Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
POLITIK luar negeri Indonesia benar-benar sedang diuji. Kapasitasnya sebagai Presidensi G-20 pun tengah menghadapi tantangan superserius terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina.
Sebagai konsekuensi atas invasi yang dilancarkan pada 24 Februari lalu, keanggotaan Rusia di G-20 dipersoalkan. Sejumlah anggota G-20 lainnya menuntut Rusia dikeluarkan atau paling tidak mereka tak diundang pada KTT di Bali, November mendatang.
Adalah Amerika Serikat yang memotori tuntutan tersebut. Presiden AS Joe Biden menegaskan Rusia harus didepak dari keanggotaan G-20 meski keputusan itu tergantung juga pada anggota-anggota yang lain.
PM Australia Scott Morrison bersikap sama. Dia berpandangan, kehadiran Putin di KTT G-20 merupakan langkah yang sangat berlebihan. Jika Presiden Rusia Vladimir Putin datang, Morrison tidak akan hadir. Kalau toh tetap harus hadir, dia menolak untuk duduk satu meja dengan Putin.
AS dan kawan-kawan memang paling kencang menentang invasi Rusia ke Ukraina. Mereka membanjiri 'Negeri Beruang Merah' itu dengan seabrek sanksi, mulai sanksi ekonomi, budaya, hingga politik. Mereka yang secara tradisi memang menjadi rival Rusia juga terus berusaha mengucilkan seterunya itu.
Sah-sah saja AS dan negara-negara Barat memusuhi Rusia. Kita menghormati pandangan dan sikap politik mereka. Namun, ketika pandangan dan sikap itu hendak ditularkan kepada kita, negara ini harus bersikap. Apalagi, ada kecenderungan mereka ingin memaksakannya.
Pada konteks itulah kita mendukung sepenuhnya sikap pemerintah. Sikap pemerintah sudah tepat, yakni tetap mengundang Rusia. Undangannya, seperti halnya untuk negara-negara anggota lainnya, juga sudah dikirimkan pada 22 Februari lalu.
Pemerintah benar, sebuah organisasi mengacu pada aturan dan prosedur yang telah disepakati bersama. Demikian halnya G-20 sebagai organisasi 20 negara dengan perekonomian besar di dunia. Salah satu aturannya, presidensi punya kewajiban untuk mengundang seluruh anggota.
Jadi, sudah tepat, amat tepat, Indonesia sebagai keketuaan G-20 2022 mengundang Rusia. Hal ini selaras pula dengan diplomasi Indonesia yang selalu didasarkan pada prinsip dasar dan aturan yang berlaku.
G-20 ialah forum kerja sama ekonomi internasional. Indonesia pun akan memusatkan pelaksanaan G-20 tahun ini untuk isu-isu ekonomi dan pemulihan global pascapandemi covid-19 yang merupakan agenda prioritas dunia. Tidak ada unsur politik dalam hal ini sehingga tak semestinya dibawa-bawa ke ranah politik.
Sebagai Presidensi G-20, Indonesia tak bisa didikte oleh siapa pun. Sebagai penyelenggara KTT nanti, kita bukan sekadar event organizer yang bisa diatur-atur. Kita ialah ketua yang punya kewenangan mengatur perhelatan akbar itu berdasarkan prinsip dan prosedur yang ada.
Sebagai negara berdaulat, kita juga pantang didikte oleh negara adi kuasa sekalipun. Prinsip ini tak bisa ditawar-tawar. Prinsip inilah yang membuat kita tetap eksis, tetap dipandang oleh dunia internasional.
Mengundang Rusia bukan berarti kita mendukung invasi mereka ke Ukraina. Kita terus mendorong agar perang yang hanya menghadirkan duka segera diakhiri. Sikap inilah yang perlu untuk diyakinkan kepada mereka yang menolak kehadiran Rusia di KTT G-20.
Harus kita akui, tantangan diplomasi yang dihadapi Indonesia kali ini sangat tidak gampang. Tetap mengundang Rusia merupakan langkah mudah, tetapi memastikan agar anggota lain yang menolak untuk memahami sikap itu sangat sulit.
Diplomasi tingkat tinggi harus diambil. Bila perlu, Presiden Jokowi berbicara langsung dengan para pemimpin negara yang menolak kehadiran Rusia di KTT G-20.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.
PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.
SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.
EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.
BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.
MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.
Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.
ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.
KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.
Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.
KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.
KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.
NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.
Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.
EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved