagi negara untuk mengutip uang dari rakyat.

  • Utak-atik Anggaran Makanan Bergizi

    20/7/2024 05:00

    PROGRAM makan siang gratis merupakan janji politik pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang sedari awal membetot perhatian.

  • Wakil Menteri Muluskan Transisi

    19/7/2024 05:00

    PRESIDEN Joko Widodo melantik tiga wakil menteri sekaligus untuk membantu kerja menteri-menteri bidang ekonomi, kemarin.

  • Setop Pilih Pemimpin Korup

    18/7/2024 05:00

    PEMILIHAN kepala daerah (pilkada) akan digelar serentak pada November mendatang, dari wali kota, bupati, hingga gubernur.

  • Indonesia Darurat Rasuah

    17/7/2024 05:00

    MASYARAKAT Indonesia terpotret semakin permisif terhadap perilaku korupsi. Perbuatan lancung yang dahulu dianggap tabu itu perlahan-lahan mulai dianggap biasa dan ditoleransi