Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
JAKARTA dan Indonesia sedang tidak baik-baik saja, itu sangat benar. Penyebaran covid-19 sudah masuk fase genting, bahkan kritis. Lonjakan orang terpapar virus SARS-CoV-2 teramat cepat, seiring dengan kian berkembangnya varian-varian baru virus tersebut yang diklaim semakin berbahaya.
Ilustrasi kegawatan itu amat tergambar pada hari-hari ini. Tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, misalnya, pada Rabu (23/6) kemarin sudah lebih dari 90%. Tempat tidur terpakai 90,22% atau 6.671, hanya bersisa 723 tempat tidur atau 9,78% dari total 7.394 yang tersedia.
Lalu, di hari yang sama, gambar memilukan juga terpampang di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat. Sejak tiga hari yang lalu, instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit itu tak lagi mampu menampung pasien. Akibatnya, pasien IGD sampai harus mengantre di lorong-lorong rumah sakit.
Banyak cerita lain, tidak hanya di Jakarta, tapi juga di daerah-daerah lain terutama di Pulau Jawa, yang kurang lebih menggambarkan hal yang sama. Lonjakan angka penularan covid-19 yang teramat tinggi memang terjadi dan sebentar lagi mungkin betul-betul akan melumpuhkan sistem dan kekuatan fasilitas kesehatan kita. Penuhnya rumah sakit, bertumbangannya tenaga kesehatan adalah isyarat kuat negeri ini sedang dalam fase kegawatan maksimal.
Tanpa ada extraordinary pengendalian, ahli memprediksi Indonesia akan mencapai puncak kedaruratan pada Juli. Karena itu, jika mengibaratkan pengendalian pandemi sekaligus penanganan dampaknya terhadap ekonomi itu serupa pengaturan gas dan rem, semua pasti sepakat inilah saatnya pemerintah melepas pedal gas dan mulai menginjak rem kuat-kuat.
Pemerintah melalui penjelasan Presiden Joko Widodo, kemarin, memutuskan akan tetap menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro untuk menghadang laju penularan covid-19. Menurut Presiden, itu kebijakan paling tepat untuk saat ini karena dinilai bisa mengendalikan covid-19 tanpa mematikan ekonomi rakyat.
Kenapa pemerintah tidak memilih pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau lockdown? Tidak perlu kita mendebatkan dan mempertentangkannya lagi karena sejatinya esensi dan substansinya sama. Yang penting dan mesti kita ingatkan ialah substansi dan terutama implementasinya di lapangan.
Apa pun istilahnya, intinya ialah menguatkan pembatasan, memperluas penyekatan. Ingat, pendekatan apa pun yang dipakai untuk mengerem, tujuannya tidak sekadar untuk melandaikan kasus, tapi lebih dari itu harus mampu memutus rantai penularan. Pada titik ini, aturan detailnya harus terukur, penegakan aturannya juga mesti tak setengah hati.
Provinsi DKI Jakarta sudah memulai menarik rem itu dengan mengeluarkan Peraturan Gubernur No 796/2021 tentang Perpanjangan PPKM Berbasis Mikro. Meski statusnya 'hanya' perpanjangan, level pembatasan pada aturan baru ini lebih kuat, luas, dan yang pasti lebih ketat.
Setidaknya ada lima poin krusial yang dikuatkan. Pembatasan di tempat kerja, kegiatan belajar tidak ada lagi diizinkan tatap muka, pembatasan pusat perbelanjaan, ibadah di rumah, serta pembatasan kegiatan kesenian dan area publik.
Di atas kertas, PPKM versi baru ala Pemprov DKI Jakarta itu tentu baik. Di lapangan, harus dipastikan kebijakan itu berjalan tegak lurus. Bebas dari kompromi, negosiasi, ataupun subjektivitas dalam penerapannya.
Harus diingat, aturan itu akan berhadapan dengan kejenuhan masyarakat yang sudah semakin menumpuk setelah dihajar pandemi setahun lebih. Ketika tidak ditegakkan dengan keras, hanya gagah di lembar kertas, atau cuma garang di awal, pengendalian hanya akan jadi mimpi. Si virus pun kian mudah menerjang sambil menertawakan kebebalan kita.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.
PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.
SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.
EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.
BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.
MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.
Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.
ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.
KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.
Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.
KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.
KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.
NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.
Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.
EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved