Pesan Jakarta untuk Dunia

04/6/2022 05:00
Pesan Jakarta untuk Dunia
Ilusrtrasi MI(MI/Duta)

 

FORMULA E digelar di Sirkuit Jakarta E-Prix, Ancol, hari ini. Kegiatan itu menyuguhkan tontonan adu cepat mobil balap listrik yang diikuti 22 pembalap dari sejumlah negara.

Melalui ajang ini, Jakarta menyedot perhatian dunia sebab Formula E Jakarta merupakan seri kesembilan dari total 16 seri yang dijadwalkan berlangsung pada musim 2021-2022 ini.

Kegiatan itu sejatinya momen mempromosikan Jakarta dan Indonesia ke seluruh dunia. Ada lebih dari 150 negara akan menyiarkannya. Bukan sekadar mempromosikan keindahan alam Indonesia sebagai tujuan wisata dan negara ramah investasi, balapan itu juga hendak mewartakan kepada dunia bahwa Jakarta memasuki peradaban baru.

Peradaban baru yang dimaksud ialah kesadaran untuk ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan energi fosil. Balapan Formula E mencerminkan komitmen yang kuat dari Jakarta untuk menjadi warga dunia yang bertanggung jawab dan partisipatif di dalam menghadapi perubahan iklim.

Gubernur DKI Jakarta Anies Bawswedan mengatakan, tujuan diadakannya Formula E ialah untuk mewujudkan dan mendorong keberlangsungan eksistensi kendaraan listrik secara berkelanjutan. Jakarta berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 30% pada 2030 dan mencapai zero emisi pada 2050.

Komitmen itu patut diapresiasi. Akan tetapi, elok nian bila ia tidak sebatas kata-kata, tapi terwujud dalam tindakan nyata. Karena itu, Jakarta perlu menyusun peta jalan menuju pengurangan emisi.

Terus terang, komitmen pengurangan emisi di Jakarta baru pada pengadaan bus Trans-Jakarta berbasis listrik secara bertahap. Elok nian bila Jakarta mulai memelopori pengadaan semua transportasi publik berbasis listrik dan memastikan penduduknya siap menggunakan transportasi umum.

Pemprov Jakarta tentu saja tidak bisa berjalan sendiri, tapi harus mendapat dukungan pemerintah pusat. Dukungan yang bisa diberikan pusat, misalnya, terkait regulasi penggunaan mobil listrik, pembangunan insfrastruktur pengisian baterai, dan industri pendukung lain.

Jauh lebih penting lagi ialah pemerintah pusat mulai mencari terobosan agar masyarakat dapat membeli kendaraan listrik dengan harga terjangkau. Tanpa itu, penggunaan mobil listrik hanya sebatas mimpi di negeri dengan populasi salah satu yang terbesar di bumi ini.

Penyelenggaraan Formula E hari ini harus berjalan sukses. Sudah dua tahun kegiatan ini ditunggu. Awalnya akan digelar pada 2020. Namun, pandemi covid-19 yang melanda dunia membuat semua ajang kegiatan yang mengundang kerumunan ditunda. Sudah lama pula masyarakat Indonesia tidak menyaksikan ajang balap mobil kelas dunia di Tanah Air setelah A1 yang terakhir digelar di Sentul, Bogor, pada 2006.

Pada awalnya ajang Formula E Jakarta ini sempat berjalan tertatih-tatih dan penuh dinamika. Apalagi BUMN enggan menjadi sponsor. Beda ketimbang di Moto-GP Mandalika lalu di saat mereka beramai-ramai menggelontorkan dana. Namun, pihak swasta mengambil bagian dalam Formula E dengan menjadi sponsor.

Keberhasilan penyelenggaraan Formula E tidak terlepas dari dukungan politik DPRD DKI Jakarta. Pada 2019, DPRD Jakarta sudah menyetujui kucuran dana untuk kegiatan ini. Antusiasme masyarakat juga terlihat. Penjualan tiket habis. Puluhan ribu penonton akan memadati area sekitar sirkuit Jakarta E-Prix di Ancol.

Mereka yang menyaksikan langsung balapan mobil listrik ini hendaknya menjadi penonton yang baik, mematuhi semua ketentuan yang ada tanpa berulah berlebihan. Hanya itu cara mendukung pesan Jakarta untuk dunia yang bersiap-siap memasuki peradaban baru, peradaban mencintai lingkungan yang bebas polusi.



Berita Lainnya