Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PAKAR komunikasi dari Universitas Esa Unggul Iswadi menilai Partai Golkar layak mendapatkan posisi calon wakil presiden dari Prabowo Subianto. Menurutnya, Partai Golkar dan ketua umumnya Airlangga Hartarto bisa menjadi kunci kemenangan Prabowo di Pilpres 2024.
Iswadi menuturkan, ada sejumlah faktor yang membuat Golkar dan Airlangga bisa mendongkrak kemenangan untuk calon presiden dari Partai Gerindra itu. Faktor utama karena Golkar menjadi partai terbesar kedua di Parlemen Senayan.
Dari anggota partai koalisi pengusung Prabowo Subianto saat ini, Golkar merupakan partai pemilik kursi terbanyak. Golkar mengungguli Gerindra, PKB, maupun PAN.
Baca juga: Pengamat Sebut Tiga Syarat Menang untuk Prabowo Subianto
"Golkar ini merupakan salah satu partai terbesar kedua di parlemen. Kekuatan mesin politik Golkar ini diyakini dapat membawa keuntungan bagi partner koalisinya sehingga Airlangga dan Golkar dinilai jadi kunci untuk kemenangan Prabowo di Pilpres 2024," tutur Iswadi dalam keterangannya, Kamis (17/8).
Akademikus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul ini menambahkan, selain faktor Golkar sebagai partai terbesar kedua di Indonesia, faktor lain yang membuat Golkar layak mendapat posisi cawapres yakni kinerja dari Airlangga Hartarto sendiri.
Ketum Golkar itu dinilai memiliki prestasi luar biasa sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Menurut Iswadi, kinerja Airlangga bisa menjadi daya tarik publik karena dinilai mumpuni di bidang ekonomi.
Baca juga: PKB Minta Golkar dan PAN Manut Piagam Sentul tentang Penentuan Cawapres
Menurut Iswadi, sejumlah kebijakan Menko Airlangga bisa menjadi modal dasar untuk dipertimbangkan rakyat dalam pemilihan cawapres 2024. "Itu menjadi nilai positif bagi Airlangga untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2024," ujarnya.
Pria kelahiran Desa Mesjid Laweueng, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, Aceh ini menambahkan, siapapun capres yang akan berkontestasi di Pilpres mendatang, akan menghadapi tantangan berat. Menurut Iswadi, pasangan calon presiden dan wakil presiden kedepan harus visioner dan demokratis, selain tetap kompeten menakhodai pemerintahan Indonesia.
"Sosok itu pun terlihat dalam diri Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto," ujar Iswadi.
Baca juga: Golkar dan PAN Merapat ke Prabowo, Surya Paloh: Itu Hak Konstitusional
Menurutnya, Prabowo saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan bisa berpeluang besar menang jika berduet dengan Airlangga Hartarto yang terbukti mumpuni sebagai Menko Perekonomian. Iswani menuturkan, baik Prabowo maupun Airlangga saat ini dikenal sebagai menteri yang mumpuni di posisinya masing-masing.
"Dua tokoh ini pun seringkali kali muncul sebagai pemenang dalam berbagai Survei," kata Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta ini. "Kalau beneran koalisi itu sampai ke KPU maka sangat layak Golkar mendapatkan posisi cawapres Prabowo," tutup Iswadi. (RO/S-3)
Dasco menepis kabar adanya perppu MD3 untuk mengubah mekanisme pengisian kursi Ketua DPR RI periode mendatang.
Partai Gerindra tak mempermasalahkan Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berkoalisi di Pilkada Banten 2024.
KETUA Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut bahwa bakal ada Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di sejumlah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
KETUA Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa hanya ada dua pasangan calon (paslon) yang akan bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
KETUA Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan terdapat dorongan kepada presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto,
Komjen Ahmad Luthfi belum memutuskan menerima pinangan Gerindra sebagai bakal calon gubernur (cagub) Jateng.
KIM plus digunakan karena NasDem, PKB, dan PKS belum resmi bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran sehingga masih ditambah embel-embel plus.
Partai Golkar tampak menutup kemungkinan untuk mengusung Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep untuk maju sebagai bakal calon gubernur di Pilgub DKI Jakarta.
KAPOLDA Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi dikabarkan bakal maju di Pilgub Jateng 2024. Luthfi masih terganjal aturan lantaran masih jadi polisi aktif. Partai Golkar belum mengusung Luthfi
PARTAI Golkar mengeluarkan surat keputusan kepada 10 pasangan calon yang akan bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024.
KETUA Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai pemerintah perlu mengkaji kembali anggaran untuk partai politik (parpol).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved