Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Partai Demokrat Sebut Sosok Cawapres Anies Sebaiknya Dari Kalangan Parpol

Anggi Tondi Martaon
20/10/2022 09:46
Partai Demokrat Sebut Sosok Cawapres Anies Sebaiknya Dari Kalangan Parpol
Capres Partai NasDem Anies Baswedan (kedua dari kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).(ANTARA/Muhammad Adimaja)

PARTAI Demokrat memiliki pandangan berbeda dari NasDem terkait sosok calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan. Partai berlambang bintang mercy itu menilai sosok yang paling pas mendampingi Anies adalah dari partai politik (parpol).

"Kriteria cawapres yang teleh dipresentasikan Mas Anies yaitu koalisi partai politik, pemenangan dan penguatan pemerintahan maka figur yang paling pas untuk saling mengisi, saling mendukung dan menguatkan adalah figur asal parpol," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani saat dihubungi, Kamis (20/10).

Tokoh parpol yang cocok menjadi pasangan Anies juga harus memiliki elektabilitas tinggi. Serta memiliki sumber daya yang memadai untuk saling menguatkan pada pemerintahan ke depan.

Baca juga: Demokrat Sebut AHY Penuhi Kriteria Cawapres yang Disampaikan Anies

Sosok yang dianggap tepat mendampingi Anies, menurut Partai Demokrat adalah yaitu Ketua Umum (Ketum) mereka, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Hal itu karena AHY memiliki elektabilitas tinggi.

Kamhar pun merujuk pada survei Indonesia Polling Station (IPS). AHY unggul dari klaster kepala daerah dan tokoh parpol sebagai cawapres.

"Ketum AHY unggul signifikan dibanding figur cluster kepala daerah lainnya dengan selisih sebesar 27,1%," ungkap dia.

Sebelumnya, NasDem menilai sosok cawapres Anies sebaiknya berasal dari tokoh non-parpol. Sehingga, tidak ada tarik menarik kepentingan dari koalisi yang dibentuk. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya