Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SETIAP kabar tentang pengurangan alias diskon hukuman bagi koruptor, apa pun dalihnya, selalu menyesakkan. Apalagi, korting vonis itu diberikan kepada terdakwa yang merupakan penegak hukum. Lebih menyesakkan lagi, pengurangan hukuman yang diberikan di pengadilan banding melebihi separuh dari vonis yang dijatuhkan di pengadilan tingkat pertama.
Sungguh nikmatnya koruptor seperti jaksa Pinangki Sirna Malasati. Hanya dalam waktu empat bulan, vonis hukuman 10 tahun terhadap terdakwa kasus penerimaan suap, permufakatan jahat, dan pencucian uang itu dipotong menjadi tinggal 4 tahun.
Pada Februari 2021 lalu, majelis hakim Tipikor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sudah dengan gagahnya menghukum Pinangki 10 tahun penjara ditambah denda Rp600 juta subsider 6 bulan kurungan. Vonis itu jauh melebihi tuntutan dari jaksa penuntut umum yang 'hanya' meminta Pinangki divonis 4 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider 6 bulan kurungan.
Namun, kegagahan hakim di pengadilan tingkat pertama sama sekali tak berbekas di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, tempat sidang banding yang diajukan Pinangki dilakukan. Dari 10 tahun rontok menjadi 4 tahun. Sadis. Vonis baru ini bahkan seperti tuntutan jaksa di awal perkara yang saat itu pun sudah dikritik terlalu ringan.
Lebih sadis lagi, salah satu alasan yang menjadi pertimbangan majelis hakim mengorting hukuman Pinangki itu karena ia wanita sehingga harus mendapat perhatian, perlindungan, dan diperlakukan secara adil. Ini tidak saja alasan yang mencederai akal sehat, tapi juga sangat seksi, memandang segala sesuatu dalam perspektif dikotomi pria dan wanita atau laki-laki dan perempuan.
Bukankah hakim tahu bahwa dalam perspektif hukum, perlakuan secara adil, perhatian, dan perlindungan dari negara semestinya diberikan kepada setiap warga negara, tak perlu memandang jenis kelaminnya? Bukankah hakim justru seharusnya mempertimbangkan kedudukan Pinangki sebagai penegak hukum yang selayaknya mendapatkan hukuman lebih berat ketimbang orang biasa?
Dengan logika pengadilan yang terbolak-balik seperti ini sulit rasanya kita berharap pembasmian korupsi akan berjalan melalui sistem penjeraan. Efek jera hanya menjadi janji, minim aksi. Malah, atas nama hukum, negara kerap berbaik hati kepada koruptor. Bertolak belakang dengan slogan yang sering didengung-dengungkan tentang perang melawan korupsi.
Betul bahwa terlepas dari rasa kecewa, marah, bahkan kehilangan harapan setelah mendengar putusan banding itu, apa pun putusan pengadilan mesti kita hormati. Meski demikian, rakyat juga punya hak untuk mendesak Kejaksaan Agung, sekaligus untuk membuktikan komitmen mereka terhadap pemberantasan korupsi, mengajukan kasasi atas putusan pengadilan banding Pinangki tersebut.
Bicara soal kasasi ke Mahkamah Agung (MA), lembaga ini memang tak hebat-hebat amat. Bahkan MA yang dulu sempat dikenal kejam terhadap koruptor, belakangan sering melempem, takluk pada pelaku korupsi. Alih-alih memperkuat vonis hukuman bagi koruptor di tingkat pertama dan tingkat banding, majelis hakim MA di level kasasi beberapa waktu lalu justru meringankan vonis hukuman, bahkan memvonis bebas koruptor.
Namun, itu tak boleh dijadikan alasan untuk tidak mendorong perkara korupsi jaksa Pinangki itu dibawa ke tingkat kasasi. Pengurangan hukuman lebih dari separuh dari vonis awal terhadap koruptor yang telah terbukti melakukan tindak pidana korupsi betul-betul mengecewakan, bahkan melukai hati rakyat.
Jika ini dibiarkan, wibawa pengadilan bisa oleng, kepercayaan rakyat memudar, semangat pemberantasan korupsi pun barangkali akan runtuh. Kita tidak ingin itu terjadi. Karena itu, kasasi mesti menjadi ikhtiar terakhir untuk mengembalikan itu semua ke jalur yang benar.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.
PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.
SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.
EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.
BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.
MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.
Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.
ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.
KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.
Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.
KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.
KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.
NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.
Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.
EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved