Mandalika Brand Baru Indonesia

17/3/2022 05:00
Mandalika Brand Baru Indonesia
(MI/Seno)

 

SETELAH sukses menggelar tes pramusim Moto-GP 2022 pada 11-13 Februari, Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, NTB, bakal menjadi tuan rumah seri kedua balapan Moto-GP pada 18-20 Maret. Balapan kali ini merupakan seri kedua dari 21 seri yang rencananya digelar tahun ini setelah seri pembuka di Qatar pada 6-9 Maret 2022.

Bagi Indonesia, rangkaian acara akhir pekan nanti menjadi ajang balapan Moto-GP pertama dalam kurun waktu 25 tahun terakhir. Balapan sebelumnya pernah digelar di Sirkuit Sentul, Bogor, pada musim 1996 dan 1997. Penantian panjang ini tentunya disambut sukacita masyarakat, khususnya para pecinta otomotif di Tanah Air.

Tidak heran jika warga menyambut antusias parade pembalap yang diadakan di Jakarta, kemarin, dan ingin melihat langsung para pembalap idola mereka yang selama ini cuma bisa disaksikan di layar televisi. Bahkan, kata Presiden Jokowi, sebanyak 60 ribu tiket telah habis terjual.

Dihelatnya kembali Moto-GP di Indonesia, sekaligus juga kebanggaan bagi bangsa ini. Presiden berharap Mandalika bisa menjadi brand baru Indonesia. Kita tentu berharap Sirkuit Mandalika bisa seperti Sirkuit Sepang, milik negara tetangga, Malaysia, yang kerap masuk agenda balapan bergengsi dalam satu dekade terakhir, baik untuk Moto-GP maupun Formula Satu (F1).

Sirkuit Mandalika yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika (KEK Mandalika), Lombok Tengah, NTB, memiliki modal itu. Pemandangan pantai di sekitar sirkuit tentu menjadi nilai lebih selain lintasan sepanjang 4,31 km dan 17 tikungan yang cukup menantang.

Namun, modal keindahan fisik bangunan saja tentu tidak cukup agar sirkuit ini dilirik. Faktor yang tidak kalah penting ialah bagaimana panitia setempat mengelola sirkuit ini dengan baik dan benar. Oleh karena itu, pada penyelenggaraan balapan kali ini, pihak penyelenggara harus betul-betul bekerja secara profesional hingga sedetail-detailnya. Bahkan, kalau bisa, jangan ada lagi kerikil di lintasan seperti keluhan yang disampaikan sejumlah pembalap pada tes pramusim. Hal semacam itu jangan sampai terulang lagi.

Bukan hanya kenyamanan dan keamanan pembalap, panitia juga harus memperhatikan betul akses liputan untuk kalangan jurnalis, baik itu kenyamanan ruangan untuk mereka bekerja maupun kecepatan dan keandalan akses internet. Hal ini penting karena merekalah yang akan mengabarkan event ini ke penjuru dunia. Kita tentu mafhum event ini berlangsung di tengah situasi tidak normal, di tengah pandemi covid-19. Oleh karena itu, aturan protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan.

Intinya, kesempatan ini jangan disia-siakan. Semua pihak mesti bersinergi menyukseskan acara ini. Ajang ini mesti berlangsung aman, nyaman, dan lancar. Daya magis Sirkuit Mandalika juga harus menjadi simbol kebangkitan pariwisata dan perekonomian setelah dua tahun diterpa pandemi.

Selain menjadi arena landasan pacu bagi para pembalap, kehadiran sirkuit bertaraf internasional ini hendaknya juga harus mampu menggerakkan roda perekonomian, baik secara makro maupun mikro, terutama bagi masyarakat sekitar.

Mereka, para pengusaha baik skala besar, menengah, maupun kecil, harus dapat menikmati rezeki dari kehadiran sirkuit ini. Entah dari bisnis penginapan, kerajinan tangan, ataupun kuliner. Saat meresmikan sirkuit ini, Presiden Jokowi pun berpesan agar venue ini mampu menggerakkan roda perekonomian bagi warga sekitar.

Kita tentu berharap suksesnya penyelenggaraan Moto-GP kali ini dapat menjadikan Mandalika sebagai brand baru Indonesia, yang selanjutnya dapat mendatangkan investasi, khususnya di Pulau Lombok dan NTB.



Berita Lainnya