Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SETIDAKNYA dalam tiga bulan terakhir, pikiran dan energi bangsa ini tercurah untuk menangani pandemi covid-19. Namun, bukan berarti urusan lain termasuk masalah korupsi kemudian benar-benar terabaikan.
Mustahil dimungkiri, wabah korona telah menyedot perhatian dan semua sumber daya bangsa. Ia menjadi musuh tak kasatmata yang paling mengkhawatirkan saat ini. Karena itu, wajar, sangat wajar, jika segala daya upaya dikerahkan untuk bisa mengenyahkannya.
Meski demikian, virus korona pantang dibiarkan memasung kita. Situasi memang sulit, sangat sulit, tetapi kehidupan berbangsa dan bernegara harus tetap jalan. Life must go on, negeri ini tetap harus bergerak dengan segala dinamikanya. Para penyelenggara negara pun harus tetap bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mereka.
Pada konteks itu kita layak memberikan apresiasi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tetap bertindak nyata dalam memberantas korupsi di tengah pandemi covid-19. Hasil konkret mereka tunjukkan dengan menangkap dua tersangka kasus korupsi, Aries HB dan Ramlan Suryadi, pada Minggu (26/4).
Aries ialah Ketua DPRD Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan. Ramlan merupakan bekas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Muara Enim. Keduanya diduga terlibat dalam praktik rasuah yang melibatkan Bupati nonaktif Muara Enim, Ahmad Yani.
Perkara itu sebenarnya sudah tahun lalu diungkap KPK. Ahmad Yani bahkan sudah menjalani persidangan dan dituntut 7 tahun penjara karena menerima suap lebih dari Rp13 miliar terkait dengan pengerjaan 16 paket proyek di Muara Enim. Tersangka lain dari pihak swasta, yakni Robi Okta Fahlevi selaku pemberi suap, malahan telah divonis 3 tahun.
Meski begitu, penangkapan terhadap Aries dan Ramlan tetap layak dianggap sebagai prestasi. Penangkapan itu menunjukkan KPK tidak berdiam diri. Mereka terus melakukan pengembangan untuk menindak siapa pun yang terlibat dalam setiap perkara korupsi.
Penangkapan Aries dan Ramlan bisa juga menjadi jawaban atas keraguan dari banyak kalangan akan kemampuan, kemauan, dan kesungguhan KPK yang diketuai Firli Bahuri saat ini. Pesimisme itu mengemuka, selain karena pribadi lima komisioner KPK, juga lantaran diberlakukannya UU KPK hasil revisi yang dinilai sarat dengan pasal-pasal pelemahan.
Penangkapan Aries dan Ramlan ialah pesan yang amat gamblang bahwa koruptor tak mungkin bisa hidup tenang. Mereka, para pemangsa uang rakyat, mungkin merasa pandemi covid-19 bisa dijadikan benteng tebal untuk bersembunyi.
Akan tetapi, KPK telah mementahkan keyakinan itu. Atensi negara, juga perhatian publik, memang sedang terfokus untuk menghadapi covid-19, tetapi bukan berarti korupsi dibiarkan.
Penangkapan Aries dan Ramlan ialah sinyal yang amat jelas kepada siapa pun untuk tidak bermain-main dengan uang negara. Bukan hanya mereka yang sudah korupsi, melainkan juga mereka yang berniat menjadikan kesempitan akibat ekspansi korona saat ini sebagai kesempatan untuk memperkaya diri.
KPK boleh mengapungkan asa bahwa citra mereka akan membaik di mata publik dengan menangkap Aries dan Ramlan.Namun, keberhasilan itu belumlah cukup. Rakyat masih menanti prestasi yang lebih besar, lebih cemerlang, agar kepercayaan kepada KPK pulih sepenuhnya.
Masih ada tersangka lain yang hingga kini bebas melenggang. Mereka bukan orang-orang sembarangan. Mereka orang-orang kuat atau setidaknya punya beking kuat. Mereka sudah beberapa bulan menjadi buron, tak menggubris panggilan KPK, dan seenaknya mengangkangi hukum. Jika mau menangkap orang-orang itu secepatnya, KPK pantas mendapatkan kembali kredibilitasnya.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.
PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.
SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.
EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.
BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.
MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.
Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.
ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.
KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.
Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.
KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.
KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.
NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.
Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.
EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved