Terima Kasih NU

01/2/2021 05:00
 Terima Kasih NU
Ilustrasi(MI/Duta)

 

 

NAHDLATUL Ulama (NU) ialah organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia. Sudah 95 tahun ia memberikan kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia.

Ormas yang didirikan KH Hasyim Asy’ari pada 31 Januari 1926 itu tetap setia di jalan sunyi untuk mengawal perjalanan bangsa. Komitmennya tidak pernah luntur menjaga negara dari kehancuran dan menjadi pelopor perdamian di tengah perbedaan.

NU memberi contoh dengan keteladanan, bukan cuap-cuap omong kosong. Keteladanan yang patut diapresiasi dari para tokoh NU ialah kemampuan menyinergikan spirit keagamaan dan semangat nasionalisme yang saling menguntungkan dan tak terpisahkan.

Karena itulah, kita sepakat dengan Presiden Joko Widodo yang mengajak untuk terus mendukung NU agar bergerak dan terus berkontribusi memperkuat kehidupan bangsa Indonesia dan memajukan peradaban dunia dengan spirit Islam Nusantara yang rahmatan lil ‘alamin.

“Kita semua bersyukur dan berterima kasih kepada NU yang senantiasa konsisten membela Pancasila, membela Bhinneka Tunggal Ika, membela NKRI, dan UUD 1945,” kata Presiden dalam sambutan memperingati Harlah ke-95 NU secara virtual, Sabtu (30/1).

Jauh lebih penting lagi ialah NU hendaknya berada paling depan dalam mengawal pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Harus jujur diakui bahwa pembangunan nasional selama ini belum sepenuhnya dinikmati masyarakat paling bawah.

Komitmen Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj untuk terus bersama rakyat kecil dan masyarakat miskin yang belum mendapatkan hak hidup dengan wajar patut diapresiasi.

Namun, komitmen itu bisa terealisasi bila para ulama NU tetap tekun berada di jalan moral, bukan ikut-ikutan berpolitik praktis. Sudah terlalu lama rakyat kecil di kampung-kampung merindukan pendampingan ulama dalam mencarikan solusi persoalan hidup mereka. Sudah saatnya NU lantang menyuarakan keadilan.

Keadilan tidak didapatkan karena uang negara untuk pembangunan digerogoti. Kiranya NU menggandeng organisasi keagamaan lainnya untuk bersama-sama menyadarkan para pemimpin agar tetap setia menjalankan amanah tanpa sedikit pun tergoda melakukan korupsi.

Korupsi masih menjadi persoalan besar yang terus-menerus menggerus pembangunan nasional. Masyarakat adil dan makmur selamanya menjadi cita-cita, tidak bisa terwujud, akibat praktik korupsi. Karena itu, eloknya, NU memelopori perang melawan korupsi dengan menggandeng masyarakat madani.

Pada saat negara ini dilanda pandemi covid-19, NU juga dituntut turut serta dan berbuat nyata menuntun umat melawan korona. Patut diapresiasi karena Said Aqil Siroj secara khusus mengajak warga NU untuk menyukseskan vaksinasi covid-19.

Selain mengingatkan untuk menjaga protokol kesehatan, Said Aqil Siroj meminta nahdliyin untuk ramai-ramai mengikuti vaksin yang sudah diatur pemerintah.

Menjaga dan mematuhi protokol kesehatan sangat penting untuk mencegah penyebaran virus korona yang tak terbendung. Jumlah orang yang terpapar positif covid-19 terus bertambah.

Jumlah kasus covid-19, kemarin, bertambah 12.001 sehingga total positif menjadi 1.078.314. Penambahan kasus yang cendrung memecah rekor setiap harinya itu akibat orang lalai memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

NU selalu setia hadir sebagai solusi dalam setiap peroalan berbangsa dan bernegara. Kehadirannya nyata dalam merawat keberagaman dan merajut persatuan. Terima kasih NU.

 

 

 

 

 



Berita Lainnya