Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Erick Thohir: Jokowi-Prabowo Bersatu untuk Indonesia

Melalusa Susthira K
13/7/2019 16:00
Erick Thohir: Jokowi-Prabowo Bersatu untuk Indonesia
Sandiaga Salahuddin Uno dan Ketua TKN Jokowi-Amin, Erick Thohir.(Istimewa)

KETUA Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, mengapresiasi pertemuan Jokowi dengan Prabowo Subianto di jaringan MRT, pagi tadi. Ia berharap pertemuan para pemimpin bangsa tersebut menjadi momentum sirnanya sekat perbedaan politik yang muncul sejak periode kampanye pilpres hingga pelaksanaan gugatan MK usai.

"Pertemuan ini menjadi langkah maju kedewasaan politik rakyat Indonesia. Para pemimpin yang kita hormati, Pak Jokowi dan Prabowo telah melihatkan jiwa ksatria untuk merangkul kembali seluruh elemen bangsa demi terciptanya Indonesia yang maju," ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/7).

Erick menilai program pembangunan yang ditawarkan oleh Jokowi maupun Prabowo sejatinya memiliki satu landasan yang sama, yakni membangun manusia Indonesia yang andal, sejahtera, berdaulat dan mandiri.

Oleh karena itu, Erick mengungkapkan rekonsiliasi dan kolaborasi antara para pemimpin bangsa diperlukan guna mengejar ketertinggalan sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan demi persatuan Indonesia.

"Tidak ada lagi cebong, tidak ada lagi kampret. Tidak ada lagi 01 atau 02. Saya kira pesan inilah yang ingin disampaikan para pemimpin kita. Tidak ada lagi perbedaan karena kita satu bangsa dan tanah air Indonesia," tutur Erick.

Baca juga: Gerindra Jelaskan Alasan Prabowo Bertemu Jokowi

Erick juga turut mengimbau kepada seluruh elemen bangsa agar dapat mengikuti langkah Jokowi-Prabowo guna berpartisipasi di dalam pembangunan Indonesia ke depan, baik sebagai bagian dari pemerintahan maupun oposisi.

"Untuk menciptakan iklim pembangunan yang sehat, kita butuh kerja sama dan di sisi lain juga perlu fungsi check and balance. Peran inilah yang kita butuhkan dari Pak Prabowo," jelas Erick.

Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pasangan Jokowi-Amin sebagai pemenang Pemilu Presiden 2019 pada Minggu (30/6) lalu, usai Mahkamah Konstitusi menolak gugatan sengketa Pilpres yang diajukan pasangan Prabowo-Sandi. Nantinya, Jokowi-Amin akan dilantik pada Oktober 2019 di Gedung MPR RI.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya