Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Andi Arief Sebut Angka 62% Kemenangan Prabowo Kreasi Setan Gundul

Mediaindonesia.com
06/5/2019 08:19
Andi Arief Sebut Angka 62% Kemenangan Prabowo Kreasi Setan Gundul
Andi Arief (tengah)(MI/ BARY FATHAHILAH)

WAKIL Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menyebut pernyataan bahwa pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang 62% dalam Pemilu 2018 merupakan hasil pasokan dari setan gundul

Hal itu mengacu pada pernyataan Prabowo yang mendeklarasikan kemenangannya dalam Pemilu 2019. Prabowo mengklaim dirinya berhasil menang dengan raihan 62%.

"Partai Demokrat ingin menyelamatkan Pak Prabowo dari perangkap sesat yang memasok angka kemenangan 62%," cicit Andi Arief lewat akun Twitter @AndiArief_.

Andi Arief kemudian mengatakan dalam Koalisi Adil Makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat.

Namun, imbuhnya, dalam perjalanannya, muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya.

Baca juga: Gerindra: Akan Ada Saatnya Prabowo dan Jokowi Bertemu

"Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62%," imbuhnya.

Dia kemudian mengatakan Partai Demokrat siap meninggalkan Koalisi Adil Makmur jika Prabowo lebih memilih mensubordinasikan koalisi dengan kelompok setan gundul

"Partai Demokrat hanya ingin melanjutkan koalisi dengan Gerindra, PAN, PKS, Berkarya dan Rakyat. jika Pak Prabowo lebih memilih mensubordinasikan koalisi dengan kelompok setan gundul, Partai Demokrat akan memilih jalan sendiri yg tidak hianati rakyat," tegas Andi Arief.

Cicitan Andi Arief itu dilansir setelah ada reaksi negatif dari pertemuan Komanda Satuan Tugas Bersama (Kogasma) partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Presiden Joko Widodo pada Kamis (2/5) lalu.

Bahkan, Prabowo menunda rencananya untuk menengok Ani Yudhoyono di Singapura pascapertemuan itu. Andi menduga penundaan itu terjadi lantaran Prabowo tidak suka dengan pertemuan antara AHY dengan Jokowi itu. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya