Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Dunia Aktuaria

Mediaindonesia.com
21/3/2024 09:00
Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Dunia Aktuaria
ilustrasi: Teknologi kecerdasan buatan(unsplash.com/Igor Omilaev)

Peran Aktuaris memberikan nilai tambah dalam merumuskan asumsi realistis dan relevan untuk estimasi kewajiban yang akurat, serta memberikan saran tentang pengelolaan risiko terkait fluktuasi pasar dan perubahan demografis karyawan pada sebuah perusahaan.

Aktuaris yang bekerja untuk perusahaan atau lembaga publik dikenal sebagai aktuaris publik. Mereka memiliki lisensi dan pengakuan resmi dari lembaga pengawas, seperti Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (P2PK) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang menjamin bahwa mereka memenuhi standar profesionalisme dan etika yang tinggi.

Aktuaris publik bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perhitungan imbalan pascakerja dilakukan secara objektif dan profesional, bebas dari benturan kepentingan, sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 227/PMK.01/2020. Dengan demikian, aktuaris publik memegang peran krusial dalam menerapkan prinsip-prinsip aktuaria dalam praktik bisnis, terutama dalam pengelolaan imbalan pascakerja.

Baca juga : Perangkat Lunak Inovatif Asal Singapura Dilengkapi Kecerdasan Buatan

Kantor Konsultan Aktuaria Arya Bagiastra (KKA Arya Bagiastra) merupakan salah satu Kantor Konsultan Aktuaria yang menyediakan layanan aktuaria untuk membantu perusahaan dalam menghitung dan mengelola imbalan pascakerja sesuai dengan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) 24. Mereka memiliki tim aktuaris publik yang berpengalaman yang terakumulasi selama lebih dari 20 tahun di industri aktuaria.

“Kami memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau AI yang kami kembangkan secara Mandiri. Ini memastikan perhitungan Imbalan Kerja dilakukan dengan kecepatan, yang biasanya memerlukan waktu 10-14 hari kerja kami dapat mengerjakan dalam waktu hanya satu hari kerja,” Kata Data Scientist Valuasi Aktuaria KKA Arya Bagiastra, Ady Tiya, dalam keterangannya, Senin (18/3)

Teknologi yang dikembangkan oleh KKA Arya Bagiastra tidak hanya mempercepat proses perhitungan, tetapi juga menyediakan analisis yang lebih mendalam, memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas mengenai kewajiban imbalan pascakerja mereka. Hal ini sangat penting dalam pengambilan keputusan strategis dan memastikan pengelolaan imbalan pascakerja yang efektif, yang pada gilirannya mendukung keberlanjutan finansial perusahaan dalam jangka panjang. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya