Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KESEDIAAN atau kerelaan berkorban sejatinya menjadi intisari dari Hari Raya Idul Adha atau yang sering disebut Hari Raya Kurban. Kerelaan berkorban itu multidimensi, multikonteks. Dalam konteks apapun, kesediaan mengorbankan ego demi kepentingan yang lebih besar semestinya tidak pernah absen dari kehidupan kita.
Dalam konteks sosial, sudah jelas, kepedulian terhadap sesama, semangat untuk berbagi merupakan turunan langsung dari nilai-nilai pengorbanan yang terkandung dalam hakikat Idul Adha. Spirit berkurban kiranya menjadi embrio untuk melahirkan masyarakat yang memiliki level solidaritas dan kohesi sosial yang tinggi.
Begitu pun dalam konteks politik, sejatinya kerelaan berkorban merupakan keniscayaan jika kita menginginkan sebuah ekosistem politik kebangsaan yang santun dan bermartabat. Dalam berpolitik, hendaknya kita semua menjunjung tinggi kepentingan rakyat sekaligus tak ragu untuk mengorbankan kepentingan individu.
Alangkah tidak pantas jika kita justru berperilaku sebaliknya. Alih-alih mengorbankan ego dan kepentingan pribadi demi kepentingan rakyat, malah mengorbankan rakyat demi kepentingan diri sendiri. Yang akan muncul dari perilaku seperti itu ialah keserakahan. Lalu, ketika keserakahan itu terus berakumulasi, maka kian bobroklah wajah politik kita.
Terlebih saat ini di saat bangsa ini sedang berada dalam tahun-tahun politik mempersiapkan pesta politik pemilihan umum 2024. Tensi politik tentu saja semakin meninggi. Di saat itulah seringkali spirit pengorbanan terlupakan. Kepentingan rakyat dipinggirkan, keserakahan justru diagungkan. Memenangkan cita-cita rakyat bukan menjadi prioritas, digantikan oleh nafsu untuk memenangkan kepentingan pribadi.
Lebih celaka lagi, pudarnya nilai-nilai pengorbanan itu justru kerap dipertontonkan oleh perilaku para elite negeri ini. Mereka tak segan menghalalkan segala cara demi memenangkan kepentingan mereka dan kelompoknya. Tak peduli walau demi tujuan itu mereka harus mengorbankan sekaligus membenamkan dalam-dalam kepentingan rakyat.
Wajah politik seperti itu semestinya diakhiri. Jauhkan politik dari perilaku-perilaku menyimpang yang pada akhirnya akan menghancurkan politik itu sendiri dan semangat demokratisasi yang sudah dengan susah payah kita bangun bersama. Para elite seharusnya sadar bahwa memelihara sikap menghalalkan segala cara demi menggapai kemenangan, tidak hanya akan gagal menghasilkan pemimpin yang berintegritas, tapi juga menuntun bangsa ini menuju kemunduran.
Karena itu, kita berharap, sangat berharap, perayaan Idul Adha tidak sekadar dimaknai sekadar sebagai seremoni pemberian daging hewan kurban kepada kaum yang membutuhkan. Spirit pengorbanan dalam Idul Adha semestinya juga diaktualisasikan dalam perilaku kita, baik dalam beragama, bersosial, berekonomi, maupun berpolitik.
Elite bangsa ini kiranya dapat menjadikan Hari Raya Idul Adha sebagai momentum untuk mentransformasikan diri dari pemimpin yang serakah, yang tak ragu menggunakan cara culas untuk menang, menjadi pemimpin yang bersedia berkorban demi kepentingan rakyat banyak.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.
PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.
SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.
EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.
BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.
MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.
Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.
ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.
KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.
Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.
KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.
KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.
NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.
Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.
EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved