Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Puan-AHY, Apa yang Kau Cari?

12/6/2023 21:00
Puan-AHY, Apa yang Kau Cari?
Ilustrasi MI(MI/Seno)

SEMAKIN mendekati pesta akbar demokrasi, banyak partai yang melakukan manuver zig-zag untuk mengejar insentif koalisi. Ketika para kandidat capres sudah mengerucut dalam tiga poros, posisi calon wakil presiden (cawapres) yang kini jadi incaran.

Manuver politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang berupaya menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat jelas membuat kejutan dalam panggung politik Tanah Air.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Pertemuan telah didahului dengan partemuan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya. Agendanya pun terkait dengan kemungkinan kerja sama di pemilu tahun depan.

Jelas sebuah perubahan yang ditunjukkan PDIP dalam memandang Partai Demokrat, setelah sejarah panjang perseteruan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Banyak yang mengapresiasi inisiatif pertemuan itu sebagai langkah baik untuk mencairkan hubungan PDIP dan Demokrat. Apalagi jauh-jauh hari sebelumnya, Hasto pernah bilang PDIP tidak akan bekerja sama dengan Partai Demokrat dan PKS.

Namun, skeptisisme publik juga muncul, bahwa proses komunikasi itu tidak lepas dari sekadar manuver politik biasa. Langkah zig-zag untuk sekadar mencari panggung politik dalam proses nominasi kandidat cawapres.

Apalagi bagi Demokrat, setelah ultimatum mereka untuk segera mengumumkan cawapres Anies Baswedan pada bulan ini diabaikan partner koalisi, pertemuan dengan PDIP akan lebih dilihat sebagai gertakan dalam proses kandidasi demi insentif di internal koalisi.

Padahal, poros Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) telah berkomitmen dalam nota kesepahaman tiga partai untuk mengusung Anies Baswedan. Partai Demokrat bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera juga telah sepakat menyerahkan penentuan cawapres kepada Anies.

Memang, politik itu dinamis, dari sebelumnya kawan bisa berubah menjadi lawan. Begitu pun sebaliknya, dari yang awalnya berseteru dendam akhirnya berteman. Apa pun dinamika politik, tetap kepentingan bangsa dan rakyat yang mesti dijunjung tinggi.

Tanpa komitmen tersebut, terminologi politik yang dinamis akan bergeser maknanya menjadi politik inkonsistensi. Jangan hanya karena pragmatisme, berpolitik kutu loncat, bersandar kepada yang paling menguntungkan.

Perjuangan politik, termasuk kontestasi mencari pemimpin, memang seharusnya didasari pada komitmen, teguh pada kesepakatan. Jangan jadi politikus kebanyakan yang pagi tempe, sore harinya bicara kedelai.

Politikus selalu bilang politik merupakan seni dari segala kemungkinan. Tidak ada yang tidak mungkin dalam politik. Namun, para begawan selalu mengingatkan bahwa politik tetaplah memiliki fatsun sehingga tidak menghalalkan segala cara dan terjebak dalam pragmatisme semata.

Publik tentu berharap partai politik tidak menghalalkan segala cara dalam bermanuver. Tidak elok rasanya memperlihatkan gertakan, ancaman, hingga pertemuan setengah kamar demi mengincar posisi paling menguntungkan.

Situasi yang justru akan menunjukkan bahwa pendekatan koalisi antarpartai itu tidak didasarkan pada kesamaan komitmen, tetapi lebih pada hal-hal yang bersifat pragmatis.



Berita Lainnya
  • asasf

    28/6/2025 19:24

    asfsafasf

  • Jangan Loloskan Calon Titipan

    02/8/2024 05:00

    PANITIA Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah kunci

  • Teladan Netralitas Jangan Omon-Omon

    01/8/2024 05:00

    Namun, seruan Menko Polhukam itu bak membuka kembali lembaran-lembaran pelanggaran yang terjadi pada masa lalu.

  • Hadirkan Keadilan untuk Dini

    31/7/2024 05:00

    VONIS bebas terdakwa Gregorius Ronald Tannur telah mencederai pemenuhan hak atas keadilan korban Dini Sera Afrianti beserta keluarga.

  • Jalan Akhir Tegakkan Muruah KPU

    30/7/2024 05:00

    SETELAH menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPU RI sejak 4 Juli 2024, Mochammad Afifuddin resmi menjadi Ketua KPU RI definitif periode 2022-2027 mulai kemarin.

  • Negara Jangan Kalah Lawan Judol

    29/7/2024 05:00

    SEBARAN racun judi daring atau judi online (judol) kian mengerikan.

  • Rumah Sakit Penilap Duit

    27/7/2024 05:00

    MEMALUKAN, amat memalukan.

  • Pertaruhan Pemberantasan Korupsi

    26/7/2024 05:00

    HARUS tegas dikatakan bahwa tekad bangsa ini untuk memberantas korupsi berada di ambang gawat darurat.

  • Setop Legislasi Transaksional

    25/7/2024 05:00

    PERIODE Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masa bakti 2019-2024 tinggal hitungan bulan lagi.

  • Harta, Takhta, Pilkada

    24/7/2024 05:00

    SEMAKIN dekat pada pemilihan umum, rakyat negeri ini sudah biasa melihat manuver politik yang makin menjadi. Lawan menjadi kawan, begitu pula sebaliknya.

  • Kejaksaan di Puncak Kepercayaan

    23/7/2024 05:00

    ADA pepatah populer bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Dari usaha yang keras akan dipanen hasil yang memuaskan.

  • Habis Tapera Terbitlah Asuransi

    22/7/2024 05:00

    FRASA gotong royong kembali dipakai untuk menjadi dalih dan alasan bagi negara untuk mengutip uang dari rakyat.

  • Utak-atik Anggaran Makanan Bergizi

    20/7/2024 05:00

    PROGRAM makan siang gratis merupakan janji politik pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang sedari awal membetot perhatian.

  • Wakil Menteri Muluskan Transisi

    19/7/2024 05:00

    PRESIDEN Joko Widodo melantik tiga wakil menteri sekaligus untuk membantu kerja menteri-menteri bidang ekonomi, kemarin.

  • Setop Pilih Pemimpin Korup

    18/7/2024 05:00

    PEMILIHAN kepala daerah (pilkada) akan digelar serentak pada November mendatang, dari wali kota, bupati, hingga gubernur.

  • Indonesia Darurat Rasuah

    17/7/2024 05:00

    MASYARAKAT Indonesia terpotret semakin permisif terhadap perilaku korupsi. Perbuatan lancung yang dahulu dianggap tabu itu perlahan-lahan mulai dianggap biasa dan ditoleransi