Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Wakil Ketua DPD Apresiasi Hasil Penyelenggaraan G-20 Indonesia

Mediaindonesia.com
17/11/2022 17:57
Wakil Ketua DPD Apresiasi Hasil Penyelenggaraan G-20 Indonesia
Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin.(Ist)

WAKIL Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mengapresiasi performa pemerintah dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di tengah multikrisis global.

"Secara umum kita bangga dengan kerja keras Pemerintah Indonesia pada even multilateral yang menentukan masa depan dunia ini. Keberhasilan Presidensi G-20 kali ini harus kita hargai sebagai momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi global secara berkelanjutan," ungkap mantan Ketua Hipmi Bengkulu itu melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (17/11).

Menurutnya, G-20 Bali mampu mempertemukan perbedaan kepentingan dan meningkatkan kualitas hubungan bilateral beberapa negara anggota yang sempat meruncing. Hal ini secara langsung memberikan dampak yang positif pada bursa saham global hari ini.


Baca juga: Soal Foto Bersama di KTT G-20, Presiden: Sudah di Tahura Pegang Cangkul


"Indonesia sebagai tuan rumah, tentu sedikit banyak mendapatkan keistimewaan dan insentif ekonomi yang lebih. Terutama dalam upaya pembiayaan iklim, kepariwisataan, dan beberapa sektor lainnya," ungkap Sultan.

Meski tidak dihadiri langsung oleh beberapa kepala negara seperti Rusia, Sultan menilai G-20 Bali mampu memberikan titik terang bagi solusi perdamaian dan stabilitas geopolitik melalui sebuah konsensus yang disebut Leader's Declaration.

"Kami sangat menghargai sikap tegas Presiden Joko Widodo yang menyerukan agar dihentikannya perang yang terjadi di Ukraina," katanya.

Menurutnya, seruan bernada desakan itu penting untuk disampaikan.

"Karena dampak perang yang luar biasa terhadap kemanusiaan, khususnya pada krisis pangan, energi, juga pada sektor keuangan global. Dan begitulah seharusnya Indonesia menunjukkan sikapnya yang tegas dalam mewujudkan perdamaian abadi dan keadilan sosial," tutupnya. (RO/OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya