Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
DALAM cicitannya di Twitter, Senin (19/6), Presiden Ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan mimpinya. Dalam cicitan itu, SBY berkata suatu hari ia didatangi Jokowi, Presiden ke-7 RI, di kediamannya di Cikeas. Lalu, mereka kemudian menjemput Megawati, mantan Presiden RI yang digantikan SBY di rumahnya, untuk selanjutnya menuju Stasiun Gambir.
Di stasiun itu, kata SBY lagi, sudah menunggu Presiden ke-8 RI yang sudah memberikan mereka tiket kereta api menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebelum berangkat mereka ngopi-ngopi dulu sembari berbincang santai. Selanjutnya, mereka bertiga berangkat. Di perjalanan mereka menyapa rakyat yang pernah mereka pimpin dengan sepenuh hati. Setiba di Solo, kota kelahiran Jokowi, mereka pun berpisah. SBY lanjut ke kampung halamannya di Pacitan, sedangkan Megawati yang mengunjungi makam ayahnya di Blitar.
Apakah mimpi itu benar-benar dialami SBY dalam tidurnya, tentu hanya dia yang tahu. Namun, yang umumnya publik ketahui, bekas presiden yang kini jadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu memang pandai dan berbakat merangkai kata. Ia suka menulis puisi, bahkan pernah merilis album lagu. Tentu tidak ada yang salah dengan semua keterampilan itu. Begitu juga dengan mimpinya. Semua orang bebas bermimpi. Mimpi ialah cita-cita, keinginan, dan harapan.
Kata Sigmund Freud, bapak psikoanalisis, mimpi merupakan sublimasi dari keinginan atau harapan yang terpendam di alam bawah sadar. Ia tidak bisa direkayasa. Jika dilihat dengan mata hati, harapan yang dituangkan SBY lewat cicitannya di Twitter itu indah, bahkan teramat indah. Coba bayangkan para pemimpin itu akur dan bersama-sama menyapa rakyat yang pernah mereka pimpin untuk selanjutnya menghabiskan masa purnabakti dengan tenang di kampung halaman.
Impian itu barangkali juga menjadi harapan kita semua yang sudah lelah dengan ontrang-antring politik dalam beberapa tahun terakhir. Alangkah eloknya jika para elite di negeri ini bersatu dan bekerja sama semata untuk kepentingan bangsa, bukan kelompok, partai, atau golongan. Alangkah indahnya jika para pemimpin juga sadar dan legawa bahwa estafet kepemimpinan ialah hal yang lumrah tanpa perlu kecurigaan yang berlebihan. Semoga saja mimpi SBY itu bisa menjadi bahan refleksi bagi para pemimpin dan calon pemimpin di negeri ini, bukan cuma sekadar pengantar lelap.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.
PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.
SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.
EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.
BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.
MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.
Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.
ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.
KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.
Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.
KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.
KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.
NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.
Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.
EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved