Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Tidak Lebih dari 1% Warga Indonesia yang Langganan Streaming Musik

Fathrurrozak
23/6/2023 20:53
Tidak Lebih dari 1% Warga Indonesia yang Langganan Streaming Musik
Logo aplikasi streaming musik Spotify(AFP/Stefani Reynolds)

SELAMA beberapa tahun, pasar musik Indonesia mengalami pertumbuhan stabil. Satu hal yang perlu diketahui tentang pasar musik Indonesia adalah didukung dengan pertumbuhan konsumsi musik digital.

Menurut Laporan Global IFPI, sektor streaming musik digital mewakili pangsa 90,6% dari total pendapatan musik pada 2022 di Indonesia. Terhitung $75,4 juta, naik +36,7% dari 2021. Dalam kurun 2019–2022, tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata adalah 35% per tahun.

Menurut laporan yang diterbitkan Google, Temasek dan Bain Company pada 2022, 38% orang Indonesia menggunakan layanan musik on demand setidaknya seminggu sekali. 

Baca juga : Aksi Memukau Chris Hemsworth dalam Film Extraction 2  

Sebagai perbandingan, rata-rata adalah 28% untuk wilayah Asia Tenggara. Dan 13% pengguna menggunakan layanan musik sesuai permintaan setidaknya selama satu jam per hari. Ini terutama berlaku di daerah perkotaan, 57% pengguna digital menggunakan layanan platform streaming musik.

Dalam konsumsi musik digital, pemain dominan di Indonesia adalah Spotify, YouTube (termasuk YouTube Music dan Shorts), Resso, TikTok, dan Apple Music.

Baca juga : Spotify Didenda Rp74 Miliar karena Melanggar Aturan Data UE

Diungkapkan oleh Country Director perusahaan agregator Believe Music Dahlia Wijaya, warga Indonesia yang mau membayar untuk langganan streaming musik tidaklah lebih dari 1%. 

Believe Music merupakan perusahaan agregator global yang mendistribusikan karya lagu ke berbagai platform streaming seperti Youtube dan Spotify.

“Diperkirakan kurang dari 1% dari seluruh populasi yang mau membayar untuk paket premium. Sebagai perbandingan, Thailand memiliki sekitar 3%, Tiongkok sekitar 9%, dan AS lebih dari 35% pelanggan berbayar,” ungkap Country Director Believe Music Indonesia Dahlia Wijaya dalam keterangan pers yang diterima Media Indonesia, Jumat (23/6).

Sebagian besar masih merupakan bisnis freemium di Indonesia. Selain itu, streaming musik digital di Indonesia juga masih sangat berorientasi pada penggunaan video, yang mewakili sekitar lebih dari setengah pendapatan streaming.

Sebagian besar platform streaming menawarkan paket freemium dan premium. Namun, meski orang Indonesia menyukai musik, ternyata itu juga tidak membuat pengguna mau membayar untuk mengaksesnya. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya