Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
TRIWULAN ketiga tahun ini akan betul-betul menjadi penentu perekonomian In donesia di era kenormalan baru atau adaptasi kebiasaan baru.
Capaian pertumbuhan minus pada triwulan kedua yang lalu mau tidak mau ha rus dijadikan cambuk bagi semua elemen bangsa bila tak ingin terjerembap dalam kubangan resesi.
Mungkin betul bila resesi, yang diartikan sebagai penyusutan pertumbuhan ekonomi dua triwulan berturut-turut, dikatakan sebagai konsekuensi lumrah yang harus dihadapi di masa pandemi. Banyak negara mengalaminya, bahkan dengan minus yang lebih besar ketimbang Indonesia.
Kalimat-kalimat seperti itu hendaknya lebih ditujukan untuk mengangkat kepercayaan diri masyarakat. Agar mereka tidak panik, tidak takut, apalagi sampai membanding-bandingkannya dengan krisis 1998. Psikologi publik harus terus diangkat ke arah positif supaya tak menimbulkan masalah baru yang lahir dari kepanikan dan ketakutan.
Namun, sebaliknya, kalimat semacam ‘resesi ialah hal lumrah’ atau ‘resesi masih jauh’ tak semestinya berlaku untuk pemerintah. Sekali lagi, menyusutnya ekonomi Indonesia pada triwulan ke dua kemarin ialah cambuk. Dicambuk pasti sakit, tapi cambukan bisa membuat kita berlari lebih kencang. Pemerintah harus tetap berperspektif bahwa resesi adalah ancaman yang tak ringan. Dengan perspektif itu, ada kebutuhan pemerintah untuk membawa perekonomian negara ini segera pulih.
Targetnya tak perlu lama-lama, bukankah jauh lebih baik bila kita bisa rebound lebih cepat? Salah satu kunci pemulihan itu ada pada pengucuran stimulus-stimulus penggerak ekonomi. Baik stimulus kepada sektor industri untuk mengerek sisi suplai maupun stimulus langsung kepada masyarakat demi menggerakkan sisi permintaan.
Stimulus pemerintah ini penting karena kemampuan pemodalan dalam negeri saat ini amat terbatas. Yang mesti menjadi catatan ialah persoalan distribusi stimulus itu yang sering tidak mulus. Ini mestinya tidak boleh terjadi, apalagi untuk masyarakat yang benar-benar tak lagi punya penghasilan maupun pelaku usaha kecil-menengah yang kekurangan modal usaha.
Pandemi mestinya menciptakan terobosan. Pagebluk seharusnya membuat pemerintah tak terkungkung cara-cara lama. Termasuk ketika realisasi belanja pemerintah seret sehingga permintaan tak kunjung meningkat, sepatutnya ada langkah revolusioner yang dilakukan. Saatnya kita keluar dari kotak, buang jauh cara-cara usang yang sekadar business as usual.
Pada sisi yang lain, kita juga mesti ingatkan bahwa dalam penanganan wabah covid-19 ini Indonesia telah bersepakat menempuh jalan moderat. Artinya, meskipun kita punya fokus menyelamatkan perekonomian, pada saat yang sama kita tidak boleh sekali-sekali meninggalkan penanggulangan wabah. Ini yang oleh Presiden Joko Widodo diistilahkan dengan kebijakan gas dan rem.
Harus diakui belakangan ini kita terlalu banyak ngegas dan sering melupakan rem. Pemerintah kepayahan menyeimbangkan antara gas dan rem. Kita ingin cepat agar ekonomi bergerak, tetapi di lapangan disiplin protokol kesehatan malah mengendur.
Melonjaknya angka kasus positif covid-19 di Tanah Air dalam sebulan terakhir patut diduga merupakan buah dari tidak lancarnya strategi gas dan rem itu.
Pada titik itu, kita patut berharap pada efektivitas dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 yang baru saja diterbitkan.
Inpres yang memuat sanksi bagi masyarakat pelanggar protokol kesehatan virus korona itu bolehlah kita ibaratkan sebagai penambah kepakeman rem pemerintah. Jika rem protokolnya makin pakem, keinginan pemerintah untuk ngegas demi menghindari resesi ekonomi akan dapat penyeimbangnya.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.
PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.
SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.
EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.
BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.
MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.
Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.
ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.
KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.
Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.
KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.
KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.
NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.
Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.
EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved