Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMIMPIN Indonesia di masa depan harus bisa membawa bangsa ini lebih maju dan bertindak adil. Pemimpin seperti itulah yang harus didukung dan dipilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 HM Jusuf Kalla, usai menghadiri makan malam 70 tahun Kalla Group, dengan tema 'Aktif Bersama Maju Bersama' di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (28/10) malam.
Dalam keterangan tertulisnya, pria kelahiran Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan itu, mengungkap sejumlah kriteria yang pantas memimpin Indonesia pada 2024 mendatang, tanpa meributkan soal nama.
Baca juga: JK Harap Cawapres Anies Sosok Berpengalaman
Sebab, saat ini, yang lebih penting menurutnya, menyatukan kriteria apa saja yang harus dimiliki oleh pemimpin Indonesia pada masa depan.
"Dari tujuan besar itu baru kita tetapkan kriteria. Ini tidak boleh main-main karena menyangkut 270 juta jiwa penduduk Indonesia," tukas Kalla.
Kriteria pertama sebutnya, yaitu harus memiliki leadership atau kemampuan kepemimpinan yang kuat. Kedua, calon pemimpin nantinya harus punya pengalaman.
"Karena tanpa pengalaman juga nanti susah," sebut Kalla yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI).
Lalu kriteria ketiga, ialah sosok yang memiliki tingkat kecerdasan dan kemampuan intelektual yang cukup baik. Dan kriteria keempat adalah memiliki track record yang baik.
"Itu saja dulu empat. Boleh ditambah tapi tujuan utama kita yang bisa membawa bangsa ini lebih baik," kata Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu.
Setelah kriteria dan syarat sudah ditetapkan, baru melihat sosok yang pantas dipilih.
"Setelah itu baru kita melihat dan ukur siapa yang paling pantas dipilih, apakah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto atau Puan Maharani," lanjut Kalla
"Ke depan, giliran masyarakat yang menilai dengan objektif soal kriteria dan nama calon presidennya 2024. Jangan dahulu anti ini anti itu. Kriterianya mana dahulu?" sambungnya tanpa menyebut nama yang masuk dalam kriteria pemimpin menurutnya. (OL-1)
KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh menilai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memiliki banyak kesamaan. Salah satunya dalam perolehan kursi DPR RI yang sama pada Pemilu 2024.
Anggota DPD RI dukung kembali Mantan Ketua DPD Irman Gusman
KPU menyampaikan Sirekap yang akan digunakan di Pilkada nanti telah melewati berbagai perbaikan sistem.
KPU kini fokus laksanakan Pemungutan Suara Ulang tindak lanjut amar putusan MK atas PHPU (perselisihan hasil pemilu) Legislatif 2024.
Plt KPU RI Mochammad Afifuddin menjawab cicitan calon wakil presiden pada Pilpres 2024, Mahfud MD terkait mobil dinas, pesawat jet, dan fasilitas asusila KPU
Sirekap tetap diperlukan pada Pilkada 2024 supaya masyarakat dapat memperoleh hasil pemilihan secara cepat. Kendati demikian, sengkarut persoalan yang meliputi penggunaan Sirekap
Jawa Tengah (Jateng) dinilai tengah menghadapi krisis tokoh yang mumpuni di level provinsi
Golkar bisa menemukan sosok kharismatik yang dipersiapkan secara khusus menyongsong Pilpres 2029.
Putusan MK dianggap mewakili dan mengakomodir suara mayoritas masyarakat Indonesia yang telah memilih Prabowo - Gibran
Lebaran dinilai sebagai momen yang tepat untuk menyatukan bangsa pasca penyelenggaraan Pemilu 2024 pada Februari lalu.
Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie mengatakan perkara PHPU 2024 di MK hanya 278 atau lebih sedikit dari 340 di 2019. Hal ini lebih mudah bagi MK untuk menggelar sidang dan putusannya harus diterima.
Sidang pemeriksaan pendahuluan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (PHPU Presiden) di Mahkamah Konstitusi (MK) digelar mulai hari ini, Rabu (27/3).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved