Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
APA lagi yang lebih menyakitkan di alam demokrasi ini selain terkuaknya perselingkuhan antara lembaga penyelenggara pemilihan umum (pemilu) dan partai politik peserta pemilu?
Celakanya, fakta menyedihkan itu yang kini terjadi di Indonesia. Komisioner KPU ditangkap KPK karena terbukti menerima suap ratusan juta rupiah yang diduga berasal dari petinggi parpol. Suap itu dicurigai sebagai pemulus pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI dari fraksi partai pemenang pemilu.
Penyelenggara pemilu dan parpol, keduanya tiang demokrasi. Demi kukuhnya bangunan demokrasi, dua tiang itu mestinya tegak dalam posisi dan fungsi masing-masing. Karena itu, ketika mereka malah enteng berselingkuh, menggadaikan integritas dan profesionalitas demi sesuatu yang jauh dari spirit demokrasi, tidak salah bila publik merasa amat kecewa.
Rakyat kecewa karena kepercayaan mereka, terutama kepada KPU, dilukai. Padahal, demokrasi mensyaratkan adanya kepercayaan (trust). Kepercayaan ibarat fondasi utama praktik demokrasi. Begitu kepercayaan itu retak, bangunan demokrasi bakal limbung, bahkan bisa ambruk bila keretakan tak segera dibenahi.
Pada titik itulah kredibilitas KPU dipertaruhkan. Mereka mesti cepat berbenah untuk memulihkan kepercayaan publik. Terlebih hanya dalam hitungan bulan, KPU bakal punya hajat besar, yakni pilkada serentak. Jangan sampai kasus rasuah yang menimpa lembaga penyelenggara pemilu pada akhirnya merusak pula kepercayaan rakyat terhadap pemilu.
Namun, sejatinya dalam kasus ini, pertaruhannya bukan hanya di KPU. Telunjuk publik juga akan mengarah ke KPK. Betul-betul seriuskah mereka mengusut suap di KPU sampai mengejar sumber dana suap tersebut?
Beranikah mereka mengusik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), partai pemenang pemilu yang salah satu elitenya, Sekjen Hasto Kristiyanto diduga menjadi sumber aliran dana suap?
Harus diakui, dua kali operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK terhadap Bupati Sidoarjo dan Komisioner KPU Wahyu Setiawan, tempo hari, cukup melegakan masyarakat. KPK periode sekarang yang semula diragukan banyak orang, rupanya masih bergigi. Belum genap sebulan, dua kasus korupsi sudah mereka singkap sekaligus menangkap tangan tersangkanya.
Akan tetapi, bergigi belum tentu bernyali. Kasus suap KPU akan menjadi ujian penting bagi keberanian KPK. Bila KPK tak punya keberanian, publik jangan pernah bermimpi kasus ini bakal tuntas. Jika KPK bernyali ciut, mungkin pengusutannya hanya akan berhenti di Wahyu Setiawan dan mengabaikan kemungkinan yang lain.
Kekhawatiran publik bahwa KPK jeri berhadap-hadapan dengan parpol besar setidaknya terlihat pada Kamis (9/1) ketika mereka batal menggeledah Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta, dengan alasan yang bermacam-macam versi. Pun kisah di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta, kemarin, ketika penyidik KPK yang kabarnya ingin menangkap Hasto di sebuah acara di lokasi itu, tapi batal.
Cerita-cerita seperti itu bila tak segera diklarifikasi dengan aksi, pasti akan membuat KPK terlihat kehilangan nyali. Tidak bisa tidak, KPK mesti cepat bertindak agar penafsiran publik tak semakin liar. Segera periksa nama yang terlibat. Apalagi, yang sudah santer disebut dan menjadi pembicaraan publik.
Sampirkan dulu rasa takut, sungkan, atau apa pun. Sungguh tak elok bila KPK membiarkan nama-nama yang dianggap terlibat itu tanpa pemeriksaan karena ujungnya justru bisa menjadi fitnah bagi yang bersangkutan. Pemeriksaan akan memberi kepastian hukum sekaligus klarifikasi bagi yang namanya disebut-sebut terlibat dalam kasus itu.
Ini contoh gamblang korupsi yang mencederai demokrasi. Pengusutan kasus suap di KPU hingga tuntas setuntas-tuntasnya oleh KPK setidaknya akan membuat luka demokrasi akibat cedera itu tak semakin menganga.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.
PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.
SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.
EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.
BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.
MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.
Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.
ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.
KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.
Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.
KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.
KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.
NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.
Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.
EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.
SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved