Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Urusan BNN sampai Soal Breeding Anjing

Henri Siagian
18/6/2020 06:00
Urusan BNN sampai Soal Breeding Anjing
Petugas BNN menggunakan anjing pelacak K-9 untuk menemukan keberadaan narkotika saat simulasi di gedung fasilitas anjing pelacak narkotika ((Antara)

BADAN Narkotika Nasional (BNN) ternyata tidak hanya mengurus upaya represif maupun preventif dalam penanganan narkota.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Heru Winarko saat diwawancarai dalam program Journalist on Duty Media Indonesia di akun instagram @mediaindonesia, Senin (15/6), mengungkapkan BNN juga mengurus laboratorium hingga pembiakan anjing.

Baca juga: Kepala BNN Tegas Tolak Legalisasi Ganja. Ini Alasannya

"Kita juga mengembangkan breeding anjing. Sebab, mereka ini tidak bisa digantikan," kata Heru.

Baca juga: Kepala BNN Ungkap Tiga Jaringan Utama Narkoba Dunia

Dia mengungkapkan, selama ini Indonesia harus mengimpor anjing yang memiliki kemampuan mengendus narkoba. "Sekarang sudah 20 ekor, ada yang 5 dan 8 bulan. Kita latih untuk endus," ucap Heru.

Baca juga: Peredaran Narkoba di Pandemi Covid-19, BNN: Stok Lama

Langkah pembiakan anjing tersebut, sambung Heru, karena anjing impor tersebut ternyata rentan terhadap iklim di Tanah Air. "Mereka tidak tahan udara indonesia. Baru 2-3 jam, mereka mimisan, enggak kuat. Jalau lahir di Indonesia, kita harap tahan. Jadi, semua kita kerjakan."

Adapun laboratorium narkotika milik BNN, sambung dia, juga sudah cukup canggih. "Lab kita bisa tahu tidak sekadar jenis narkoba, tetapi juga asal narkoba itu dari mana," ungkapnya.

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya