Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MANTAN pemain Manchester United, Carlos Tevez (39), ternyata banyak menerima kritik atas kepindahannya dari Benua Biru menuju Tiongkok. Kritik tersebut banyak didatangkan karena Tevez lebih memilih uang yang didapatkan dari hasil kepindahannya.
"Banyak orang mengkritik saya karena saya pergi ke Tiongkok. Namun kenyataannya, mereka tidak tahu cerita saya," katanya dilansir dari Twitter Siaran Bola Live pada Selasa (8/8).
Ternyata, kepindahan Tevez dari Eropa ke Tiongkok bukan tentang masalah uang yang didapatkan dari hasil transfernya. Ia berusaha untuk melindungi keluarganya dari lingkungan yang kurang sehat yang berada di kampung halamannya, yakni Argentina.
Baca juga: Masa Depan Harry Kane Ditentukan Pekan Ini
"Dengar, saya akan memberitahu Anda sesuatu. Dengan transfer ini, saya telah mendapatkan banyak uang. Tapi, Anda tahu apa yang saya lakukan? Saya memberi tahu agen saya bahwa saya tidak menginginkan uang ini, saya hanya ingin membeli 15 rumah dan mengeluarkan keluarga saya dari kesulitan Fuerte Apache (Daerah di Argentina dengan tingkat kriminal tinggi+peredaran Narkotika)," jelas mantan penyerang Timnas Argentina itu.
Hal tersebut tidak banyak diketahui oleh publik maupun para pengkritik dunia sepakbola. Yang mana ternyata Tevez memiliki alasan memberikan perlindungan kepada keluarga besarnya dan yang jelas bukan tentang nominal uang atas kepindahannya.
Baca juga: Rumor: West Ham Datangkan Edson Alvarez dari Ajax
"Tidak ada yang tahu ini, tapi saya mencoba membantu 15 keluarga termasuk saudara laki-laki, paman, dan lain-lain," jelas dia.
Tumbuh di Lingkungan Berbahaya
Tevez sendiri kecil tumbuh di Buenos Aires, tepatnya di kawasan yang bernama Barrio Ejericto de Los Andes, yang kini lebih dikenal dengan Fuerte Apache. Kawasan tersebut merupakan daerah yang penuh dengan orang-orang berbahaya.
Sejak kecil, mantan punggawa Juventus itu hidup dalam kesulitan. Pada usia lima tahun, Tevez yang masih anak-anak menyaksikan pembunuhan di depan matanya sendiri terhadap ayahnya yang dilakukan oleh sekumpulan geng di tempat tinggalnya.
Keadaan juga semakin diperparah dengan kondisi sang ibu yang tidak bisa menerima kematian ayahnya. Ibunya depresi dan memutuskan untuk memakai narkoba hingga tak mampu mengurus anak laki-laki nya itu sehingga Tevez diadopsi oleh adik dari ibunya. Hal ini yang Tevez tidak mau kembali terjadi pada keluarga besarnya yang ada saat ini. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk membawa seluruh keluarganya ke Tiongkok.
"Dan jika Anda mulai menghitung, itu seperti 60 orang. Semua yang saya lakukan adalah karena saya ingin generasi baru Tévez menjadi lebih baik, memiliki pendidikan yang baik dan tidak melalui apa yang saya lalui," tandasnya.
(Z-9)
Tensi antara kedua tim memanas lantaran sebelrasi Argentina menyanyikan lagu rasis yang merendahkan pemain Prancis usai juara di Copa America 2024 beberapa pekan lalu.
Cristian Medina mengira ia telah menyelamatkan hasil imbang 2-2 untuk Argentina ketika ia mencetak gol di masa injury time. Namun gol tersebut dianulir karena offside oleh VAR
Kasus rasisme yang melibatkan pemain timnas Argentina itu kian keruh usai Wakil Presiden Argentina Victoria Villaruel menyebut Prancis sebagai kolonialis dan rakyat negara Eropa itu munafik.
Pemerintah Argentina memecat Wakil Menteri Olahraga Nasional Julio Garro setelah menuntut Lionel Messi meminta maaf atas skandal rasis yang melibatkan Enzo Fernandez.
Ramon Jesurun dijadwalkan mendatangi pengadilan pada Senin sore (15/7) waktu setempat atau Selasa (17/7) WIB.
Kapten Argentina Lionel Messi, berharap penyerang Angel Di Maria mengakhiri karier internasionalnya dengan sebuah gol di final Copa America melawan Kolombia.
Prancis U-23 akan berjumpa dengan Argentina U-23 pada perempat final Olimpiade Paris 2024 cabang olahraga sepak bola putra
Enzo Fernandez dikabarkan sudah meminta maaf secara langsung kepada rekan setim di Chelsea, terutama yang berkewarganegaraan Prancis terkait aksi rasisme yang dia lakukan.
Argentina tampil sebagai runner-up Grup B usai menang 2-0 atas Ukraina sementara Maroko menjadi juara grup dengan kemenangan 3-0 atas Irak.
Chelsea tidak memberikan sanksi kepada Enzo Fernandez atas nyanyian rasis yang dilakukannya bersama beberapa pemain Argentina.
Pertandingan ketiga sepak bola putra Olimpiade Paris 2024 yang digelar Selasa (30/7) malam hingga Rabu (31/7) dini hari WIB menyajikan laga menarik. Berikut jadwal lengkapnya
Gol kemenangan Argentina dicetak Thiago Almada, Luciano Gondou, dan Ezequiel Fernandez. Sementara Aymen Hussein mencetak satu-satunya gol Irak di laga ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved