Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
NEGARA ini telah memperingati 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila sejak 2016. Kita mafhum bahwa peringatan itu merupakan upaya kesekian pemerintah untuk terus menggaungkan ideologi Pancasila.
Kita pun mengakui bahwa negara tidak pernah kekurangan upaya formal dalam memopulerkan Pancasila. Di dunia pendidikan, pengenalan Pancasila sudah ada sejak tingkat SD. Hafalan Pancasila pun kebanyakan menancap dan bertahan sepanjang hayat.
Meski begitu, mulusnya hafalan Pancasila, jelas bukan jaminan untuk perilaku yang Pancasilais. Ironi itu bahkan jamak di kalangan pejabat negara dan tokoh publik. Praktik korupsi ialah bentuk paling nyata tidak melekatnya Pancasila dalam perbuatan.
Indeks persepsi korupsi (IPK) global Indonesia pada 2021 menempatkan pada peringkat ke-96 dari 180 negara. Sementara itu, dari segi skor, Indonesia mendapat skor 38 dari skala 1 - 100. Skor 0 berarti negara itu sangat korup, sebaliknya skor 100 berarti sangat bersih.
Skor Indonesia jelas tidak menggembirakan, apalagi rata-rata skor dunia ialah 43. Dengan kata lain, moral dan integritas banyak pejabat kita masih di bawah pejabat di kebanyakan negara.
Belum lagi jika kita berbicara berbagai perilaku tercela yang bukan dalam koridor hukum. Misalnya, perangai kasar pejabat di tempat publik. Kasus demi kasus penyerangan atau perlakuan kasar pejabat terhadap orang, yang ia anggap rakyat biasa, menunjukkan bahkan nilai keberadaban pun tidak melekat menjadi karakter.
Cacat itulah yang membuat Pancasila tampak sekadar slogan di kehidupan berbangsa. Pancasila hanya terasa manis diucapkan, tetapi sulit dijalankan. Segempita apa pun Pancasila dirayakan tetap terasa sekadar seremonial.
Tidak mengherankan, kelompok-kelompok yang berusaha menggoyang ideologi luhur itu pun tidak pernah kehabisan energi dan simpatisan. Hal itulah yang semestinya disadari seluruh elemen pejabat negara.
Pancasila sudah tidak kurang seremoni. Yang minus besar justru sosok-sosok yang melakoni Pancasila. Sosok-sosok yang benar-benar menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam perbuatan mereka.
Bahkan ketika Pancasila terlalu diseremonialkan, degradasi nilai justru semakin besar.
Pancasila tampak sekadar dijadikan alat untuk memuluskan kekuasaan. Itu disebabkan nilai-nilainya tidak dijalankan sebagai satu kesatuan, tetapi dipecah-pecah bergantung pada kebutuhan. Contohnya ialah kampanye-kampanye toleransi, sementara di sisi lain keadilan dan kemanusiaan tidak ditegakkan setara.
Sekali lagi, keteladanan melakoni Pancasila-lah yang saat ini paling dibutuhkan. Bukan pula melakoni setengah atau sebagian nilai, melainkan keseluruhan Pancasila, tanpa terkecuali.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.
PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.
SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.
EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.
BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.
MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.
Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.
ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.
KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.
Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.
KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.
KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.
NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.
Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.
EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved