Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Komnas HAM Usul ke Jokowi Pembunuhan Munir Jadi Hari Nasional

Dhika kusuma winata
07/9/2021 20:05
Komnas HAM Usul ke Jokowi Pembunuhan Munir Jadi Hari Nasional
Mural tentang aktivis HAM Munir Said Thalib( ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menetapkan 7 September sebagai Hari Perlindungan Pembela HAM. Penetapan itu berdasarkan hari pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib pada 2004 lalu. Komnas mengusulkan ke Presiden Joko Widodo agar penetapan itu bisa menjadi Hari Nasional.

"Kami sudah menyampaikan surat kepada Presiden Republik Indonesia untuk menjadikan ini menjadi Hari Nasional," kata Komisioner Komnas HAM Hairansyah dalam konferensi pers, Selasa (7/9).

Komnas HAM berharap jika diperingati secara nasional bisa menjadi momentum pengingat semua pihak untuk penghormatan HAM dan demokrasi di Indonesia. Menurut Komnas, selama ini para pembela HAM masih kerap menjadi korban kekerasan maupun serangan lainnya.

"Kami melihat selama ini tindakan terhadap para pembela HAM sedemikian masif serangan yang terjadi. Sehingga ini menjadi catatan penting kita untuk mengingatkan setiap 7 September peran penting pembela HAM dalam melindungi dan memperjuangkan HAM serta demokrasi," imbuh Hairansyah.

Baca juga: Pemerintah belum Mau Bentuk Lembaga Khusus Pengawas Data Pribadi

Penetapan itu diambil Komnas melalui sidang paripurna anggota. Seluruh komisioner sepakat hari pembunuhan Munir 17 tahun lalu itu ditetapkan sebagai Hari Perlindungan Pembela HAM.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyampaikan pembunuhan Munir 7 September sebagai peristiwa penting bagi perjuangan HAM dan demokrasi Indonesia. Sosok Munir dinilai merepresentasikan hampir seluruh dimensi HAM yang diperjuangkannya semasa hidup.

Mulai dari kebebasan berekspresi dan berpendapat hingga persoalan kekerasan di Papua dan Aceh. Munir juga dianggap sebagai pejuang HAM yang terbukti teguh dan konsisten.

"Dia (Munir) seorang pejuang yang mewakili hampir seluruh dimensi HAM tanpa mengurangi penghormatan kita kepada pejuang-pejuang HAM lain. Seperti Marsinah (aktivis buruh), Udin (jurnalis) aktivis lingkungan di Kalimantan, ada Jafar Siddiq Hamzah seorang tokoh pejuang HAM dari Aceh, ada juga dari Papua beberapa nama. Seluruhnya kita hormati," (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya