Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Gerindra Tepis Pertemuan Jokowi-Prabowo untuk Pembagian Jabatan

Putra Ananda
13/7/2019 15:45
Gerindra Tepis Pertemuan Jokowi-Prabowo untuk Pembagian Jabatan
Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade(MI/Adam Dwi)

PARTAI Gerindra menepis pertemuan yang dilakukan ketua umumnya yakni Prabowo Subianto dengan presiden terpilih Joko Widodo terkait bagi-bagi jabatan dalam pemerintahan. Hal tersebut disampaikan Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (13/7).

Andre menyebut, pertemuan kedua tokoh utama di Indonesia ini merupakan pertemuan kebangsaan dua negarawan. Pertemuan dilakukan agar Indonesia bisa kembali bersatu dan tensi antarpendukung capres cawapres bisa lebih menurun. Andre menyebut, kini saatnya Indonesia kembali maju bersama-sama menyelesaikan persoalan bangsa.

"Menatap menyelesaikan PR bangsa yang begitu besar, kemerosotan ekonomi global, listrik yang mahal dan lainnya. Banyak PR saat ini. Untuk itu, saatnya kita kembali bersama-sama untuk guyub kembali, membangun bangsa kembali setelah kompetisi selesai," ujar Andre.

Baca juga: Khofifah Ajak Pendukung Jokowi-Prabowo Bersatu

Terkait nantinya Gerindra akan masuk atau tidak ke dalam kabinet Jokowi dan Ma'ruf Amin bersama partai-partai lain, hal tersebut hingga saat ini belum diputuskan oleh Ketua Umum Prabowo Subianto.

"Belum ada keputusan resmi dari Pak Prabowo dan partai. Yang jelas Pak Prabowo menunjukkan pertemuan kebangsaan itu tidak mengurangi idealisme beliau," ungkapnya.

Dalam pernyataan Prabowo, lanjut Andre, disebutkan pihaknya siap membantu pemerintah demi rakyat Indonesia. Namun juga akan melakukan check and balance terhadap keputusan yang tidak prorakyat.

"Intinya pertemuan antara negarawan untuk kebangsaan. Bukan untuk deal-deal sama sekali," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya