Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ELEKTABILITAS Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali mengalami peningkatan dalam rilis terbaru yang dikeluarkan lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Sabtu (15/4) kemarin.
Pengamat politik dan juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengungkapkan, ada tiga faktor yang membuat nama Ganjar kembali melejit.
Menurutnya, para pemilih cepat melupakan dan memaafkan Ganjar ihwal Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang sempat membuat elektabilitas Ganjar merosot.
Baca juga: Pengamat: Duet Ganjar-Erick Memiliki Daya Ungkit Elektoral
"Pemilih kita itu kan memorinya pendek, cepat marah tetapi cepat pula memaafkan, cepat pula memilih orang yang sempat dibenci itu. Banyak kasus banyak kejadian di negara ini, partai, elite ataupun calon itu dibenci dibully tetapi sifatnya sesaat setelah itu publik lupa dan kembali dipilih," ujar Adi dalam pers rilis, Minggu (16/4).
Tepis Keratakan Hubungan Jokowi-Ganjar
Lebih lanjut Adi menjelaskan, kemesraan yang ditampilkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ganjar saat seharian berada di Solo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu juga menjadi jawaban sekaligus menepis isu keretakan yang terjadi di antara kedua figur tersebut.
Hal itu, kata Adi, menjadi aspek penting yang membuat para pendukung Jokowi kembali melihat sosok Ganjar dan berbondong-bondong memilih Ganjar sebagai penerus Jokowi di 2024.
Baca juga: Doa untuk Kemenangan Anies Menggema dari NasDem di Malaysia
"Kemesraan Jokowi dan Ganjar tentu jadi variabel yang cukup penting, terutama bagi pendukung Jokowi melihat Ganjar sebagai sosok yang kembali mesra dengan Jokowi dan tidak ada persoalan apapun yang signifikan. Basis loyalis Jokowi itu kembali berbondong-bondong memilih Ganjar Pranowo," jelas Adi.
Tak hanya itu, Adi mengemukakan kembalinya suara para pemilih Ganjar juga tak lepas dari sikap tegas Gubernur Jateng itu saat mengeluarkan pernyataan politiknya yang menolak Israel bermain di Piala Dunia U-20 dan membuat Indonesia batal menjadi tuan rumah.
Ganjar Dinilai Kembali Tuai Simpati
Keberanian Ganjar untuk bertanggung jawab dan menghadapi protes publik kepadanya, juga dinilai menjadi poin tambah tersendiri untuk Ganjar dan membuat Ganjar kembali menerima simpati para pemilih.
"Artinya keberanian menghadapi persoalan yang blunder, persoalan yang dihadapi adalah bagian dari nilai positif yang dimiliki oleh Ganjar. Jadi sebenarnya kegaduhan, bully-bully itu tidak selamanya negatif. Kalau bisa dijelaskan ke publik dengan baik, dihadapi dengan baik, ya secara perlahan masyarakat akan simpati lah," ucap Adi.
Seperti diketahui, dalam survei terbaru SMRC, nama Ganjar Pranowo berada di posisi teratas dengan suara 26,8 persen, mengungguli Prabowo Subianto dengan raihan suara 25,4 persen.
Baca juga: PDIP Klaim Puan Maharani yang Pertama Gagas Koalisi Besar
Sementara itu, nama Anies Baswedan berada di urutan ketiga dengan total suara 16,7 persen, diikuti Ridwan Kamil dengan raihan suara sebanyak 13,8 persen.
Berikutnya, ada nama Mahfud MD 4,1 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono 2,1 persen. Sisanya sebanyak 11,1 persen pemilih tidak menjawab atau tidak tahu. (RO/S-4)
BAKAL calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diramal menghadapi lawan tangguh di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta.
LEMBAGA Survei Indonesia (LSI) mencatat mayoritas warga tak ingin Edy Rahmayadi kembali maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatra Utara (Sumut) 2024.
KEKERASAN digital pada anak di Indonesia kian memprihatinkan. Bullying dan judi online Jadi kekerasan digital pada anak yang paling sering muncul di medsos.
Dalam hasil survei ini, Hadiyanto Rasyid yang merupakan wali kota Palu saat ini menunjukkan keunggulan yang signifikan.
Survei Indikator Politik Indonesia mencatat bahwa Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman belum mampu mendongkrak elektabilitas Anies Baswedan.
Survei dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan hasil respon publik terhadap simulasi tiga kandidat dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
LSI Denny JA, yang didirikan Denny JA menerima penghargaan rekor MURI atas ketepatannya dalam hasil pemilihan presiden (Pilpres) di Indonesia.
PEMILIHAN presiden (Pilpres) 2024 menjadi labolatorium untuk membuktikan sekali lagi bahwa suara 204 juta pemilih bisa diketahui secara akurat hanya dengan 1.200 responden.
Pemilih yang belum menentukan sikap itu pada umumnya cenderung ke penantang ketimbang petahana. Dalam konteks ini, Anies-Muhaimin lebih merepresentasikan penantang.
Mardani pun yakin dengan adanya peningkatan elektabilitas dari hasil survei, membuat target 35 persen suara dukungan Anies-Muhaimin (Amin) di seluruh Indonesia akan terpenuhi.
SURVEI memaparkan 25 persen responden tidak puas terhadap Presiden Joko Widodo. Dari angka tersebut itu, sebagian besar responden mempermasalahkan ekonomi.
Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan pascadebat pemilihan presiden pertama meraih lonjakan dukungan pemilih yang signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved