Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SEOLAH menjadi modus baru, sidang banding di pengadilan tinggi (PT) kini tiba-tiba acap menjadi lembaga pengurang hukuman bagi pelaku-pelaku kejahatan luar biasa. Setidaknya ada tiga putusan banding dari tiga PT berbeda yang menganulir putusan pengadilan
negeri dan menguranginya dengan besaran yang menakjubkan. Satu kasus korupsi, dua lagi kasus narkoba.
Baru dua pekan lalu kita dibuat marah oleh majelis hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang mendiskon hukuman bagi terdakwa perkara suap dan korupsi, jaksa Pinangki, dari 10 tahun menjadi hanya tinggal 4 tahun penjara. Sampai kini, putusan itu masih menjadi sorotan publik dan sangat mungkin bakal di eksaminasi untuk menemukan dugaan tindakan tidak profesional hakim dalam memutus perkara.
Pekan lalu, Selasa (22/6), giliran Pengadilan Tinggi Bandung yang ‘beratraksi’. Sebanyak enam terpidana nar kotika yang sudah divonis mati oleh PN Cibadak, Sukabumi, pada April 2021 lalu, diberi keringanan hukuman setelah pengajuan banding mereka di terima majelis hakim PT Bandung. Vonis mereka dianulir dari hukuman mati menjadi hukuman penjara, 15-18 tahun saja.
Teranyar, Pengadilan Tinggi Banten membatalkan hukuman mati terhadap bandar dan kurir narkoba bernama Bashir Ahmed dan Adel bin Saeed Yaslam Awadh. Yang terakhir ini mungkin yang paling menjengkelkan, karena sebelumnya mereka divonis mati oleh PN Serang karena kedua terpidana itu terbukti menyelundupkan 821 kilogram sabu. Satu jumlah yang tentu saja sangat besar, cukup untuk menghancurkan satu generasi di Republik ini. Kini setelah dianulir, hukuman mereka hanya dibui 20 tahun.
Entah kebetulan atau tidak, tiga putusan yang mengusik lo gika sekaligus nurani itu terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan.
Tak salah jika kejengkelan publik langsung mengarah ke lembaga peradilan kita, bagaimana se sungguhnya komitmen mereka dalam
peperangan melawan kejahatan korupsi dan narkoba? Semakin tidak jelaskah cara pandang mereka terhadap perkara-perkara yang berkategori luar biasa?
Korupsi dan narkoba ialah dua jenis kejahatan yang semestinya tidak ada ampun atau kompromi di dalam penetapan hukumannya. Ketika ada kelembekan di situ, wajar bila ada ke curigaan telah terjadi sesuatu yang tidak wajar dalam proses pengambilan putusan. Mungkinkah ada kontaminasi, polusi, atau intervensi terhadap proses tersebut?
Itu yang harus diusut tuntas. Dalam konteks ini kita mendorong Komisi Yudisial untuk memeriksa hakim dan ketua pengadilan tinggi di tiga wilayah itu sekaligus mengeksaminasi putusanputusan tersebut untuk menemukan kejanggalan-kejanggalan yang mungkin ada.
Kita tentu tidak ingin putusan nyeleneh tiga pengadilan tinggi itu kemudian berdampak melemahkan semangat aparat dalam melawan kejahatan korupsi dan narkoba. Juga semangat kita, rakyat, yang selama ini setia ikut mengawal dan berjuang dalam pemberantasan dua kejahatan luar biasa tersebut.
Ini harus jadi yang terakhir, semestinya tak boleh ada anulir atau pengurangan hukuman yang merobek rasa keadilan.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.
PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.
SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.
EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.
BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.
MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.
Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.
ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.
KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.
Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.
KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.
KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.
NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.
Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.
EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved