Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
DALAM banyak hal, Indonesia adalah surganya pasar karena jumlah penduduknya yang besar. Dalam banyak komoditas, Republik ini juga tercatat sebagai pemilik sekaligus penghasil sumber daya alam terbesar. Sayang seribu sayang, perpaduan dua keunggulan itu selama ini tidak banyak termaksimalkan.
Pada praktiknya, kita lebih sering terlena dengan label pasar terbesar ketimbang membangun ekosistem industri yang kuat untuk memanfaatkan pasar tersebut. Alhasil impor merajalela, produk asing membanjir. Di saat yang sama, produk dalam negeri terengah-engah tak selalu dapat sokongan.
Begitu pula dengan sumber daya alam yang selama ini begitu terbuka untuk diekspor dalam bentuk mentah. Barang mentah itu kemudian diolah di luar negeri, lalu kembali ke Tanah Air sebagai barang jadi dengan harga berkali-kali lipat. Masyarakat kita dengan sifat komsumtifnya yang kebetulan tinggi, lagi-lagi hanya menjadi pasar.
Hilirisasi industri lambat, kalau tidak mau dikatakan mandek. Padahal, itu salah satu cara paling elegan untuk mengoptimalkan pasar besar yang kita punya, sekaligus mengerek nilai tambah produk untuk diekspor ataupun memenuhi kebutuhan pasar domestik. Padahal, jika diprogramkan serius, hilirisasi industri akan memberikan dampak sangat positif bagi perekonomian nasional, terutama dari sisi penerimaan devisa dan pajak serta penyerapan tenaga kerja.
Kini, keseriusan itu sepertinya sudah tampak. Presiden Joko Widodo sendiri yang mencoba menunjukkan keseriusan pemerintah menggenjot hilirisasi itu saat meresmikan pembangunan (groundbreaking) pabrik baterai untuk kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat, kemarin.
Dalam kesempatan itu, dengan lantang Presiden Jokowi mengatakan bahwa era kejayaan bahan mentah sudah berakhir. “Kita harus berani mengubah struktur ekonomi yang selama ini berbasis komoditas menjadi ke hilirisasi, ke industrialisasi. Kita harus menjadi negara industri yang kuat berbasis pada pengembangan inovasi teknologi."
Tegas tanpa ragu. Kita berharap ketegasan dan ketidakraguan itu tidak berhenti sebatas kata-kata, tapi berlanjut pada implementasinya nanti.
Ini momentum sekaligus menjadi ujian bagi pemerintahan Jokowi, apakah bakal benar-benar serius membangun hilirisasi atau hanya seperti petinju tua, galak di awal tapi lembek kemudian.
Setidaknya, dalam konteks saat ini, pemerintah mesti menjaga betul komitmen mereka untuk menyokong pengembangan ekosistem industri baterai dan kendaraan listrik. Ada investasi pembangunan pabrik sebesar US$1,1 miliar atau setara Rp15,95 triliun yang tak boleh direspons dengan kebijakan seadanya. Ada potensi penyerapan tenaga kerja cukup besar dari investasi itu yang tidak boleh disia-siakan. Sangat tidak masuk akal kalau kita masih tak serius.
Selain itu, Indonesia adalah raja nikel dunia. Indonesia punya cadangan nikel yang merupakan bahan utama pengembangan baterai untuk mobil listrik mencapai 24% sampai 26% dari total cadangan dunia. Tentu ini menjadi start sangat bagus untuk memulai pertarungan kita menjadi produsen utama produk-produk berbasis nikel, termasuk baterai kendaraan listrik. Target yang realistis dan fokus akan membantu pemerintah menentukan strategi serta kebijakannya dengan lebih mudah.
Pada saat yang sama, kita juga tak perlu terburu-buru melompat ke batu yang lebih jauh. Tak elok jika satu langkah belum sempurna, sudah bermuluk-muluk lagi bahwa setelah menguasai industri baterai listrik, Indonesia juga akan menjadi produsen utama kendaraan listrik.
Bolehlah itu menjadi target besar di masa depan, tapi jangan sampai mimpi itu malah mengganggu atensi pemerintah terhadap yang sudah ada. Tuntaskan dulu langkah pertama, buktikan bahwa Indonesia memang serius memulai perubahan menjadi negara industri yang kuat berbasis pengembangan inovasi teknologi.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.
PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.
SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.
EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.
BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.
MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.
Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.
ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.
KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.
Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.
KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.
KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.
NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.
Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.
EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved