Lampu Kuning Omikron

31/1/2022 05:00
Lampu Kuning Omikron
(MI/Duta)

 

 

JAKARTA harus mewaspadai penyebaran covid-19 varian baru omikron yang terus melonjak. Saat ini tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) perawatan pasien covid-19 di Ibu Kota meningkat pesat.

Berdasarkan keterangan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Jakarta, kemarin, BOR naik 2% jika dibandingkan dengan data pada Jumat (28/1). Naik dari 54% menjadi 56%.

BOR intensive care unit (ICU) pasien covid-19 ikut meningkat. Saat ini sudah mencapai 19%. Tersedia 651 tempat tidur di ICU, sudah terisi sebanyak 152 tempat tidur.

Fakta terkait dengan BOR itu memperlihatkan Jakarta sedang tidak baik-baik saja. Kasus positif covid-19 di Jakarta konsisten menanjak. Persentase kasus positif dalam sepekan terakhir ini mencapai 11,8%. Persentase itu melampaui standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5%.

Pemprov DKI Jakarta harus menyadari betul bahwa lonjakan kasus covid-19 dalam sepekan terakhir ini masih pada tahap awal, belum mencapai puncaknya. Perkiraan pemerintah, pusat puncaknya pada pertengahan Februari sampai Maret.

Jangan sampai rumah sakit sudah penuh duluan, malah tergopoh-gopoh pada saat puncaknya tiba. Karena itu, prioritas pelayanan di rumah sakit hanya untuk pasien yang memiliki gejala sedang dan berat. Benar bahwa omikron tidak memiliki gejala fatal, tetapi nyatanya sudah ada korban jiwa.

Terus terang, Pemprov DKI Jakarta tidak bisa bekerja sendirian. Harus menjalin kolaborasi dengan Pemprov Jawa Barat dan Banten. Mobilitas warga dari dan menuju tiga provinsi itu sangat tinggi sehingga eloknya tiga provinsi itu membuat aturan bersama untuk membendung penyebaran covid-19. Koordinasi kebijakan itu yang hingga kini belum tampak terlihat.

Bukan hanya Jakarta yang patut waspada. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, per kemarin, penambahan kasus terkonfirmasi positif harian terdapat lima provinsi dengan angka tertinggi. Jakarta di urutan pertama, sebanyak 6.613 kasus, diikuti Jawa Barat dengan penambahan 2.584 kasus, Banten menambahkan 1.740 kasus, Jawa Timur menambahkan 359 kasus, dan Bali menambahkan 359 kasus.

Penambahan kasus secara nasional pada kemarin sebanyak 12.422 kasus terdiri 12.101 kasus transmisi lokal dan 321 kasus pelaku perjalanan luar negeri. Dengan demikian, saat ini Indonesia tengah menghadapi lonjakan kasus harian covid-19, utamanya varian omikron.

Patut diapresiasi karena Presiden Joko Widodo pada Jumat (28/1) menegaskan bahwa pemerintah sudah melakukan banyak persiapan untuk menghadapi varian omikron.

Persiapan itu mencakup perbaikan berbagai sarana dan prasarana fasilitas kesehatan disesuaikan dengan karakter varian omikron. Ketidaksempurnaan pelayanan pada kasus delta jangan sampai terulang lagi. Jangan pernah terperosok pada kesalahan sama.

Tidak kalah pentingnya ialah pemerintah harus terus-menerus meningkatkan kesadaran masyarakat. Kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan, mengurangi mobilitas agar meminimalkan kontak sehingga mencegah penyebaran omikron yang lebih luas.

Bila perlu pemerintah jangan ragu-ragu melakukan intervensi dengan menerapkan pembatasan sosial di semua sektor secara ketat dan tegas. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat dengan level tertentu di setiap wilayah jangan kendur dilakukan.

Terus terang, kenaikan kasus saat ini memperlihatkan alarm sudah berbunyi bahwa puncak omikron di depan mata. Lampu kuning sudah menyala. Keselamatan rakyat sebagai hukum tertinggi wajib dipraktikkan, bukan cuma diucapkan.



Berita Lainnya