Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEBELUM, saat, dan setelah hari pemilihan umum (Pemilu), pemerintah tidak melakukan konspirasi dengan penyelenggara Pemilu, TNI, dan Polri untuk melakukan kecurangan guna memenangkan salah satu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto usai melakukan rapat koordinasi bersama dengan Menteri Dalam Negeri, Kepala Staf Kepresidenan, Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kejaksaan Agung, di Gedung Menko Polhukam, Jakarta, Rabu (24/4).
Baca juga: Prabowo: Kualitas Kopassus Masih Sangat Tinggi
"Tuduhan tersebut sangat tendesius, ngawur, bernuansa fitnah, tidak benar dan tidak berdasar, yang diarahkan untuk mendeligitimasi pemerintah dan penyelenggara Pemilu terutama KPU dan Bawaslu, termasuk hasil Pemilu yang sementara ini sedang dalam proses penghitungan," tegas Wiranto.
Wiranto juga menjelaskan bahwa keberadaan KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara Pemilu bersifat mandiri serta tidak tergabung dalam stuktur lembaga negara. Keduanya juga dipilih oleh DPR RI, bukan pemerintah.
Atas dasar itu pula, Ia kembali menegaskan, tidak terpikir sedikit pun oleh pemerintah untuk melakukan intervensi terhadap kinerja KPU dan Bawaslu. Terlebih, tudingan yang kerap muncul ialah adanya konspirasi pemerintah dengan KPU maupun Bawaslu untuk memenangkan pasangan calon tertentu.
"Saya sebagai Menko yang membidangi politik nasional, pasti akan berperan aktif atau setidaknya tahu kalau memang konspirasi itu ada. Namun, tuduhan konspirasi untuk melakukan kecurangan secara terstruktur, sistematis dan massif itu tidak benar, sekali lagi, tidak pernah terjadi," kata Wiranto.
Seharusnya, sambung Wiranto, masyarakat memberikan penghargaan dan apresiasi kepada KPU, Bawaslu dan petugas keamanan yang telah melaksanakan Pemilu dengan aman, lancar dan damai.
"Sampai saat ini, ada 139 orang korban yang meninggal dalam tugas. Oleh sebab itu, sangatlah tidak tepat atau tidak pada tempatnya kalau melakukan fitnah, cacian, dan membuat tuduhan yang menyedihkan dan tidak berdasar," ungkap Wiranto.
Pemilu serentak 2019 kali ini merupakan Pemilu terbesar serta terumit di dunia. Pasalnya, dalam satu hari ada sekitar 192 juta pemilih yang dilakukan di lebih dari 810 ribu TPS. Atas itu pula Indonesia mendapatkan apresiasi dari 33 negara.
Baca juga: Prajurit Kopassus Wajib Tingkatkan Profesionalisme
Lebih lanjut, Wiranto mengharapkan agar masyarakat tidak lagi memercayai berita yang menyesatkan terkait dengan tuduhan konspirasi pemerintah dengan penyelenggara Pemilu. Masyarakat juga diminta untuk tidak terhasut oleh gerakan-gerakan yang berpotensi mengganggu kedamaian dan kemanan nasional.
Terlebih, masyarakat bisa ikut mengontrol proses penghitungan suara yang dilakukan KPU. Transparasi itu seharusnya dihargai sebagai bentuk kenetralan KPU.
"KPU telah melakukan penghitungan secara transparan yang perkembangan hasilnya dapat diakses oleh siapa pun setiap saat," tandas Wiranto. (OL-6)
Usman Hamid menyebut ada motif terselubung aparat penegak hukum seperti Polda Metro Jaya dan KPK dalam melakukan pemeriksaan terhadap Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
Bawaslu antisipasi potensi munculnya kecurangan saat pemilu ulang
KUASA hukum Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Patra M Zen menilai kasus dugaan penyebaran berita bohong dengan terlapor kliennya itu harus segera diselesaikan melalui Dewan Pers.
POTENSI kecurangan saat penyelenggaraan Pilkada 2024 diprediksi lebih marak terjadi ketimbang pada Pemilu 2024 lalu.
KPU bakal memperkuat kepemimpinan penyelenggara daerah, guna menghindari adanya kecurangan dan penyalahgunaan kekuasaan yang terjadi saat pilpres tak terulang di pilkada.
Residu dugaan kecurangan-kecurangan pilpres belum sepenuhnya hilang
Menurut Wiranto membangun netralitas TNI bukanlah tugas yang sulit karena disiplin TNI sangat kuat. Ia mengatakan perintah atasan pasti akan selalu diikuti oleh bawahannya.
Pendiri Partai Hanura Wiranto batal gabung ke Partai Amanat Nasional (PAN).
Wiranto dinilai masih memiliki pengaruh terhadap basis suara pemilihan.
Sebelumnya menyatakan dukungannya, Wiranto sempat bercerita tentang pengalamannya mendampingi lima Presiden RI.
KETUA Wantimpres, Wiranto, menitipkan 100 nama kader eks Partai Hanura sebagai calon legislatif Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Apa alasan Wiranto memilih PPP?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved