Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Meretas Lonjakan Obesitas

24/6/2023 05:00
Meretas Lonjakan Obesitas
Ilustrasi MI(MI/Duta)

SISTEM pelayanan dan infrastruktur kesehatan di Indonesia harus diakui belum berjalan efektif. Banyak persoalan kesehatan masyarakat yang masih belum mampu ditangani. Beragam penyebabnya. Antara lain, ketidakmerataan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di berbagai daerah, juga kelambanan pemerintah melakukan intervensi penanganan kesehatan.

Jangankan untuk menghadapi pandemi covid-19 yang secara nyata telah menunjukkan betapa rapuhnya sistem kesehatan nasional kita. Bahkan untuk penanganan penyakit yang terhitung klasik pun, seperti penyakit menular, gizi buruk, tengkes (stunting), kematian ibu dan anak, sampai obesitas, sesungguhnya negara ini masih kerepotan mengantisipasinya.

Padahal, kesehatan merupakan salah satu indikator target pembangunan. Kegagalan mengelola kesehatan sejatinya adalah awal dari kegagalan bangsa ini mengakselerasi pembangunan. Logika sederhana saja, bagaimana negara ini mau menggenjot pembangunan kalau masyarakatnya banyak yang tidak sehat?

Yang terjadi, justru karena sistem kesehatan yang lemah, pemerintah kerap lalai atau terlambat memberikan perhatian dan penanganan. Akibatnya, tidak sedikit masyarakat yang sakit tersebut akhirnya harus menemui ajal. Kenyataan pahit itu bukan ilusi. Nyata di depan mata kita. Betapa banyak penyakit atau gangguan kesehatan yang mestinya bisa terkontrol, pada akhirnya gagal diantisipasi.

Kematian Muhammad Fajri, 27, pemuda obesitas dengan bobot 300 kilogram yang sempat dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta selama 13 hari, ialah salah satu contoh cerminan kegagalan itu. Sistem yang sudah lemah makin diperburuk dengan kepedulian pemerintah yang rendah. Maka, terjadilah pembiaran terhadap Fajri hingga memiliki bobot seberat itu tanpa sedikit pun ada deteksi.

Padahal sebelumnya Kementerian Kesehatan sendiri yang menyatakan khawatir dengan angka pengidap obesitas di Indonesia yang terus meningkat. Pada 2022 lalu, Kemenkes menyebut satu dari tiga orang dewasa Indonesia mengalami obesitas. Selain itu, satu dari lima anak berusia 5-12 tahun juga mengalaminya.

Di sisi lain, pemerintahan Presiden Joko Widodo pun memasukkan penanganan obesitas ke dalam target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Sasarannya ialah mengurangi penduduk dewasa yang obesitas sampai 21,8%. Artinya, sebenarnya pemerintah tahu ada persoalan besar pada isu obesitas masyarakat ini.

Namun, sepertinya, target sekaligus kekhawatiran itu hanya di atas kertas. Implementasi di lapangannya minim. Intervensi pemerintah untuk mengurangi angka obesitas hampir tidak terlihat. Padahal penanganan obesitas sangat butuh intervensi. Tidak hanya intervensi penanganan secara medis, tapi juga intervensi terhadap gaya hidup yang menyebabkan semakin banyak orang mengidap obesitas.

Sebagai bentuk intervensi gaya hidup, kenapa pemerintah tidak memberlakukan pajak atau cukai terhadap makanan-minuman berpemanis atau junk food, misalnya? Kita tahu, produk-produk itu kerap mengandung gula dalam jumlah sangat tinggi dan konsumsinya terus meningkat. Kecenderungan tersebut tentu berdampak pada kesehatan, terutama anak dan remaja.

Pengenaan cukai semestinya bisa menjadi alat untuk mengurangi konsumsi produk-produk tidak sehat seperti itu. Kalau pemerintah mengenakan cukai tinggi terhadap produk rokok dan tembakau, kenapa makanan-minuman tersebut tidak mendapatkan perlakuan yang sama, sementara potensi penyakit yang disebabkan sama bahayanya?

Sekali lagi kita mengingatkan, kematian Fajri harus menjadi refleksi dan evaluasi pemerintah dalam penanganan penyakit degeneratif seperti obesitas khususnya dan penguatan sistem kesehatan nasional secara keseluruhan. Jika ini disepelekan, bukan aspek kesehatan saja yang akan terdampak. Kualitas hidup dan tingkat produktivitas masyarakat pun bakal menurun.



Berita Lainnya
  • asasf

    28/6/2025 19:24

    asfsafasf

  • Jangan Loloskan Calon Titipan

    02/8/2024 05:00

    PANITIA Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah kunci

  • Teladan Netralitas Jangan Omon-Omon

    01/8/2024 05:00

    Namun, seruan Menko Polhukam itu bak membuka kembali lembaran-lembaran pelanggaran yang terjadi pada masa lalu.

  • Hadirkan Keadilan untuk Dini

    31/7/2024 05:00

    VONIS bebas terdakwa Gregorius Ronald Tannur telah mencederai pemenuhan hak atas keadilan korban Dini Sera Afrianti beserta keluarga.

  • Jalan Akhir Tegakkan Muruah KPU

    30/7/2024 05:00

    SETELAH menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPU RI sejak 4 Juli 2024, Mochammad Afifuddin resmi menjadi Ketua KPU RI definitif periode 2022-2027 mulai kemarin.

  • Negara Jangan Kalah Lawan Judol

    29/7/2024 05:00

    SEBARAN racun judi daring atau judi online (judol) kian mengerikan.

  • Rumah Sakit Penilap Duit

    27/7/2024 05:00

    MEMALUKAN, amat memalukan.

  • Pertaruhan Pemberantasan Korupsi

    26/7/2024 05:00

    HARUS tegas dikatakan bahwa tekad bangsa ini untuk memberantas korupsi berada di ambang gawat darurat.

  • Setop Legislasi Transaksional

    25/7/2024 05:00

    PERIODE Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masa bakti 2019-2024 tinggal hitungan bulan lagi.

  • Harta, Takhta, Pilkada

    24/7/2024 05:00

    SEMAKIN dekat pada pemilihan umum, rakyat negeri ini sudah biasa melihat manuver politik yang makin menjadi. Lawan menjadi kawan, begitu pula sebaliknya.

  • Kejaksaan di Puncak Kepercayaan

    23/7/2024 05:00

    ADA pepatah populer bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Dari usaha yang keras akan dipanen hasil yang memuaskan.

  • Habis Tapera Terbitlah Asuransi

    22/7/2024 05:00

    FRASA gotong royong kembali dipakai untuk menjadi dalih dan alasan bagi negara untuk mengutip uang dari rakyat.

  • Utak-atik Anggaran Makanan Bergizi

    20/7/2024 05:00

    PROGRAM makan siang gratis merupakan janji politik pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang sedari awal membetot perhatian.

  • Wakil Menteri Muluskan Transisi

    19/7/2024 05:00

    PRESIDEN Joko Widodo melantik tiga wakil menteri sekaligus untuk membantu kerja menteri-menteri bidang ekonomi, kemarin.

  • Setop Pilih Pemimpin Korup

    18/7/2024 05:00

    PEMILIHAN kepala daerah (pilkada) akan digelar serentak pada November mendatang, dari wali kota, bupati, hingga gubernur.

  • Indonesia Darurat Rasuah

    17/7/2024 05:00

    MASYARAKAT Indonesia terpotret semakin permisif terhadap perilaku korupsi. Perbuatan lancung yang dahulu dianggap tabu itu perlahan-lahan mulai dianggap biasa dan ditoleransi