Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Wapres: Hadapi Pandemi Korona dengan Optimistis

Emir Chairullah
24/5/2020 19:58
Wapres: Hadapi Pandemi Korona dengan Optimistis
Wapres Ma'ruf Amin(MI/ Adam Dwi)

WAKIL Presiden Ma’ruf Amin meminta masyarakat tidak pesimistis menghadapi cobaan melalui pandemi Covid-19.

Pemerintah saat ini telah melakukan berbagai upaya dalam menghadapi Covid-19.

“Tidak boleh ada pesimisme. Tidak boleh putus asa. Dalam agama tidak boleh berputus asa harus terus optimis. Kita sebagai bangsa pejuang harus punya semangat untuk mengatasi. Semangat bangkit dan bersatu untuk Indonesia lebih sehat,” kata Wapres dalam keterangan persnya bertema “Hari Raya yang Spesial dan Optimisme di tengah Pandemi”, Minggu, (24/5).

Wapres mengungkapkan, pemerintah berupaya untuk mengatasi pandemi Covid-19 dengan lebih optimal. Melalui upaya tersebut, Wapres berharap kondisi saat ini dapat segera teratasi dan membaik.

“Pertama dengan tes masif secara agresif, sudah di atas 5000 per hari. Yang kedua pelayanan kesehatannya, isolasi, pengobatan, dan itu kita bisa melihat dengan makin banyaknya pasien yang sembuh, makin sedikit yang meninggal,” ujarnya.

Selain itu, tambah Ma’ruf, beberapa daerah sudah menunjukka kemajuan dalam menerapkan pembatasan sosial.

“Ini juga sudah kelihatan beberapa daerah sudah mulai airnotenya sudah di bawah satu. Begitu pun upaya menangani dampak sosial maupun ekonomi melalui bansos, bantuan tunai sehingga diharapkan Covid 19-nya turun terus, ekonominya bisa membaik,” terangnya.

Menyinggung perayaa Idulfitri 1441 H, Wapres mengakui bahwa tahun ini memang berbeda dengan sebelumnya. Sehingga, suasana Hari Raya yang biasanya dirayakan dengan gembira, maka harus disesuaikan dengan kondisi saat ini sebagaimana diajarkan dalam agama.

“Tahun ini tahun penuh bahaya karena adanya Covid-19. Karena itu, puasa kita di bulan Ramadan kita sesuaikan, Hari Rayanya pun disesuaikan dengan kondisi itu. Karena itu, supaya tidak lakukan salat Id di masjid ataupun di lapangan karena menghindari potensi penularan. Islam itu ajaran membawa kemaslahatan dan memperkecil bahaya, kalau sampai itu (salat Id) dilakukan maka akan memperbesar bahaya,” paparnya.

Lebih lanjut Wapres berpesan kepada kaum milenial agar terus menjaga kesehatan dan menaati imbauan pemerintah terkait Covid-19. Menurutnya, anak muda juga banyak yang terpapar Covid-19 sehingga diharapkan untuk tidak menyepelekan virus tersebut.

“Kepada anak-anak muda jangan merasa aman, karena banyak juga anak muda yang terkena. Ternyata anak muda ini tidak kuat menahan jenuh, tidak mau diam di rumah. Karena itu, kita harus mampu menahan kejenuhan ini untuk menjaga imunitas,” tegasnya.

Wapres juga mengingatkan agar hal positif selama masa pandemi ini dapat diteruskan sampai dengan pandemi berakhir. Selain menjaga kesehatan dan menjaga jarak, juga meningkatkan kegiatan digital.

“Berkomunikasi lewat digital, ini diteruskan saja frekuensinya ditingkatkan. Kita bisa mengakses berbagai ilmu, banyak kursus secara digital secara online, memasarkan produk juga lewat online. Kehidupan digitalisasi yang seperti ini menjadi baik,” pungkasnya. (OL-8).

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya