Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Denny JA Luncurkan Empat Buku Merekam Pilpres 2019

Mediaindonesia.com
29/6/2019 11:55
Denny JA Luncurkan Empat Buku Merekam Pilpres 2019
Peneliti Denny Januar Ali(Ist)

PUTUSAN Mahkamah Konstitusi pada Kamis (27/6) menutup rangkaian Pemilihan Umum Presiden yang panjang. Namun, dinamika opini publik sepanjang Pilpres itu tetap dapat dirasakan kembali. 

Peneliti Denny Januar Ali, pendiri lembaga survei, Lingkaran Survei Indonesia yang akrab disapa Denny JA, merekam dinamika Pilpres 2019 itu dalam empat buku yang unik. 

Pertama, buku yang merekam opini publik yang diperoleh melalui survei nasional. Sepanjang Juli 2018-April 2019, LSI Denny JA melakukan survei setiap bulan, dan konferensi pers dua kali sebulan.

"Dari serial 10 kali survei nasional dan 20 konferensi pers, kita bisa membaca kembali aneka temuan penting," ujar Denny JA, melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/6).

Menurut dia, temuan-temuan tersebut antara lain LSI Denny JA menyatakan Reuni 212 ternyata tak banyak berpengaruh. Selain itu, program populis Jokowi seperti Kartu Pintar dan Sertifikat Tanah Gratis membuat Jokowi unggul telak pada pemilih 'wong cilik'. Buku ini  pun diberi judul: Mendengar Opini Publik.

Adapun buku kedua, kata Denny JA, lebih unik lagi. Bahkan, mungkin buku itu adalah yang pertama di dunia karena berisikan rekaman 500 meme politik Denny JA sepanjang Pemilu 2019.

"Hampir setiap hari saya membuat sekitar tiga meme politik merespons situasi. Meme politik itu tak hanya berisi celotehan, olok-olok, tapi juga perspektif yang bisa mem-framing kejadian aktual. Buku ini diberi judul 'Katakanlah dengan Meme'," lanjut dia.

Kemudian buku ketiga juga terbilang unik. Di samping membuat survei nasional dan meme, Denny JA juga rajin mengulas dan memberi penjelasan situasi Pilpres mutakhir.

Data, teori, dan sentimen mewarnai sekitar 70 tulisan Denny JA dalam buku iyu. Mayoritas tulisan berbentuk esai. Uniknya, ada pula respons atas situasi politik yang dituliskannya dalam bentuk puisi dan cerpen. 

"Buku ini saya beri judul 'Merenungkan Pemilu Presiden'," katanya.

Sedangkan buku keeempat tak kalah menarik. Menurut Denny JA, Pilpres seharusnya juga menjadi panggung pertarungan gagasan. Ia pun menuliskan esai soal NKRI Bersyariah atau Ruang Publik yang Manusiawi. Dalam buku itu, Denny merespons gagasan yang diusung Reuni 212.

Menurutnya, negara di dunia barat lebih islami jika dibandingkan denfan negara Islam di Timur Tengah. Denny memberikan data yang sudah dimapankan dalam Islamicity Index. 

"Apa yang Islami itu sebenarnya juga apa yang manusiawi. Substansi lebih penting ketimbang label. Dan semua negara Eropa yang lebih islami menerapkan demokrasi dan hak asasi manusia, bukan sistem dengan syariat agama," terangnya. 

 

Baca juga:  Hakim Konstitusi Pergi Pagi Pulang Pagi

 

Esai Denny JA mendapatkan respons hangat dari 21 pakar, antara lain Yusril Ihza Mahendra, Komaruddin Hidayat, Azyumardi Azra, Nursyahbani Katjasungkana, sejarawan  LIPI Asvi Warman Adam.

Buku keempat itu diberi judul 'NKRI Bersyariah atau Ruang Publik yang Manusiawi'. Judul esai Denny JA dijadikan judul buku.

Di samping dalam bentuk buku, Denny JA dan LSI juga merekam dinamika opini publik Pilpres 2019 dalam bentuk video YouTube. Empat pengantar diskusi Denny JA soal Pilpres 2016 di YouTube ini menjadi viral, dengan viewer sekitar 1 juta.

Di video itu, ada sesi Denny JA menjelaskan bahwa dari hasil survei, publik menginginkan lahirnya pemerintahan yang kuat untuk menumbuhkan ekonomi. Isu persatuan Indonesia harus dihidupkan kembali. Pilpres 2019 cukup membelah masyarakat.

Ia pun mengaku beruntung ikut menjadi saksi dan terlibat memenangkan capres empat kali berturut-turut 2004, 2009, 2014, dan 2019. 

"Memang Pilpres 2019 yang paling membelah. Karena itu dinamika Pilpres 2019 layak diabadikan dalam empat buku, untuk menjadi pelajaran generasi mendatang," pungkas Denny JA. (RO/OL-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya