Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
BANGSA Indonesia akan kembali memilih pemimpin negara pada 14 Februari 2024. Dua tahun bisa dibilang waktu yang masih cukup lama, tapi bisa juga disebut sudah di depan mata.
Bagi masyarakat umum selaku pemilih dalam pemilu, waktu menuju pemungutan suara masih panjang. Namun, bagi partai-partai politik, ini saatnya mempersiapkan pengusungan calon presiden dan calon wakil presiden.
Menurut jadwal tahapan Pemilu 2024 yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), pencalonan pasangan capres dan wapres dimulai pada Oktober tahun depan. Parpol tidak bisa serta-merta mengusung calon karena ada syarat minimal perolehan suara pemilu atau kepemilikan kursi di parlemen. Kecuali PDI Perjuangan, semua parpol yang duduk di parlemen saat ini mau tidak mau harus berkoalisi.
Tidak mudah bagi parpol untuk menggandeng parpol lain membentuk koalisi. Umumnya mereka mencari kesamaan visi, misi, dan ideologi kepartaian. Termasuk dalam hal memilih sosok untuk diusung sebagai pasangan capres dan cawapres.
Proses tersebut tengah dilakukan salah satunya oleh Partai NasDem. Yang menarik, dalam menggodok pemilihan sosok capres dan cawapres untuk ditawarkan kepada calon mitra koalisi, NasDem mengundang sejumlah pakar dan tokoh eksternal partai.
Tokoh undangan yang paling menonjol ialah mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Tun Mahathir merupakan eks pemimpin karismatik negara ASEAN yang paling senior saat ini. Di usia yang sudah 97 tahun, pemikirannya masih tajam.
Tun Mahathir memenuhi undangan NasDem, parpol pertama di Indonesia yang mendaulatnya untuk berbagi pengalaman tentang memimpin negara. Ia menyebutkan sejumlah kriteria dan ciri-ciri pemimpin nasional yang benar-benar memperhatikan kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat.
Mahathir mengatakan pemilihan umum hanya satu bagian dari proses kepemimpinan nasional. Ketika rakyat merasa keliru memilih pemimpin, mereka bisa mengoreksi pada pemilu berikutnya.
Akan tetapi, pemimpin yang terpilih semestinya memiliki tanggung jawab menjalankan peranannya untuk mencapai kedudukan sebagai pemimpin nasional. Kedudukan itu tercapai bila sang pemimpin berempati terhadap rakyat. Ia memahami keresahan, impian, serta harapan rakyat.
Dalam menelurkan kebijakan, pemimpin nasional tidak boleh mementingkan satu kelompok saja atau menjadi pendukung elitis. Kadang kala, demi kepentingan masa depan rakyat, pemimpin nasional harus berani mengambil keputusan pahit dan membuat kebijakan nonpopulis.
Pemimpin yang hanya mementingkan kekuasaannya akan lebih memilih jalan mudah, yang populis, dan membuat rakyat terlena sementara waktu. Namun, akibatnya negara perlahan rusak menuju kebinasaan. "Ketika itu rakyatlah yang akan membayar harga yang amat mahal," ujar Mahathir mengingatkan.
Mahathir sempat memuji kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang disebutnya berjalan di atas landasan yang sewajarnya dan perlu dilanjutkan pemimpin berikutnya. Dengan rendah hati, Mahathir pun mengakui tidak ada hal baru dalam penjabarannya tentang sosok pemimpin nasional.
Itu betul. Akan tetapi, harus diakui pula sosok yang digambarkan Mahathir masih sangat relevan untuk memenuhi kebutuhan kepemimpinan nasional masa kini. Bukan hanya untuk NasDem, melainkan juga acuan untuk segenap parpol.
Dalam proses demokrasi di Indonesia, parpol menjadi penyaring pertama sosok-sosok calon pemimpin untuk mendapatkan kepala negara yang memiliki ciri kepemimpinan nasional. Publik berharap parpol tidak mengabaikan kepentingan rakyat demi memuaskan ambisi elitis.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.
PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.
SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.
EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.
BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.
MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.
Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.
ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.
KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.
Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.
KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.
KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.
NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.
Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.
EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved