Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
JAKSA memeras terkait dengan penanganan suatu kasus saja sudah satu hal yang keterlaluan. Lalu kata apa lagi yang pantas kita sematkan untuk jaksa yang memeras puluhan kepala sekolah demi meminta uang bantuan operasional sekolah (BOS)? Terserah publik mengekspresikannya, yang pasti lebih dari sekadar keterlaluan, bahkan memalukan.
Kejadian di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, tidak bisa tidak, memang harus dikecam. Sejumlah pejabat Kejaksaan Negeri Inhu diduga memeras 64 kepala sekolah menengah pertama di kabupaten itu. Dengan memanfaatkan laporan LSM tentang potensi permasalahan dana BOS di sekolah-sekolah itu, mereka tanpa malu justru memeras dan meminta 'jatah' dari dana BOS tersebut.
Kasus ini seperti semakin mengonfirmasi bahwa kecenderungan terus tergerusnya nurani pejabat dan aparatur negara memang benar adanya. Syahwat korupsi hampir selalu jadi biangnya. Sialnya, dana BOS yang sejatinya diadakan untuk tujuan besar meningkatkan mutu pendidikan di Tanah Air kerap menjadi sasaran. Teramat sering kita mendengar BOS dikorupsi, disimpangkan, ditilap, dan bahkan kini juga dijadikan bancakan oleh aparat penegak hukum.
Dalam perspektif itu, kita patut memberikan dukungan kepada Kejaksaan Agung yang telah bergerak cepat mengusut kasus di Indragiri Hulu itu. Kini mereka telah menetapkan tiga tersangka pemerasan dan langsung menahan. Tidak tanggung-tanggung, salah satu tersangka itu ialah Kepala Kejaksaan Negeri Indragiri Hulu, Hayin Suhikto. Dua lainnya ialah pejabat selevel kepala seksi dan kepala subseksi.
Ini kali kedua bagi Kejagung mengusut kasus yang menyeret orang-orang dalam institusi mereka dalam waktu yang berdekatan. Sebelumnya, kejaksaan juga telah menersangkakan sekaligus menahan jaksa Pinangki Sirna Malasari dalam kaitannya dengan kasus pelarian buron korupsi Joko Tjandra.
Yang mungkin masih menjadi pertanyaan, akankah Kejaksaan Agung serius menyelesaikan perkara yang melibatkan oknum di internal lembaga? Publik boleh saja menduga ada kepentingan korps di balik gerak cepat Kejagung itu menetapkan tersangka-tersangka itu. Jangan-jangan ini hanya respons mereka, minimal untuk melindungi orang-orang mereka dari 'terkaman' Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Terutama dalam kasus Indragiri Hulu, KPK memang sudah sempat melakukan penyelidikan.
Sebetulnya jika Kejagung memaknai bahwa kasus-kasus tersebut mencoreng Korps Adhiyaksa, tidak ada kata lain selain mereka mesti serius mengusutnya, bukan malah mencoba melindungi orang-orang sendiri. Sekali terlihat tidak serius maka boleh jadi corengan akan semakin memenuhi wajah kejaksaan. Sekali saja tidak tampak ketegasan Kejagung, kepercayaan publik bakal cepat tergerus.
Di lain sisi, daripada terus mendebatkan siapa yang pantas menangani kasus yang melibatkan jaksa, barangkali akan lebih baik kalau publik mengalihkan fokus mereka untuk mengawal. Faktanya, kini kasus itu sudah dalam penanganan kejaksaan setelah berkoordinasi dengan KPK.
Kita tentu tidak ingin pengusutan kasus 'berlevel memalukan' seperti pemerasan dana BOS oleh aparat penegak hukum itu cuma kelihatan garang di babak-babak awal, tapi kemudian lembek di pertengahan dan babak akhir. Karena itu, publik mesti kawal dan pastikan agar penuntasan kasus tersebut oleh kejaksaan tetap persisten, dan yang penting harus objektif dan profesional. Ini ujian untuk objektivitas kejaksaan.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.
PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.
SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.
EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.
BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.
MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.
Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.
ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.
KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.
Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.
KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.
KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.
NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.
Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.
EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved