Indonesia Bangga

03/8/2021 05:00
Indonesia Bangga
(MI/Seno)

 

 

KABAR sukacita datang dari Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, kemarin. Kesukacitaan itu menggema ke seluruh penjuru Nusantara setelah akhirnya lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang mengiringi kibaran bendera Merah Putih di Olimpiade 2020.

Ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu-lah yang memberikan kabar gembira itu. Keduanya tampil mantap di final bulu tangkis untuk mencundangi pasangan Tiongkok, Chen Qing Chen/Jia Yia Fan, sekaligus menyabet medali emas.

Tak perlu waktu lama bagi Gareysia/Apriyani menorehkan kegemilangan. Keduanya hanya butuh 57 menit untuk menaklukkan lawan dengan dua gim langsung 21-19, 21-15. Sungguh sempurna.

Keberhasilan yang diukir Greysia/Apriyani jelas membanggakan, sangat membanggakan. Keberhasilan itu menjaga tradisi cabang bulu tangkis sebagai andalan penyumbang medali emas bagi kita. Sejak olahraga tepok bulu angsa itu dipertandingkan di Olimpiade 1992 Barcelona, hanya di Olimpiade 2012 London Indonesia gagal. Selebihnya, emas selalu bisa dipersembahkan para pebulu tangkis kita.

Keberhasilan Greysia/Apriyani juga bergelimang catatan sejarah. Keduanya menjadi ganda putri pertama Indonesia yang sukses melangkah ke semifinal, ke final, dan mendulang emas Olimpiade. Sungguh luar biasa.

Keberhasilan Greysia/Apriyani juga menjadi kado teramat indah bagi bangsa yang bulan ini merayakan HUT ke-76 kemerdekaan. Medali emas Olimpiade sebagai perhelatan olahraga paling akbar sejagat jelas bukan persembahan yang sembarangan.

Lebih berarti lagi, persembahan itu datang ketika kita sedang dirundung duka berkepanjangan akibat pandemi. Sudah 1,5 tahun lebih negeri ini babak belur akibat keganasan covid-19 sehingga medali emas pemberian Greysia/Apriyani bolehlah menjadi pelipur lara.

Wajar, sangat wajar, jika kita, termasuk Presiden Joko Widodo, mengucapkan terima kasih kepada Greysia/Apriyani. Wajar, sangat wajar, prestasi yang mereka torehkan kita apresiasi karena kegemilangan itu mampu membuat bangsa ini berbesar hati.

Emas yang diraih Greysia/Apriyani bukan sekadar medali yang dikalungkan di leher. Ia simbol kerja keras, kegigihan, dan semangat pantang menyerah. Itulah yang sudah ditunjukkan Greysia/Apriyani.

Tidak ada yang begitu yakin Greysia/Apriyani punya kemampuan menjadi juara Olimpiade, tetapi keduanya mampu menjungkirbalikkan ketidakyakinan itu. Rekor head to head yang timpang karena hanya menang tiga kali dari sembilan pertemuan sebelumnya dengan Chen/Jia juga tak lantas membuat Greysia/Apriyani rendah diri.

Greysia dan Apriyani telah memberikan pelajaran sangat berharga. Keduanya memperlihatkan semangat berlipat-lipat untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa bisa mengalahkan segala rintangan dan kendala. Keduanya menunjukkan, selama kita memiliki mimpi dan asa sebesar apa pun, akan selalu ada jalan untuk mewujudkannya. Itu tentu dengan syarat kita mau bekerja keras, gigih, dan punya semangat pantang menyerah.

Kepada Greysia/Apriyani, kita angkat topi tinggi-tinggi. Pun demikian kepada atlet-atlet lain, baik yang sudah maupun yang belum berhasil mendapatkan medali. Anda semua telah berjuang sekuat tenaga untuk mengharumkan nama bangsa dan negara di pentas dunia.

Semangat seperti itulah yang semestinya kita tiru untuk diterapkan di kancah lain, yakni laga kontra virus korona. Negara sedang membutuhkan pengorbanan dari seluruh anak bangsa untuk bisa mengalahkan covid-19. Marilah kita berikan pengorbanan itu.

Kendati seharusnya prestasi yang ditorehkan lebih baik lagi, tak cuma satu medali emas, negara bangga kepada Greysia/Apriyani dan kawan-kawan yang mati-matian bertarung di Olimpiade. Negara juga akan bangga kepada kita semua yang rela berjuang habis-habisan dalam perang melawan covid-19.



Berita Lainnya