Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Juve Gagal ke Perempat Final, Pirlo Pasrah

Dero Iqbal Mahendra
10/3/2021 15:35
Juve Gagal ke Perempat Final, Pirlo Pasrah
elatih Juventus Andrea Pirlo(AFP)

PUPUS sudah ambisi si nyonya tua di ajang Liga Champions dengan kekalahan gol tandang saat menghadapi Porto di leg kedua liga Champion. Meski menghadapi 10 orang pemain Porto, Juventus gagal mengemas hasil maksimal untuk melangkah ke babak perempat final.

Menyikapi kekalahan tersebut Pelatih Juventus Andrea Pirlo mengaku dirinya tidak khawatir akan ancaman pemecatan yang mungkin menimpanya akibat hasil negatif tersebut.

Juventus di laga tersebut memang harus mengejar defisit 1 gol dari leg pertama di kandang Porto yang berakhir 2-1. Namun nyatanya di leg kedua ini Juventus justru harus tertinggal lebih dahulu dari Porto dengan penalti Sérgio Oliveira di menit 19.

Memasuki babak ke dua Porto tertekan dengan hanya bermain 10 pemain setelah Mehdi Taremi di kartu merah. Juventus pun memanfaatkan hal tersebut dengan brace dari Federico Chiesa. Namun dua gol tersebut hanya mampu menyamakan kedudukan dengan agregat 3-3.

Porto mendapatkan gol tandang pentingnya dari tendangan bebas Sergio Oliveira yang tidak mampu diantisipasi kiper Wojciech Szczesny. Selang satu menit setelah itu Adrien Rabiot mencetak gol balasan yang membuat agregat 4-4, sayang hasil tersebut membuat Juventus tersingkir akibat gol tandang.

Melihat bagaimana pelatih sebelumnya Maurizio Sarri di pecat karena gagal di liga champions meski mendapatkan gelar Serie A membuat spekulasi masa depan Pirlo. Terlebih sejauh ini sang pelatih tidak tampil baik di liga dan baru mendapatkan gelar Super Copa.

“Saya tidak tahu mengapa Maurizio Sarri diberhentikan. Saya pelatih Juventus, saya diboyong menjadi pelatih untuk pendekatan yang lebih luas, sebuah project memang dimaksudkan untuk berkembang setelah sekian tahun, jadi saya tidak peduli akan isu tersebut (pemecatan),” tutur Pirlo kepada Sky Italia usai pertandingan Rabu (10/3).

“saya tidak senang bekerja seminggu penuh, sebagaimana saya lebih memilih bertahan di Liga Champions. Sekarang kami ada di situasi seperti ini, kami dapat membenahinya dengan berbagai aspek dalam latihan, yang mana kami tidak memiliki waktu untuk melakukannya musim ini dan akan mencoba meningkatkan hal itu," imbuh Pirlo.

Lebih lanjut Pirlo mengomentari gol tendangan bebas penentu dari Porto.

“Kami memilih pemain untuk berdiri sebagai tembok. Itu tidak pernah terjadi sebelumnya dimana mereka berbalik, mungkin mereka merasa jaraknya cukup jauh sehingga tidak merasakan ancaman,” jelas Pirlo.

“Itu jelas kesalahan. Biasanya itu tidak terjadi dan pemain tidak merasa itu situasi yang berbahaya dan akhirnya kebobolan,” pungkas Pirlo. (Sky Sport/OL-13)

Baca Juga: UEFA Umumkan Tuan Rumah Final Liga Champions 2021-2023



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya