Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jaksa Agung Minta Anak Buah Kedepankan Nurani

Tri Subarkah
12/1/2023 12:30
Jaksa Agung Minta Anak Buah Kedepankan Nurani
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin(MI/Mohamad Irfan )

JAKSA Agung Sanitiar Burhanuddin meminta anak buahnya mengedepankan nurani dalam menentukan nasib perkara yang ditangani. Ia mewanti-wanti para jaksa agar tidak menyalahgunakan wewenang sekecil apapun dan harus mendengar semua aspirasi di masyarakat dalam setiap penanganan perkara.

"Gunakan hati nuranimu, apakah perkara ini layak untuk dilanjutkan, layak diringankan atau layak untuk diperberat? Kewenangan yang saudara miliki sangat besar dalam membangun citra penegakan hukum di masyarakat," kata Burhanuddin melalui keterangan tertulis, Kamis (12/1).

Pernyataan itu disampaikan Jaksa Agung menanggapi penanganan perkara pemerkosaan dengan korban pelajar yang dilakukan jaksa pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Lahat, Sumatera Selatan. Diketahui, penuntut umum menuntut dua pelaku yang juga masih di bawah umur, pidana penjara 7 bulan. Pengadilan Negeri Lahat akhirnya menjatuhkan hukuman 10 bulan penjara.

Menurut Jaksa Agung, kepekaan penegak hukum sangat dibutuhkan dalam menangani setiap perkara. Burhanuddin menyebut anak buahnya di Lahat hanya melihat melihat sisi pelaku yang pada saat melakukan tindak pidana masih di bawah umur, menafikan kondisi psikologis, dan trauma korban maupun keluarga korban.

"Seharusnya tidak ada alasan untuk memberikan hukuman ringan atau dispensasi bagi pelaku," ujar Jaksa Agung.

Baca juga: Tuntutan Ringan Kasus Pemerkosaan Di Lahat, JPU Harus Diberhentikan

Oleh karena itu, ia menegaskan aspek psikologi, agama, dan lingkungan harus menjadi perhatian seluruh jaksa untuk menanganani perkara, sehingga sense of crisis akan tertanam dalam nurani. Semangat itu dapat dilatih dengan melihat langsung korban, pelaku, masyarkat, maupun kearifan lokal yang hidup di tengah masyarakat.

"Dan jika itu dilakukan, protes, kontroversi, polemik dalam setiap penanganan perkara dapat dihindarkan," tandasnya. (P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya