Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Amin, Indonesia Masih Benderang

Ferdian Ananda Majni
20/10/2020 11:23
Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Amin, Indonesia Masih Benderang
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan)(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

PEMERINTAHAN Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin memasuki usia satu tahun. Terkait hal itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Donny Gahral Adian mengatakan pemerintahan Jokowi-Amin masih dalam koridornya dengan kondisi benderang.

"Pasti benderang karena kita harus optimis ya. Seburuk-buruknya kondisi yang kita alami saat ini, kita masih cukup baik dibandingkan negara lain. Itu yang paling bisa dikatakan. Artinya kalau kita buram ya buram tapi kalau saat ini yang bisa dikatakan ya cukup benderang lah," kata Donny dalam diskusi 1 tahun Jokowi-Amin: Benderang atau Buram? di IG Live Media Indonesia yang dipandu Jurnalis Irvan Sihombing, Senin (19/10).

Dia menjelaskan janji kampanye Jokowi-Amin membawa Indonesia maju itu merupakan target. Oleh karena itu, ada langkah-langkah atau terobosan yang diterapkan. Namun business as usual tidak ada perubahan.

"Apa itu langkah terobosan, yang pertama indonesiasentris, di mana pembangunan yang tadinya pusatnya di Jawa sekarang disebar ke seluruh provinsi di seluruh Indonesia terutama Indonesia bagian timur," sebutnya

Untuk periode kedua, fokusnya adalah bangunan SDM tetapi tidak bisa konvensional. Oleh karena itu, diperlukan investasi untuk adanya alih teknologi dari pengetahuan sehingga undang-undang ciptaker dibuat.

"Dengan ada investasi maka lahan pekerjaan, lahan pekerjaan yang tentu saja akan menyediakan pekerjaan yang berkualitas dalam kecakapan," jelasnya.

Baca juga: Publik Percaya Jokowi Mampu Atasi Pandemi

Dia tak memungkiri, mendidik putra-putri terbaik bangsa untuk bisa menjadi SDM unggul. Tidak hanya di level regional bahkan internasional.

"Itu yang paling penting sebenarnya, untuk apa menjadi terobosan di periode kedua ini. Tanpa ada terobosan, tanpa ada satu langkah yang tidak konvensional, tak biasa ya kita tidak bisa bermimpi untuk menjadi negara maju," paparnya.

Sebaliknya, dia optimistis dengan langkah terobosan ini, Indonesia akan ada dalam jalur benar atau on the right track menuju Indonesia maju. Apalagi saat ini, Indonesia berada di posisi 16 sehingga pada 2025 bisa tembus masuk 10 besar dari organisasi organisasi Group of Twenty (G20).

"Jadi 2030 kita harus bisa masuk 5 besr tapi kalau tidak ada langkah terobosan maka ya kita akan jalan ditempat," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya