Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERUSAHAAN modal ventura, Antler, mengumumkan putaran investasi pre-seed terbesarnya hingga saat ini, dengan mengucurkan investasi total senilai US$5,1 juta (setara dengan Rp75 miliar) kepada 37 startup di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Pendanaan itu merupakan transaksi investasi pre-seed tertinggi dalam satu putaran pendanaan di Asia Tenggara, menunjukkan komitmen Antler dalam mendukung generasi wirausaha digital di kawasan ini.
Portofolio binaan Antler mencakup 19 sektor yang beragam, mulai dari kecerdasan buatan dan SaaS B2B hingga fintech dan healthtech.
Baca juga : Startup DayaTani Raih Pendanaan Putaran Awal Sebesar US$2,3 Juta
Investasi itu juga menandai komitmen awal dan jejak Antler di Malaysia, sebagai bagian dari kemitraan strategisnya dengan lembaga Dana Kekayaan Negara Khazanah.
Co-founder dan Managing Partner Asia Antler Jussi Salovaara mengakui masih banyak startup tahap awal yang potensial di Asia Tenggara. Hal ini membuat Antler tetap konsisten berinvestasi pada pendanaan di tahap awal, terutama pada startup yang bergerak di bidang AI bervertikalisasi (verticalized AI) dan Industri 4.0.
“Melalui pendanaan ini, kami berupaya untuk membantu para founder membangun fondasi yang kuat untuk model bisnis berkelanjutan, dan mendorong inovasi jangka panjang dalam ekosistem teknologi global yang lebih luas,” ujar Jussi.
Baca juga : Melalui Startup4industry Investment Summit, Kemenperin Buka Akses Pendanaan
Sebagai partner startup tahap awal, Antler secara strategis mampu mengidentifikasi dan mendukung tren teknologi yang sedang berkembang. Investasi mereka pada putaran ini didorong oleh beberapa tren terbaru, seperti perpindahan ke verticalized AI.
Antler memprediksi perkembangan AI akan memasuki babak baru di 2024, terutama karena solusi AI akan terus disempurnakan dan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik di masing-masing industri.
:Kita akan melihat pergeseran bisnis yang lebih besar ke arah verticalized AI, terutama di bidang media, manajemen pelanggan, dan integrasi Large Language Model (LLM). Sekitar 34% startup di portofolio investasi Antler di putaran ini telah memanfaatkan kekuatan verticalized AI,” kata Jussi.
Baca juga : Antler Buka Program Residensi Untuk Startup Tahap Awal, Ada Pendanaan Hingga Rp1,9 M
Selain itu, diprediksi akan ada kebangkitan Industri 4.0 di Asia Tenggara. Prinsip-prinsip utamanya, seperti keterhubungan, pembuatan keputusan berbasis data, dan otomasi, kini banyak digunakan di sektor non-digital seperti konstruksi, transportasi, dan layanan kesehatan.
Sekitar 34% startup di portofolio investasi Antler di putaran ini bergerak di Industri 4.0.
Antler juga melihat startup di Asia Tenggara membangun solusi hiperlokal dengan skalabilitas global. Dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi digital global mencapai $17,5 triliun pada 2025, gelombang baru startup mulai bermunculan di Asia Tenggara. Startup-startup ini mengembangkan produk digital yang memenuhi kebutuhan hiperlokal di Asia Tenggara, sambil tetap mempertahankan potensi untuk berekspansi ke pasar global.
Baca juga : Midtrans NexLvl Bawa Startup Lokal berkompetisi di Silicon Valley
Ada banyak peluang pertumbuhan di sektor seperti fintech, komunikasi, operasional bisnis, dan sebagainya. Berbagai solusi yang relevan dengan keadaan lokal namun dapat diekspansi ke masyarakat global pun sedang dikembangkan.
“Dinamika pasar Indonesia yang unik menawarkan peluang besar bagi para pelaku startup. Itulah mengapa kami di Antler berkomitmen untuk mengumpulkan talenta-talenta terbaik bangsa untuk membangun karya yang hebat. Kami bekerja sama dengan para founder yang tidak hanya didorong oleh modal (capital), tetapi juga berambisi kuat untuk menjadi bagian dari komunitas inovator dan orang-orang dengan visi yang sama, yang akan menciptakan perbedaan nyata, baik secara lokal maupun global,” kata Agung Bezharie, Partner Antler di Indonesia.
Dengan jumlah pendaftar lebih dari 5.000 di putaran kali ini, Antler secara konsisten mendukung perkembangan lebih dari 1.000 startup di seluruh dunia sejak pertama diluncurkan pada 2018. (Z-5)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perekonomian digital Indonesia terus berkembang dan akan berkontribusi besar bagi perekonomian dalam negeri.
Tech Link Summit 2024 tidak hanya menjadi ajang pertemuan antara startup dan pelaku industri, tetapi juga wadah kolaborasi lintas sektor.
Program Mini Kopdar #BisaLebih Bermakna, sebuah ruang diskusi antara OrderOnline dan penggunanya.
Ikhwan Primanda mendorong perusahaan-perusahaan rintisan (startup) membantu industri kecil naik kelas menjadi industri menengah dengan penggunaan teknologi
Nilai ekonomi digital Indonesia di 2025 ditargetkan tembus 110 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp1.779 triliun
PT Bank Negara Indonesia (BNI) melalui anak perusahaan di industri modal ventura, BNI Ventures, meluncurkan program inovatif perdana BNV Arcade.
IPO sendiri merupakan sebuah langkah penggalangan dana yang digunakan oleh perusahaan melalui pasar modal, di mana perusahaan menjual sahamnya kepada publik untuk pertama kalinya.
KOLABORASI semua sektor, khususnya lembaga pendanaan maupun perbankan nasional, mampu mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
KOMISI XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah sepakat menambah besaran Penyertaan Modal Negara (PMN) pada sejumlah BUMN dan lembaga.
BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meluncurkan dua skema pendanaan riset dan inovasi baru. Keduanya yaitu skema pusat kolaborasi riset BRIN dan joint call BRIN-Koneksi.
BANK Indonesia (BI) menetapkan kebijakan Rasio Pendanaan Luar Negeri Bank (RPLN) untuk memperkuat pengelolaan pendanaan luar negeri bank dalam mendukung kredit
Arahan terbaru pemerintah tentang iuran Tapera (tabungan perumahan rakyat) yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2024 mengundang reaksi dari berbagai pemangku kepentingan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved