Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Istana: Tudingan KPPS Diracun itu Pikiran Sesat

Rudy Polycarpus
14/5/2019 16:07
Istana: Tudingan KPPS Diracun itu Pikiran Sesat
Kepala Staf Presiden Moeldoko(MI/Rommy Pujianto)

KEPALA Staf Presiden Moeldoko menegaskan tidak ada satu pun petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal tidak wajar akibat diracun.

Moeldoko mengklarifikasi hal tersebut guna menangkal hoaks yang tersebar di media sosial.

"Sekali lagi saya berharap, tidak berkembang menjadi bola liar. Seolah ada racun, tetek bengek ini karena berpikir sesat. Tidak ada," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (14/5).

Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) sudah menyelidiki penyebab kematian petugas pemilu.

Menurutnya, pemerintah berupaya menyajikan fakta dan penjelasan ilmiah guna menjelaskan tragedi tersebut kepada publik. Harapannya, masyarakat tidak terpengaruh hoaks produk pihak-pihak yang memiliki kepentingan politis.

"Saya berharap masyarakat Indonesia berpikir yang jernih, berpikir yang wajar bahwa setiap pekerjaan ada sebuah resiko. Kami harus berusaha perbaiki dari waktu ke waktu, dari rapat ini juga saya memberikan rekomendasi kepada KPU agar selanjutnya persoalan medis dikedepankan," ungkap mantan Panglima TNI itu.

Baca juga: Tuduhan KPPS Diracuni Berlebihan

Polemik meningalnya petugas KPPS memicu kecurigaan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Mereka menilai kematian tersebut janggal dan berpotensi memengaruhi hasil pemilu.

Moeldoko berpendapat penilaian tersebut tendesius karena memolitisasi kematian petugas KPPS.

"Tolong tidak dibawa-bawa ke ranah politik. Kasihan beban keluarga korban yang sudah mengikhlaskan, keluarganya bekerja secara sukarela. Mereka volunter yang bekerja secara sukarela yang digaji tidak besar. Jangan merendahkan jasa-jasa yang diberikan oleh keluarga mereka kepada negara ini," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya