Berkolaborasi bukan Nyinyir

13/7/2021 05:00
Berkolaborasi bukan Nyinyir
(MI/Seno)

 

 

DALAM situasi yang amat mengkhawatirkan akibat keganasan virus korona, seluruh elemen bangsa semestinya bergandengan tangan untuk bersama-sama melakukan penyelamatan. Namun, yang terjadi sebaliknya, oleh sebagian kalangan, wabah justru dijadikan sebagai senjata untuk menyerang pemerintah.

Narasi-narasi bahwa pemerintahan Joko Widodo gagal menangani pandemi mencuat belakangan ini. Seruan agar Jokowi mundur pun menyesaki dunia maya dan dunia nyata. Di media sosial Twitter, tagar Mundur Aja Pakde trending beberapa hari lalu. Desakan agar Jokowi mengibarkan bendera putih tanda menyerah juga bertebaran di mana-mana.

Di dunia nyata, sejumlah pihak menilai Jokowi tak mungkin lagi diharapkan sebagai penyelamat rakyat dari bencana besar akibat covid-19. Mereka yang memang selalu berdiri di sisi berbeda dengan pemerintah itu menganggap pemerintahan Jokowi nyata-nyata gagal mengatasi pandemi hingga situasi sedemikian parah saat ini.

Mereka mendesak Jokowi mundur agar rakyat Indonesia selamat, seperti halnya rakyat Amerika Serikat ketika Presiden Donald Trump digantikan Joe Biden. Ada pula yang mengkhawatirkan Indonesia akan menjadi failed nation, negara gagal, lantaran pemerintah gagal menyelamatkan rakyatnya dari covid-19.

Harus diakui, situasi negeri ini memang tidak sedang baik-baik saja. Mustahil disangkal, perkembangan pandemi covid-19 semakin mencemaskan. Tak mungkin disanggah, kita dalam kondisi yang buruk, sangat buruk. Jumlah penderita melonjak luar biasa, fasilitas kesehatan kolaps, obat-obatan ataupun oksigen langka dan mahal. Warta kematian yang kerap terdengar di mana-mana ialah kejadian nyata.

Namun, menjadikan situasi dan kondisi yang buruk itu sebagai kesempatan untuk menyerang pemerintah merupakan sikap dan perilaku yang jauh lebih buruk. Betul bahwa masih ada kekurangan dalam diri pemerintah. Kekurangkosistenan dalam membuat dan mengeksekusi kebijakan serta buruknya antisipasi ialah contoh kekurangan itu.

Pemerintah perlu masukan agar tetap berada di jalan yang lempang dalam mengatasi keadaan. Masukan yang apik akan membuat upaya lebih produktif. Akan tetapi, pemerintah tidak butuh nyinyiran. Apalagi, hujatan yang didasari kebencian dan motif politik.

Benar kata Presiden saat menghadiri acara doa bersama bertajuk #PrayFromHome, dua hari lalu, bahwa pemerintah tidak bisa menyelesaikan masalah pandemi ini sendirian. Ia menekankan perlunya kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat, bukan malah saling menyalahkan.

Ketimbang menyerukan agar Jokowi mundur yang cuma membuat gaduh, elok nian jika energi yang ada dioptimalkan untuk menggemakan pentingnya solidaritas. Ketimbang menebar pesimisme dengan mengkhawatirkan bangsa ini akan gagal, lebih bagus menyuarakan optimisme bahwa kita pasti bisa mengalahkan korona.

Terus menyalahkan pemerintah bukanlah sikap yang bijak. Dalam situasi seperti sekarang, hanya sisi kemanusiaan yang mesti kita kedepankan. Buang jauh-jauh kepentingan politik, kubur dalam-dalam ambisi kekuasaan.

Beban pemerintah untuk menyelamatkan rakyatnya sangatlah berat. Mari kita bantu dengan kerja nyata, jangan malah diganggu dengan beragam cara. Semua pihak harus berkolaborasi, bekerja sama, saling tolong, bergotong royong untuk mengatasi pandemi covid-19.

Kepada pemerintah, kita ingatkan tak perlu reaktif menanggapi segala nyinyiran. Teruslah bekerja karena rakyat tak butuh perdebatan yang justru bisa menyebabkan imun tubuh berkurang.



Berita Lainnya